Share

58. Menyesap Rasa

Sepanjang malam itu, mereka berdua lebih banyak diam. Makan malam tanpa obrolan apa pun selain Pak Gagah yang berkali-kali memuji inisiatif Sully mengumpulkan lagu-lagu nostalgia untuknya. Sebagai ucapan terima kasih Pak Gagah memberi imbalan yang membuat Sully bergetar.

“Besok Bapak ajari cara penanaman kacang tanah. Bapak punya bibit varietas unggul dan bedengan kosong di dekat kandang kambing. Besok kita coba sama-sama,” janji Pak Gagah.

Sully mengangguk di bawah tatapan ragu Wira. Detik itu ia mengerti kalau antara dirinya dan Pak Gagah memiliki pengertian berbeda soal kata ‘imbalan’.

Menanam kacang tanah? Sully mengulanginya dalam hati. Apanya yang ditanam? Kacangnya? Batang? Atau menggali tanah kemudian langsung dimasukkan pohonnya? Malam nanti sepertinya ia harus memanfaatkan sinyal tersendat-sendat untuk mencari tahu. Sully tak mau terlihat terlalu bodoh di depan Pak Gagah.

Di kamar, Sully menyalakan lampu tidur yang siang tadi dipamerkan Wira padanya. Sudah berapa lama ia
juskelapa

Untuk Mbak Maya, happy anniversary satu tahun persahabatan. Presenting this cute scene for you. Thanks for every chit-chat and your supports like Bluder, Bagelen dan roti sisir. LOL Setelah Gadis Penari Sang Presdir, Istri Nakal Mas Petani adalah novel yang aku tulis karena permintaan rewelmu. Ditambah dengan catatan "Harus di GoodNovel, ya, Jus!" Okay ... this is it. (Don't forget to take screenshot and show this evidence to Ralph) Semoga hasilnya tidak mengecewakan. See you soon. Oh, ya ... Mbak Ayu juga. See u soon for SEPIK-SEPIK GRUP.

| 3
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (56)
goodnovel comment avatar
Zie Aryani
pelan² tp pasti y perkembangan pasangan ini
goodnovel comment avatar
Ummi Wahyu
waahh udah traveling aja ternyata tangan si wira ...
goodnovel comment avatar
Diana Purwadi
pake koin nya kemahalan...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status