Share

Bab. 142

Penulis: Naura Shafa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-03 08:39:14

Mona terdiam membisu ia melihat kuburan mantan suaminya, ada rasa penyesalan pada dirinya di mana ia telah memberikan luka padanya. Padahal ia ingin bertemu dan mengucapkan kata maaf akan tetapi Andara telah pergi meninggalkan dunia ini membuat hati dan perasaan Mona sangat menyesal.

Mereka bertiga mulai menabur bunga setelah memberi doa kepada para almarhum. Nadya mendapat telephone lalu mereka meninggalkan TPU. Setelah ziarah Nadya ingin melihat kondisi kesehatan Serly karena ia belum menjenguknya, akan tetapi di saat dirinya mau masuk ke dalam mobil Nadya mendapat panggilan telephone dari nomor rumah.

“Hallo, Bi. Ada apa ya?” Tanya Nadya dengan nada santai kemudian Bastian memasangkan sabuk pengaman setelah itu ia menutup pintu. Mona sudah duduk di bagian belakang, ia hanya merenungi nasib dirinya yang banyak sekali penyesalan dalam hidupnya. Pikirannya pun kosong dengan tatapan tak tentu arah.

“Nyonya, Tuan Ghava jatuh pingsan di tambah badannya sangat panas sekali.” Ucap pembant
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Pengganti   Bab. 152

    Nadya diam merenungi perkataan yang keluar dari mulut mantan suaminya, dia tidak bisa berkata-kata lagi. “Nadya, apa kau bersedia menikah denganku? Demi Ghava dan demi cintaku padamu, aku mohon jangan menolakku. Kalau kamu sampai menolak aku tidak akan memaafkan diriku sendiri.” Ucapnya memohon. Bastian meraih kedua tangan Nadya lalu mengecupnya dengan sangat lembut, akan tetapi Nadya tidak bergeming.“Oke, aku mengaku salah karena tidak mengangkat sambungan telephone darimu karena ponselku mati. Aku tidak sempat memberi daya pada ponsel sehingga tidak tahu bahwa kau menghubungiku sampai puluhan kali. Dan semalam aku ke sini tidak dapat masuk karena satpam melarangku, jadi aku memutuskan tidur di mobil.” Ungkapnya Bastian memberi penjelasan kepada Nadya. Nadya menoleh dengan raut wajah tidak percaya, mendengar bahwa Bastian tidak tidur di rumah miliknya membuat Nadya tidak percaya. Padahal Bastian anak orang kaya dan pengusaha hebat tapi dia rela tidak pulang hanya ingin menungguny

  • Istri Pengganti   Bab. 151

    Bastian sangat emosi mendengar dirinya tidak diperbolehkan masuk oleh satpam membuat dia sangat marah besar. Kedua tangannya ia kepal dengan hati yang sangat kesal.“Kau tidak tahu siapa saya! Berani sekali kau mengusirku dari sini.” Bastian mulai meninggikan suara menatap dengan tatapan tajamnya.“Mohon maaf Pak, karena ini sudah malam anda tidak bisa masuk ke dalam. Ini sudah peraturan rumah sakit bahwa jam besuk besok siang kembali di buka. Sebaiknya anda besok ke sini lagi, lagi pula saya tidak tahu anda siapa.” Jawab satpam sambil menghalanginya masuk. “Sialan.” Bastian melayangkan tangannya siap untuk memukul akan tetapi dia menghentikannya, mengingat dia tidak boleh berbuat onar bisa-bisa Nadya semakin membencinya.Terpaksa Bastian kembali mundur dia tidak akan pulang ke rumah dirinya berpikir bahwa dia harus tetap di sana sampai pagi. Satpam itu melihat kepergian Bastian sambil menggelengkan kepala, ia tidak tahu harus berbuat apa yang jelas dia sudah melaksanakan perintah.

