หน้าหลัก / Rumah Tangga / Istri Pengganti sang CEO / Bab 14 Bilang Nikah Langsung Nikah, Bilang Cerai Langsung Cerai

แชร์

Bab 14 Bilang Nikah Langsung Nikah, Bilang Cerai Langsung Cerai

ผู้เขียน: Lily
Di rumah keluarga Milano.

Chelsea melangkah memasuki pintu dan merasakan suasana yang tegang di dalam rumah

Dia mendongak dan melihat Anissa sedang duduk di kursi utama sofa itu. Di sisi lain ada seorang pria paruh baya, yang duduk di sana dengan wajah datar dan tanpa amarah.

Ferdy duduk di sofa terpisah, terlihat santai dan tenang, seolah-olah dia adalah orang luar dan tidak berhubungan dengan mereka.

Untuk sesaat, Chelsea tidak memahami situasinya, jadi dia hanya bisa berjalan mendekat sambil tersenyum dan menyapa terlebih dahulu. Lalu, dia bertanya, “Mengapa semua orang duduk di ruang tamu?”

Anissa membanting tongkatnya ke lantai dan berkata, “Berani sekali kamu! Kamu benar-benar berani menipu Ferdy agar mengurus buku nikah denganmu!”

Chelsea tertegun. Menipu?

Dia menatap Ferdy, ingin bertanya melalui matanya, apa yang sedang dibicarakan Ferdy pada Anissa.

Namun, dia kemudian menyadari bahwa Ferdy tidak bisa melihat!

Chelsea akhirnya harus menghadapi mereka semua sendiri. Dia memandang Anissa dengan sedih dan berkata, “Nenek, Pak Ferdy dan aku mengurus buku nikah karena Pak Ferdy ....”

“Kalau bukan karena kamu yang menipunya, mana mungkin dia mau pergi mengurus buku nikah denganmu? Mengurus buku nikah adalah hal yang sangat besar. Bisa-bisanya kalian nggak membicarakan hal ini dengan orang tua terlebih dahulu!”

Anissa sangat marah. Awalnya, dia ingin mencari kesempatan untuk memberi tahu kedua anak ini tentang “percobaan nikah” mereka. Tak disangka, hanya dalam beberapa hari, keduanya malah sudah mengurus buku nikah!

“Jangan kira kamu bisa memanfaatkan kondisi kesehatan Ferdy seenaknya. Kamu pikir kami para orang tua di sini sudah mati?”

“Aku memanfaatkan ....”

Ferdy?

Chelsea berkata dengan ragu-ragu, lalu berhenti. Dia melirik Ferdy dan mau tidak mau mengalah.

Di mata pihak luar, Ferdy merupakan seorang tunanetra, bagian dari kelompok orang yang lemah.

Jadi, tentu saja dia yang normal lebih mungkin untuk memaksa dan memanfaatkan pria itu, ‘kan?

“Nenek, tolong dengarkan penjelasanku. Aku dan Pak Ferdy mengurus buku nikah hanya karena ….”

“Nggak ada yang perlu dijelaskan! Kamu, gadis desa, nggak pantas untuk menjadi menantu keluarga Milano!” Pria paruh baya itu menyela, suaranya rendah dan dalam.

Pria itu lalu berkata lagi dengan tegas, “Beberapa waktu lalu, aku nggak ada di rumah, makanya kalian jadi berbuat seenaknya saja. Aku sudah pulang hari ini. Mulai sekarang, kalian nggak berhak memutuskan cara menangani hal ini!”

Mendengar dari nada bicaranya, Chelsea menduga pria paruh baya itu adalah ayahnya Ferdy, Brian Milano.

“Urus perceraian kalian sore ini!” perintah Brian.

“Bilang nikah langsung nikah, bilang cerai langsung cerai.” Ferdy tiba-tiba berbicara dengan nada tenang, “Apa kalian benar-benar menganggapku seperti mainan?”

“Kamu!” Brian sangat marah dan wajahnya merah.

Chelsea buru-buru memanfaatkan kesempatan itu untuk berkata, “Pak Ferdy, jangan begitu. Para orang tua di keluarga ini juga melakukannya untuk kebaikan Bapak. Kita memang salah karena sudah mengurus buku nikah.”

“Apa yang salah?”

Meski Ferdy tidak bisa melihat, dia selalu menatap Brian tanpa menyembunyikan kebenciannya terhadap pria itu.

“Kamu berdua sudah dewasa. Bukankah kami berhak memutuskan untuk menikah sendiri? Lagi pula, kami hanya mengurus buku nikah. Kenapa harus marah-marah seperti itu?”

