Share

Chapter 17 - Sang Indigo

"Apa kamu percaya kalau di dunia ada mahkluk tak kasat mata?" Ungkap Aileen. Ia menelisik ekspresi Daren, memastikan dokter tampan itu tidak menganggapnya gila.

"Maksud kamu hantu?" Tukas Daren sambil terkekeh geli.

Aileen mengangguk ragu. "Ya. Sejenis itu lah."

"Tentu saja. Bukankah semua kitab suci menyatakan bahwa mereka ada?"

"Ah, ya." Kekeh Aileen datar. "Kamu benar."

"Lalu?" Daren menatap lekat wajah Aileen. Menunggunya dengan rasa penasaran.

Aileen mengaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal. "Hmm. I—itu …"

"Ah, sebentar," tahan Daren. Ia merogoh sakunya dan mengeluarkan ponsel.

"Baiklah. Aku kesana sekarang." Ucapnya pada seseorang di balik sambungan ponsel.

"Aileen, aku harus ke UGD. Ada pasien mendadak."

Aileen mengangguk cepat. "Pergilah."

"Disini dingin, lebih baik kamu segera kembali ke kamarmu." Pesan Daren dan berlari pergi dengan terburu-buru.

"Terima kasih Tuhan. Anda tidak menambah deret orang yang menganggap ku gila." Desah Aileen lega.

***

"Akh!"

Bagas bangkit dari pos
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status