Share

Bab 226 - Setiap Dari Kita Berhak Bahagia

"Baby, be careful!"

Bela merendahkan tinggi tubuhnya, berlutut saat anak kecil laki-laki berumur tiga tahun itu berlari dan memeluknya.

"Mommy! Mrs. Kim gets some letters!"

Jari kecilnya menunjuk pada pintu ruang makan. Tapi saat Bela melihatnya, Nial lah yang masuk dengan bahu merosot penuh kelegaan. Ia baru saja berlari mengikuti anak lelakinya yang berderap secepat kilat meninggalkannya di belakang.

"Gavin? Papa 'kan sudah bilang jangan--"

"Mas? Sudahlah!"

Bela tersenyum, mengusap punggung tangan Nial saat mendekat.

"Gavin, lihat perut mama! Hm? Gavin sayang dengan mama?"

Nial ikut berlutut dan mengusap puncak kepalanya.

"Pasti sayang. Gavin sayang mama."

"Kalau begitu pelan-pelan ya kalau peluk mama? Nanti kalau adik sakit bagaimana?"

Gavin mengusap perut Bela yang membesar.

"Dia namanya adik?"

Bela tertawa mendengar pertanyaan polosnya.

"No, Baby! Dia belum punya nama. Masih di dalam perut Mama. Nanti kalau sudah keluar, baru bisa diberi nama."

Bela meraih tangan kecilnya. Meleta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status