Chelsea tahu Ferdy tidak sedang berusaha membantunya, tapi sengaja ingin membuat Brian tidak senang.

Dan perkataannya barusan memang berhasil membuat Brian marah.

Brian melangkah ke arah Ferdy dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

Anissa buru-buru menghentikannya dan berkata, “Brian, kamu mau apa? Kamu nggak merasa rumah ini sudah cukup kacau?”

Chelsea tentu saja tidak tinggal diam. Dia segera melindungi Ferdy dan mulai menampilkan drama romance di sana.

“Pa, kalau Papa mau pukul, pukul saja aku.”

Ferdy bisa mencium aroma tubuh Chelsea yang lembut di pelukannya. Dia mengerutkan keningnya. Wanita ini mulai aktingnya cepat sekali. Dia sampai tidak sempat mencernanya.

Pemandangan seorang wanita jelek memeluk Ferdy di depan matanya terlalu memalukan. Brian menurunkan tangannya dengan marah dan berbalik badan.

Pada saat ini, Anissa berbicara pelan, “Kalian kalau mau benar-benar jadi suami istri, bukannya nggak boleh. Hanya saja, ada satu syarat.”
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 911 Main Trik Apa Lagi?

    Ketika mendengar ada yang ingin Herbert obrolkan dengan Calvin, Firman dan Rangga pun memahami maksud Herbert.Firman memaksa Calvin untuk duduk di sofa, lalu membawa Rangga untuk meninggalkan ruangan.Saat hendak keluar pintu, Firman tidak lupa untuk menambahkan, “Pak Calvin, kami berdua ada di depan. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa panggil kami.”Calvin tersenyum dingin. Dia dapat mengerti makna tersirat dari ucapan Firman. Maksudnya tak lain adalah mereka berdua ada di luar sana, lebih baik Calvin tidak berulah.Berhubung Calvin sudah di sini, dia juga ingin tahu apa yang ingin diobrolkan Herbert!“Pak Guru, minum teh.” Herbert menghidangkan segelas teh ke hadapan Calvin. “Teh kesukaanmu.”Calvin bahkan tidak melirik sama sekali. Dia langsung bertanya dengan raut datar, “Jangan omong kosong! Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?”“Sejak kapan temperamenmu jadi seburuk ini? Seingatku, dulu kamu memperlakukanku ….”“Tutup mulutmu!” Calvin langsung menggebrak meja, lalu berkata d

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 910 Ternyata Bos yang Satu Ini

    Malam harinya.Terdengar suara tawa di dalam acara perayaan. Baru saja Chelsea selesai bersulang dengan tamu, dia pun mencari tempat yang tenang untuk makan.Chelsea sudah sibuk seharian. Dia masih belum sempat makan dengan tenang. Dua gelas champagne yang diminumnya tadi terasa membara di perut.Pada saat ini, Ferdy berjalan ke sisi Chelsea untuk mengantarkan makanan kepadanya. “Makan mie dulu.”Chelsea mengambil piring, lalu bertanya, “Kenapa kamu bisa tahu aku lagi lapar?”“Tadi saat berdiri di sampingmu, aku bisa mendengar suara perutmu.”“Hah?” Kening Chelsea berkerut. “Apa benar seperti itu?”Ferdy pun tertawa. “Tentu saja nggak. Aku menebak seharusnya hari ini kamu nggak punya waktu buat makan.”Chelsea segera menjulingkan matanya. Dia tidak meladeni Ferdy, lalu menunduk untuk memakan mie.Ferdy berdiri di sisi Chelsea, lalu mengingatkan, “Setelah acara konferensi pers berakhir, berita pun viral di internet.”“Emm, aku bisa menebaknya.”Chelsea saja tidak punya waktu untuk makan

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 909 Aku Memang Kekanak-kanakan

