Share

Chapter 16 - Turun Ranjang

"Bagas? Kamu baru pulang, Nak?"

Bagas menghampiri sang Ibu yang telah menyambutnya di pintu depan dengan senyum terkembang.

"Iya, Ma." Ia memeluk dan mengecup sekilas pipi Cintya.

"Apa Mama menunggu ku?" Bagas mengiring ibunya untuk masuk ke dalam rumah bersamanya.

"Iya, Sayang. Gio bilang kamu dari rumah sakit, apa kata Daren?"

"Kondisi ku sudah lebih baik. Daren juga mengamuk dan segera mengusir ku pulang," canda Bagas.

Cintya menepuk pelan lengan putra semata wayangnya. "Pasti kamu menggoda adik sepupu lagi."

"Hmm. Mama mulai lagi deh. Selalu saja memihak Daren," goda Bagas. Sengaja memasang wajah sedih yang berlebihan.

"Habisnya kamu suka sekali mengganggunya," kilah Cintya.

Bagas terkekeh pelan. "Dia terlalu polos, Ma. Selalu saja gampang dibodohi."

"Oh, ya. Mama masak apa? Aku lapar?"

"Ayo. Mama sengaja menunggumu pulang untuk makan siang bersama. Mama tahu, kamu pasti belum makan apalagi kamu nggak suka makan sendirian 'kan?"

"Iya, Ma. Semenjak pacaran dan menikah dengan Aira,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status