Share

Hampir Dilecehkan lagi

"Ada perlu apa ya, Mas?" tanya Aiska.

"Apa aku boleh meminta nomor ponselmu? Siapa tahu kita bisa makan berdua," kata Bram.

"Maaf, Mas. Aku tidak hafal nomorku, ponselku tertinggal di dompet," tolak Aiska.

"Baiklah, bagaimana kalau kita main sebentar?" tanya Bram.

Aiska tidak mengerti apa maksud Bram, dia hendak pergi tetapi lengannya dicekal oleh Bram.

"Aku yakin kamu sama seperti Nesya," kata Bram. "Bagaimana kalau aku membayar mu?" tanya Bram.

Bram mendekati Aiska dan berusaha untuk mencium Aiska. Aiska menghindar sehingga hal itu tak terjadi.

"Jangan jual mahal, Nesya yang banyak uang saja mau denganku. Apalagi kamu gadis kampung yang matre, aku tahu kamu menikah dengan Arun karena harta, kan," ucap Bram.

Bram ternyata tidak menyerah, dia berusaha meraba tubuh Aiska. Namun, segera ditepisnya tangan Bram.

"Jangan lancang! Jangan samakan aku dengan Nesya. Sekarang aku jadi tahu kalau kamu dan Nesya punya hubungan terlarang," kata Aiska. "Jangan pernah membujukku lagi. Karena itu sem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status