    Pada akhirnya, Herbert memilih untuk mundur secara diam-diam.Ferdy menatap bayangan punggung Herbert yang semakin menjauh. Hatinya terasa lebih nyaman saat ini.Chelsea melirik Ferdy sekilas. “Jangan beri tahu aku, kamu datang ke sini hanya untuk memancing emosi Herbert saja?”“Tebakanmu benar.” Ferdy melihat ke sisi Chelsea. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa bangga di wajahnya. “Tadi aku melihat dia hadiri acara konferensi pers di internet.”“Pak Ferdy, apa kamu itu anak kecil? Kenapa ….”“Kalau kamu merasa perbuatanku ini kekanak-kanakan ….” Tiba-tiba Ferdy semakin mendekat, lalu berbicara dengan perlahan, “Itu berarti aku memang kekanak-kanakan.”Chelsea merasa kaget. Kedua mata berkilauannya bagai telah kehilangan arwahnya saja. Dia mengalihkan tatapannya, lalu tak lupa untuk menyindir, “Dasar kekanak-kanakan!”Akhirnya kali ini Anita menemukan kesempatan untuk berbicara. “Malam ini perusahaan mengadakan acara makan bersama. Kebetulan Pak Ferdy ada di sini, bagaimana kalau Pak Fe

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 908 Hadiah untukmu

    Chelsea dan Anita menandatangani kontrak di bawah kesaksian para awak media. Disusul, terdengar suara gemuruh tepuk tangan di dalam ruangan dan juga terlihat kilat cahaya kamera.Ketika melihat gambaran di depan mata, Anita merasa sangat gembira hingga tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menggenggam tangan Chelsea untuk menyatakan rasa terima kasihnya.Sudah terlalu lama Perusahaan Farmasi Norman tidak memiliki pencapaian setinggi ini! Sekarang, semuanya dicapai berkat bantuan Hope!Sepertinya Chelsea bisa merasakannya. Dia memiringkan kepalanya untuk mendekati samping telinga Anita, lalu berbisik, “Semua ini pantas diterima Perusahaan Farmasi Norman.”Anita merasa kaget. Dia melihat tatapan berkilauan Chelsea, lalu mengangguk. “Bu Chelsea, kamu tenang saja. Aku pasti nggak akan mengecewakanmu.”Chelsea pun tersenyum.Mereka berdua juga tersenyum sembari bertukar pandang. Gambaran itu pun berhasil disorot oleh kamera. Tak sedikit wartawan memutuskan untuk menaruh foto ini menjadi foto u

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 907 Kabar Tidak Menyenangkan

    Firman melihat ke arah yang ditunjuk oleh Rangga. Dia pun menemukan sosok Herbert yang baru memasuki ruangan sedang dikerumuni oleh awak media.Herbert tergolong tokoh legendaris di dunia medis. Ditambah lagi, dia sudah lama menetap di luar negeri. Jadi, selama ini semua wartawan hanya pernah mendengar namanya, tetapi tidak memiliki kesempatan untuk mewawancarainya.Hari ini ketika Herbert datang, para awak media juga tidak ingin melewatkan kesempatan bagus ini.“Pak Herbert, kenapa kamu tiba-tiba pulang dari luar negeri? Apa ada yang ingin kamu lakukan? Apa Perusahaan Farmasi Hermera ingin berkembang di dalam negeri?”“Pak Herbert, hari ini kamu menghadiri acara konferensi pers. Apa kamu tertarik dengan kedua perusahaan ini?”Pertanyaan tidak berhenti dilontarkan.Dari tadi Herbert hanya membalas dengan tersenyum saja. Kemudian, dia melontarkan informasi besar dengan santai.“Aku bisa pulang kali ini karena ingin bekerja sama dengan Hope. Perusahaan Farmasi Hermera telah lama berkemba

  • Istri Pengganti sang CEO   Bab 906 Dia Adalah Pencuri!

    “Herbert mengambil hasil penelitian kami untuk bekerja sama dengan perusahaan medis luar negeri. Kemudian, dia berhasil menjadi orang penting dalam grup barunya.”Herbert tersenyum getir. “Hal yang paling lucu adalah sebelum dia ke luar negeri, dia sempat mencariku. Dia mengatakan ilmu pengobatan tradisional nggak ada masa depan. Cepat atau lambat ilmu pengobatan tradisional akan dieliminasi. Dia suruh aku untuk pergi bersamanya.”“Apa kamu tahu? Perusahaan medis itu suka mencuri hasil penelitian perusahaan lain, lalu memproduksi obat-obatan dengan harga rendah. Kemudian, demi menekan modal, mereka juga membeli bahan obat bermutu rendah yang menyebabkan perubahan khasiat obat.”“Perbuatan mereka sama saja dengan mempertaruhkan nyawa manusia! Sepuluh tahun lalu, akhirnya perusahaan itu dilaporkan oleh banyak perusahaan farmasi lainnya, lalu gulung tikar!” Calvin merasa geram. Tatapannya tertuju pada sisi pintu mobil. “Dia itu pencuri! Dia itu pencuri yang nggak punya hati!”Saat melihat

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status