Share

Istri Pengganti
Istri Pengganti
Penulis: Silviarita

Berhasil kabur

Perkenalkan namaku Mayang Garcia, 18 tahun. aku anak orang yang cukup berada, namun semenjak Mama meninggal dan papaku menikah lagi, saat itulah kehidupan ku yang indah mulai berakhir, yah aku merasa papa lebih mencintai istri barunya yang cantik Mama Dian.

Mama Dian, sebutan untuk Mama tiriku, yang juga memiliki seorang anak perempuan yang bernama Sintia. belum genap setahun pernikahan kedua papa, Mama Dian dan anaknya mulai menilai sikapnya, mereka sangat suka berfoya-foya dan membeli barang-barang mahal. hal itu membuat papa sedih dan jatuh sakit selama sebulan papaku menyusul ibu.

Sekarang tinggal aku sebatang kara, mama Dian dan kak Sintia tidak pernah mencintaiku, harta kekayaan kedua orang tuaku mulai habis karena keserakahan mereka. 

Kata orang-orang aku sangat cantik, Karena kecantikanku itu jugalah awal aku memilih untuk kabur dari rumahku sendiri, masih diingatkan olehku, kejadian naas saat malam dimana aku berhasil kabur dari tipu daya kak Sintia, yang sengaja ingin menjebak dan menyerah keperawanan ku pada seseorang laki-laki hidung belang, tentunya dengan keseimbangan yang cukup besar dari mereka sebelumnya.

***

“Ayolah Mayang, untuk kali ini saja temani kakak. Tolong ya dek.” 

"Mayang takut kak, dan Mayang belum pernah masuk ketempat seper itu." 

"Ngak usah takut, kakak akan menemanimu. kita hanya sebentar lagi."

Sintia mengatup dua belah tangannya membujuk adik tiri nya itu untuk menemaninya kesebuah Club malam, yang diadakan disebuah Hotel berbintang, yang sangat mewah dan berkelas dimana tidak sembarangan orang yang bisa memasukinya. 

"Baiklah kak." 

Mayang pasrah, seiring langkah kaki mengikuti Sintia. memasuki tempat yang penuh gemerlap cahaya lampu dan musik yang memecah gendang teliga,  Sintia tersenyum  sambil   membimbing adiknya yang masih remaja dan lugu itu memasuki Club malam yang terdapat dilantai sebelas hotel, yang berdekatan dengan kamar sang penguasa Jarwo.

“Minumlah dek, ini minuman yang sangat enak dan termahal di ditempat ini. Kakak yakin kamu bakal menyukainya.” Ujar Sintia membantu meminumkan.

“Tapi kak.” 

Mayang mencoba untuk menolak, Namun sang kakak tirinya dan teman-temannya terus memaksa dan membujuknya Mayang. Bahkan mereka terus menyodorkan minuman kemulut Mayang.

“Minuman ini ampuh mengurangi beban pikiran dan kesedihan, bahkan mampu membuat kita terbang melayang.” bujuk mereka. sehingga tanpa ragu Mayang langsung meneguk minuman tersebut meskipun sedikit tapi mampu membuat kesadaran nya berkurang.

“Kepalaku pusing kak.” Mayang memijid pelipisnya, berusaha untuk tetap sadar.

Melihat hal itu Sintia mengulum senyum saling memberi kode dengan teman-temannya. paling tidak malam ini Mayang akan memberikan nya banyak uang. Karena dia sudah mempertaruhkan Mayang dengan sejumlah uang pada bos mafia yang bernama Jarwo.

“Mayang kamu pusing ya dek, sebaiknya kamu istrahat dikamar yang sudah kakak pesan. Nanti kamu langsung masuk saja ke No 302, jangan salah ya dek.” Bujuk Sintia yang masih ingin melanjutkan minum-minum bersama teman-temannya.

“Baik lah kak,”

Belum jauh Mayang berjalan, dia mulai curiga, ketika secara tidak langsung Mayang mendengar kakaknya menghubungi  Jarwo, yang tengah menunggu dia dikamar 302. 

“Bos tenang saja, Mayang tidak akan melawan. Sekarang gadis lugu itu sudah berjalan menuju kamar bos, selamat bersenang-senang bos.” Ucap Sintia sambil tersenyum senang.

“Degh..... ternyata dugaanku benar, kak Sintia ternyata sengaja menjebakku, dan menjual ku pada Jarwo sialan itu.” 