  • Istri Pengganti   Bab. 150

    Mona dan Serly sangat terkejut sekali mendengar bahwa Ghava mengalami penyakit Leukimia, anak sekecil itu harus berjuang hidup. Mona dan Serly saling bertatapan satu sama lain keduanya tidak percaya.“Kau bercanda kan?” Tanya Serly.“Untuk apa saya bercanda, saya hanya ingin kebahagiaan putraku terwujud,” ucapnya dengan suara bergetar menatap ke arah Ghava yang sedang tertidur pulas.Mona dan Serly langsung memeluk dan menguatkan Nadya. Nadya tidak kuasa menahan rasa tangisnya dia tidak bisa membendung kesedihan meluapkan seluruh kesedihannya.Beberapa jam kemudian, Serly juga sudah pamit untuk pulang karena dia harus banyak istirahat, dirinya tidak bisa bermalam di sana karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan. Ghava terbangun ia mulai membuka mata lalu mengedarkan pandangannya, Nadya langsung berdiri dari tempat duduk.“Kamu sudah bangun sayang?” Tanya Nadya antusias sekali.Ghava hanya mengangguk Nadya langsung mengambil air putih lalu memberikannya kepada Ghava supaya putr

  • Istri Pengganti   Bab. 149

    “Apa yang kamu katakan? Kita menikah di rumah sakit?! ” Tanya Nadya memperjelas. Nadya menggelengkan kepala kemudian langsung saja berdiri, sungguh perkataan yang keluar dari mulut Bastian tidak di sangka olehnya. “Ya, kenapa kamu kaget? Aku hanya ingin membuktikan rasa cintaku kepadamu.” Jawab Bastian. “Tapi bukan begitu," Nadya menghela napas kemudian ia kembali duduk dengan pikiran semraut. “Nadya, aku ingin akad kita di rumah sakit dan setelah Ghava sembuh kita bisa melangsungkan pesta perayaan di gedung. Aku tidak mau kau salah paham lagi terhadapku.” Ucapnya ia menatap penuh kepada Nadya yang saat ini tengah duduk dengan pandangan ke arah lain. “Nadya, sekali lagi apa kamu mau menikah denganku?” Tanya Bastian. Akan tetapi Nadya masih diam membisu dia tidak menjawab pertanyaan Bastian, hatinya sudah sangat kecewa sehingga dia merasa ragu untuk menikah yang kedua kalinya. “Bastian, aku tidak mau menjawabnya, aku- sungguh kecewa kepadamu,” balas Nadya dengan lirih. Bas

  • Istri Pengganti   Bab. 148

    Anak itu masih menunggu kedatangan Bastian sementara Nadya masih duduk termenung di luar ruangan. Dirinya sangat bingung sekali karena tadi sudah mengusir Bastian dari hadapannya, betapa kesal dan kecewa Nadya terhadapnya karena Bastian sangat egois. Padahal kalau sampai mereka menikah mungkin Ghava tidak akan sangat senang karena kedua orang tuanya kembali berkumpul dengan lengkap, tapi apa daya Bastian lebih memilih membatalkannya.Ada rasa kesal dan kecewa membuatnya tidak mau bertemu dengannya lagi. Nadya memutuskan untuk tidak menghubunginya lagi, mungkin untuk sekarang Nadya terpaksa berbohong kepada Ghava bahwa Bastian tengah sibuk.Ia mulai berdiri lalu kembali memasukan ponsel ke dalam tas setelah itu masuk ke dalam ruangan, ia melihat Ghava tengah berbaring lemah. Raut wajahnya berbinar melihat ke arah Nadya yang telah kembali ke ruangan. Akan tetapi Ghava tidak melihat Bastian.“Mamih, di mana Papih?” Tanya Ghava.Nadya masih

  • Istri Pengganti   Bab. 147

    “Kau ingin membatalkan pernikahan kita?” Tanya Nadya menatap tidak percaya.“Bu-kan itu, aku tidak bermaksud membatalkan pernikahan.” Jawabnya.Nadya menggelengkan kepala air mata membendung ia tidak kuasa menahan tangis, hatinya sangat sakit sekali. Bagaimana tidak, Bastian bicara sampai melukai hatinya.“Nadya, kau salah paham bukan itu maksudku.” Bastian berdiri kedua tangannya mencekal bahu Nadya akan tetapi wanita itu berhasil menepisnya.“Aku pikir kau akan tetap teguh memperjuangkan pernikahan kita, walaupun banyak sekali rintangan yang menghalanginya.” Nadya menangis hatinya sangat sakit dan hancur, belum kering tangisan untuk Ghava karena dilarikan ke rumah sakit di tambah Bastian tega menghancurkan kepercayaannya.“Nadya.” Lirih Bastian dia berdiam diri menatap Nadya, sentuhan tangannya pun di tolak olehnya.“Kau tahu, Bastian!” Nadya menatap penuh kemudian ia menghela napas panjang lalu menghapus air mata. Ia langsung mengalihkan pandangannya kemudian membelakanginya.“Ghav

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status