Share

Bab. 28

Penulis: Naura Shafa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-29 17:00:00

Pagi telah tiba…

Bastian tengah asyik sarapan bersama Aren dan Nadya, hari ini mereka akan ke makan Mika untuk melunasi hutang mereka kepada Aren. Di mana keduanya telah berjanji untuk mengantarnya ke rumah baru Mika.

Beberapa menit mereka telah selesai sarapan dan akan segera berangkat, tiba-tiba Bastian mendapat panggilan telephone di mana Aren dan Nadya ia suruh untuk segera masuk lebih dulu ke dalam mobil.

“Kalian masuklah.”

“Hallo, ada apa!” Tanya Bastian.

“Sayang, kakek di rumah sakit, semalam kakek drop!” Ucap Serly dengan suara sedih menahan tangis.

“Apa! Kakek masuk rumah sakit.”

“Kamu segera ke sini, Mamah tunggu!”

“Baiklah, Bastian akan segera ke sana.”

Sambungan telephone terputus, Bastian tidak bisa berkata-kata lagi hatinya sangat gelisah pikirannya kemana-mana.

Nadya yang melihat kepanikan Bastian membuatnya khawatir, raut wajah suaminya terlihat gelisah seperti ada sesuatu.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Pengganti   Bab. 30

    “Ya, kau harus menikahi anakku, gara-gara kamu anakku jadi seperti ini! Kalau bukan karena kamu siapa lagi.” Mona menatap dengan tatapan marah.Bastian hanya diam menatap lalu menoleh ke arah Jeni, dia tidak bisa berkata-kata lagi. Kejadian ini tanpa terduga membuat dirinya merasa bingung. Dan tidak tahu harus berbuat apa. “Dia yang melakukan hal ini kenapa pula saya yang harus bertanggung jawab.” “Apa katamu! Kamu menyalahkam anak gadisku kau menuduh anakku atas kejadian hari ini! Kamu benar-benar Bastian. Padahal dulu Tante sangat mempercayaimu karena kamu teman baik anakku, tapi setelah kau mengenal wanita itu sikap mu mulai berubah drastis. Bahkan di saat sekarang Jeni melakukan hal ini pun kau tidak perduli kepadanya, Jeni sangat mencintaimu dia sangat percaya kau akan kembali kepadanya. Sekarang sikap mu seperti ini, jadi pergilah dari hadapanku sekarang juga. Saya tidak akan tinggal diam kau harus bertanggung jawab.” Mona berbicara panjang lebar,

  • Istri Pengganti   Bab. 29

    Kejadiannya begitu cepat Jeni pergi meninggalkan mereka dengan ancaman bunuh diri membuat Nadya yang mendengar sangat ketakutan dan panik. Dia tidak mau terjadi sesuatu kepada kakak tirinya.“Tuan, aku mempercayaimu, kejarlah dia saya mohon.” Pinta Nadya di mana Bastian hanya bisa diam. Nadya menggendong Aren turun dari mobil menyuruh Bastian untuk mengejar mobil Jeni. “Baiklah, kalau begitu kamu tunggu di sini biar saya dan anak buah mengejarnya.” Sahut Bastian.“Baik, Tuan, hati-hati.”“Hmm…”Nadya melihat Bastian pergi meninggalkan dirinya, ia berdoa semoga Jeni baik-baik saja, walaupun begitu dirinya tidak mau terjadi sesuatu. “Ya, tuhan tolong mereka, semoga saja dia tidak melakukan hal di luar nalar.” Batinnya.Nadya segera masuk ke dalam mobil sambil mendekap Aren lalu ia segera merebahkan di kamar yang sempat ia tempati. Kini Nadya tengah mondar mandir ke sana kemari di ruang tengah.“Na