Mayang berusaha mengumpulkan kesadarannya, dia langsung bersembunyi diantara para pengunjung yang mulai ramai, bersyukur bagi Mayang dia berhasil kabur ke jalan raya melalui pintu belakang club.

“Aku harus kabur, Mama dan kakak tiri ku sama-sama jahat, ternyata mereka tidak pernah menyerah untuk memberikan ku pada Jarwo.” 

Mayang berhasil pulang kerumah, suasana Rumah yang sepi dimanfaatkan Mayang untuk membawa kabur surat-surat Rumah dan ijazahnya. 

Sebenarnya, Mayang sudah mengetahui dari awal tentang laki-laki yang sudah menunggu nya di Club, diadalah Jarwo, meskipun Mayang sudah sering menolak keras keinginan ibu tiri dan kakak tirinya yang berusaha untuk menjodohkan Mayang dengan pak Jarwo, laki-laki tua yang ingin menjadikan Mayang sebagai istri keempat nya. Jarwo melakukan berbagai cara untuk mendapatkan Mayang, termasuk meng iming-iming kan ibu dan kakak tirinya dengan sejumlah uang.

"Syukurlah, aku harus memanfaatkan situasi Rumah yang sepi untuk kabur. mama, papa doakan Mayang agar selamat dan berhasil kabur dari Rumah kita sendiri." Mayang mengusap air mata sebelum kembali kabur dari rumahnya.

Mayang terus berlari, berusaha untuk berjalan sejauh mingkin, sambil membawa tasnya yang menyimpan sertifikat Rumah peninggalan kedua orang tuanya, termasuk ijazah SMA dan surat berharga lainnya.

"Aku tidak sanggup lari lagi... huuuufffss.... huuuufffss.." mengatur pernafasannya.

Mata Mayang langsung  membulat,  ketika melihat sebuah mobil mewah terparkir di pusat perbelanjaan tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.

"Aku harus bisa menyelusup masuk kedalam mobil itu, seperti nya mereka orang baik. semoga saja mereka mau menolong diriku." 

Mayang memanfaatkan pencahayaan yang temaram, dan  pemilik mobil yang lengah karena  sedang asyik ngobrol ditelpon, sehingga dia tidak menyadari jika Mayang berhasil menyelinap masuk kedalam mobilnya tersebut.

Senyum mengembang dibibir Mayang ketika mobil mulai melaju kencang membelah jalanan menuju kota lain, Rasa capek dan pusing karena masih terpengaruh oleh minuman, membuat Mayang tertidur begitu saja sambil memeluk tas ransel nya.

tidak ada yang menyadari keberadaan Mayang saat ini.

Reno seorang CEO Tampan dengan usianya yang sudah tiga puluh satu tahun, dan istrinya Melani dua puluh tujuh tahun, mereka asyik ngobrol, tanpa menoleh lagi pada  jok mobil belakang mereka.

“Puas hari ini belanja nya sayang?” Ucap Reno, sambil fokus nyetir mobil, sesekali  melirik istrinya Melani yang terlihat mulai kacapean.

“Puas banget, terimakasih ya mas. karena selalu berhasil dan mampu menyenangkan istri mu ini.” Ucap Melani tersenyum manja.

“Buat kamu, apa sih yang ngak.”

Setelah menempuh perjalanan jauh, mobil Reno sudah memasuki perkarangan Rumah mewah mereka. Rumah yang sudah seminggu ini mereka tinggal kan, karena Melani dan Reno sedang berkunjung kerumah orang tua istri nya, dan pulang nya mereka menyempatkan diri untuk berbelanja alat-alat kecantikan untuk Melani.

“Akirnya kita sampai.” Ucap Melani kegirangan.

Reno membuka pintu untuk Melani, kemudian berjalan menujub jok belakang mobil untuk mengambil belanjaan mereka, Cekklek.... membuka pintu, 

“Aaaahhg…siapa kamu?”

Reno terlonjak kaget, begitu juga dengan Melani yang berjalan mendekati suaminya, dan kaget melihat seorang gadis remaja yang memeluk sebuah tas berwarna hitam.

“Turun kamu, kamu pasti pencuri yang menyelundup dan berhasil masuk kedalam mobil ku kan?” bentak Reno geram.

"Saya... saya mayang."  ,

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status