Beranda / Rumah Tangga / Istri Pengganti sang CEO / Bab 13 Surat Wasiat Rahasia

Share

Bab 13 Surat Wasiat Rahasia

Penulis: Lily
Radi dan istrinya menuruni tangga dan melihat Chelsea duduk di sofa.

Chelsea bahkan belum melihat sosok Johanna di depan matanya, tapi suara kejam wanita itu sudah terdengar duluan.

“Ternyata memang menantu keluarga Milano yang datang. Kukira pelayan buta dan nggak mengenalinya.”

Chelsea tidak memiliki ekspresi di wajahnya. Dia hanya tertawa dingin dalam hati. “Tunggu saja. Ada saatnya kamu menangis nanti!”

Setelah mereka duduk, Chelsea akhirnya berkata, “Aku datang ke sini untuk memberi tahu kalian sesuatu.”

Sambil berkata demikian, dia mengeluarkan buku nikahnya dan menaruhnya di atas meja. “Aku dan Ferdy sudah mengurus buku nikah, jadi sekarang kami sudah menikah secara sah.”

Johanna kaget dan langsung mengambil buku nikah itu dan memeriksanya. Foto di dalamnya memang foto Ferdy dan Chelsea!

Bukannya keluarga Milano bilang cuma pernikahan percobaan? Bukankah itu berarti mereka tidak mengakui Chelsea sebagai menantu mereka?

Mengapa Ferdy mengurus buku nikah dengan Chelsea?

Apa-apaan ini!

Radi mengerutkan kening dan berkata dengan enggan, “Selamat.”

Semakin kecewa mereka, Chelsea semakin senang.

Dia duduk bersandar dan berkata, “Terima kasih.”

“Ngomong-ngomong, ada hal lain yang sepertinya kalian nggak tahu, ya?”

Chelsea mengeluarkan sebuah dokumen dari ranselnya dan berkata, “Ini adalah surat wasiat yang ditinggalkan kakekku sebelum meninggal. Di sana tertulis hitam di atas putih bahwa selama aku menikah, Soraya Jewelry akan dikelola oleh aku.”

“Apa!” Pasangan itu berkata serempak.

Ekspresi di wajah Radi tiba-tiba berubah. “Surat wasiat apa? Kenapa Papa belum pernah mendengarnya?”

“Kakekku diam-diam memberikan surat wasiat ini padaku. Bukankah normal-normal saja kalau menantu nggak pernah mengetahuinya?” Chelsea tersenyum manis, tapi setiap kata yang diucapkannya membangkitkan amarah Radi.

Radi berteriak, “Beraninya kamu! Papa ini ayahmu! Kok bisa kamu bicara seperti itu pada Papa!”

Chelsea mengabaikan teguran pria itu dan melemparkan dokumen itu ke atas meja. “Ini salinannya. Kalian bisa membacanya baik-baik. Jika ada yang nggak kalian mengerti, kalian bisa berkonsultasi dengan pengacara.”

Dia berhenti sejenak, mengangkat alis sambil menatap Radi dan berkata, “Kalau nggak ada pertanyaan lagi, handover pekerjaannya bisa dilakukan satu minggu lagi di kantor Soraya Jewelry.”

“Kamu ....” Tubuh Radi gemetaran karena marah. “Kamu sedang bermimpi!”

“Selama ini Papa yang sedang bermimpi.”

Chelsea berdiri perlahan dan berkata, “Soraya Jewelry namanya pakai nama ‘Soraya’, bukan ‘Mulyana’. Papa yang sudah merebutnya selama bertahun-tahun. Sudah waktunya untuk bangun dari mimpi.”

“Kamu anak desa. Kamu bisa apa sampai mau mewarisi Soraya Jewelry?”

Johanna menunjuk Chelsea menggunakan buku nikah itu. “Mentang-mentang kamu menikah dengan Ferdy Milano, jangan pikir kamu sudah hebat sekarang! Keluarga Milano nggak akan mau mengeluarkan sat usen pun untukmu! Dasar nggak tahu mal …. Ah!”

Hampir di saat yang bersamaan, Chelsea meraih pergelangan tangan Johanna, dan Johanna menjerit.

Pergelangan tangan Johanna tiba-tiba terkilir!

Ekspresi Chelsea tetap tidak berubah. “Kalaupun Soraya Jewelry hancur di tanganku, kalian juga nggak punya hak untuk memprotes.”

Setelah mengatakan itu, dia mengambil buku nikahnya dan memasukkannya kembali ke dalam sakunya. Dia mendorong Johanna menjauh dan mengambil tisu untuk menyeka tangannya, seolah-olah dia telah menyentuh sesuatu yang kotor.

Radi menangkap Johanna. Melihat Chelsea berbalik badan, dia berteriak dengan tegas, “Chelsea, aku ini ayahmu!”

Ini kedua kalinya dia menegaskan hal itu. Dia mencoba menggunakan identitasnya untuk membuat Chelsea merasa bersalah.

Chelsea hanya menganggapnya konyol. “Aku nggak punya ayah. Aku hanya punya ibu.”

“Dalam seminggu, kita akan bertemu, di antara di kantor Soraya Jewelry, atau di pengadilan.”

Setelah mengatakan itu, Chelsea berjalan keluar dari pintu rumah keluarga Soraya tanpa menoleh ke belakang.

“Chelsea!”

Radi meraung marah.

***

Setelah pergi dari sana, sebelum Chelsea bisa merasakan perasaan di hatinya, dia mendapatkan telepon dari Ferdy.

Pria itu tidak menyapa sama sekali, hanya memerintahkan dengan dingin, “Cepat pulang ke rumah keluarga Milano.”
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 911 Main Trik Apa Lagi?

    Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 910 Ternyata Bos yang Satu Ini

    Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 909 Aku Memang Kekanak-kanakan

    Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 908 Hadiah untukmu

    Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 907 Kabar Tidak Menyenangkan

    Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 906 Dia Adalah Pencuri!

    “Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status