  • Istri Pengganti   Bab. 28

    Pagi telah tiba…Bastian tengah asyik sarapan bersama Aren dan Nadya, hari ini mereka akan ke makan Mika untuk melunasi hutang mereka kepada Aren. Di mana keduanya telah berjanji untuk mengantarnya ke rumah baru Mika.Beberapa menit mereka telah selesai sarapan dan akan segera berangkat, tiba-tiba Bastian mendapat panggilan telephone di mana Aren dan Nadya ia suruh untuk segera masuk lebih dulu ke dalam mobil. “Kalian masuklah.”“Hallo, ada apa!” Tanya Bastian.“Sayang, kakek di rumah sakit, semalam kakek drop!” Ucap Serly dengan suara sedih menahan tangis.“Apa! Kakek masuk rumah sakit.”“Kamu segera ke sini, Mamah tunggu!” “Baiklah, Bastian akan segera ke sana.”Sambungan telephone terputus, Bastian tidak bisa berkata-kata lagi hatinya sangat gelisah pikirannya kemana-mana.Nadya yang melihat kepanikan Bastian membuatnya khawatir, raut wajah suaminya terlihat gelisah seperti ada sesuatu.

  • Istri Pengganti   Bab. 27

    Terdengar suara Aren menangis, keduanya terkejut kedua bola mata mereka terbelakak kaget karena Aren terbangun. Untung saja Aren tidak melihat mereka hingga Nadya segera bergegas mendorong tubuh Bastian yang menghimpitnya, ia segera berjalan ke arahnya, Bastian menghembuskan napas berat dia menggelengkan kepala kemudian menghampiri Aren yang masih menangis.“Sayang, kau kenapa?” Tanya Bastian lembut duduk di tepi ranjang dan melihat ke Aren dengan tatapan kasih sayang. “Alen, kangen Mamih!” Ucapnya membuat Nadya dan Bastian saling menatap satu sama lain.“Aren, di sini ada tante sama om yang menjagamu, sekarang kita tidur lagi yah.” Ucap Nadya membujuk.Namun, anak itu menggelengkan kepala dia tidak menyetujui ide itu sehingga Nadya tidak mengerti dan mulai khawatir.“Kenapa tidak mau, Aren, ini sudah malam waktunya istirahat.” Sahut Bastian dengan lembut.“Ya, kau masih kecil, ini baru jam sembilan Aren harus segera tidur.

  • Istri Pengganti   Bab. 26

    “Kau mau menemui pria brengsek itu!” Tegas Bastian menatap tidak percaya. “Brengsek! Siapa yang brengsek, Tuan! Dia pria baik yang saya tahu, kenapa anda bicara seperti itu!” Ucap Nadya menatap dengan sorot mata kesal.Bastian tersenyum kecil lalu melepaskan tangannya yang menarik dagu Nadya, kemudian ia menghela napas panjang dengan mengusap wajah gusar, lalu tertawa kecil. Bastian sudah tahu siapa Leon, setelah pertengkaran waktu lalu dia mencari tahu siapa pria itu dan sekarang dia sudah mengetahuinya.“Kau tidak akan percaya padaku karena kita tidak mengenal satu sama lain dibanding kau mengenal, Leon. Sungguh kasihan sekali nasibmu,” ejek Bastian sambil tertawa kecil.Nadya menggelengkan kepala dia memang sudah putus dengannya akan tetapi Nadya masih mengingat bagaimana Leon pria yang sangat baik. Bahkan Leon yang selalu menemani keterpurukan dirinya, pria itu yang membantu Nadya tetap semangat menjalani hidup. Mereka pacaran sudah hampir 5

  • Istri Pengganti   Bab. 25

    Malam ini Nadya tengah menyiapkan keperluan Bastian, seperti menyiapkan air hangat untuk mandi, menyiapkan pakaian tidur untuknya. Nadya yang tengah beres menyiapkan makan malam, kini ia duduk santai sambil memperhatikan Aren yang sedang bermain di bawah lantai.Cleek!Bastian datang membuka pintu ia melihat Nadya bersama Aren tengah bermain bersama, seketika hatinya tertegun dia menatapnya cukup lama kemudian Bastian segera menghampiri mereka.“Apa Aren sudah makan?” Tanya Bastian pada Nadya.“Sudah, Tuan. Dia sudah makan mungkin sebentar lagi Aren akan tidur karena jam menunjukan sudah pukul tujuh malam.” Sahut Nadya.“Hemm… baguslah! Jaga dia jangan sampai terjadi sesuatu kepadanya.” “Ya, Tuan. Kau tenang saja saya akan mengawasinya selama saya masih bersamanya.” Sahut kembali Nadya.Bastian sedikit tertegun atas apa yang Nadya ucapkan padanya, ia kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.“Tuan.” Panggil Na

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status