Share

Bab 303

Penulis: kamiya san
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-16 23:59:05

Mungkin sejak malam itu, setelah pola makan berubah dan bertambah, berat badan kedua manusia bukan muhrim yang tinggal seatap tersebut seharusnya kian berat.

Dimas tidak bisa tidur lagi setelah terbangun tengah malam. Seperti sudah rutinitas, rasa roti tawar dipanggang dengan isian telur, saos pedas dan mayones membuatnya ketagihan. Sebab itu enak dan mudah, Amira dan Dimas selalu membuatnya tengah malam.

“Mungkin dalam waktu dekat, aku nak balik ke Malaysia.” Amira berkata sambil menggigit rotinya. Kemudian mengunyah dan kedua pipinya terlihat cembung yang lucu.

“Sudah bosan mengikuti Mbak Osara di sini?” tanya Dimas juga sama. Menggigit roti dan mengunyah dengan pelan. Seperti sengaja mengulur waktu lebih lama hanya untuk setangkup roti tawar.

“Bukan sebab itu. Aku senang di sini, tapi aku kembli untuk masa depan. Aku akan menikah dengan Bang Adnan.” Amira menjelaskan dengan membuang muka tidak lagi menatap Dimas. Lalu menyambar gelas dan meminumnya cukup banyak. Level p
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
kamiya san
iya, Kak. Terima kasih
goodnovel comment avatar
Ilfi Izzati
semangat Thor, up nya yg banyak ya Thor...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 307

    Zayn Adnan. Meski amarahnya memuncak, rasanya sungguh puas. Dugaannya terbukti. Mendengar nama Adnan saja sudah membuat emosi Erick meluap. Tetapi bisa jadi, meski kemungkinan kecil, nama Adnan digunakan juga oleh lelaki lain. Ternyata, keterangan Amira akan nama panjang serta kegesitan tangannya membuka topi serta penutup mulut di wajah Adnan, telah membuktikan segalanya. Erick tidak lupa jika adik ipar lelakinya yang bedebah itu menggunakan nama belakang Adnan alias nama bapaknya. Sebagaimana kebanyakan orang Melayu yang mengutip nama bapak kandung di akhiran nama panjang. Bugh! Bugh! Zayn terjengkang akibat dua pukulan keras di dada dan di tulang selangka dari abang iparnya yang tidak disangka-sangka. “Zayn bin Adnan. Kau tidak lupa jika aku akan membawamu ke mana andai sekali lagi saja membuat rasa tidak nyaman di keluargaku? Amira sudah seperti keluarga kami.” Erick bicara tajam setelah meng kick out Adnan hingga tumbang. Sepertinya sudah sangat sakit hati pada Adna

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 306

    Pandangan tajam Adnan sebab terkejut. Bibir yang baru membalas ucapan salam, semakin merapat dengan lidah yang kelu. Lelaki yang datang dengan melempar salam, tidak sendirian. Membawa seorang suster, dua balita, dan seorang wanita cantik dan anggun berhijab. Kemudian meraka duduk sebagaimana dipersilakan oleh sang pemilik acara, Amira. “Dah lama, Dim?” tanya lelaki yang baru datang, tak lain adalah Erick. Membawa keluarganya malam ini atas keinginan Osara dan permintaan Amira. Erick membawa keluarganya duduk dengan santai dan belum menyadari jika seorang lelaki baru saja menatap terkejut akan kedatangannya. Kini sibuk menyambar facemask yang tersedia di setiap meja dan buru-buru memakainya. Kepala yang sudah bertopi pun semakin tidak terlihat wajahnya. “Mana calon suami kamu, Amira?” Setelah duduk tenang, Erick baru menyadari jika Amira hanya menyambut dan menyalami kedatangan mereka seorang diri. Bukankah seyogyanya menyambut bersama calon suami? Apalagi Amira sudah menjan

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 305

    Dimas pulang kerja lebih awal dari hari biasa. Sama pun dengan bosnya, Erick, juga pulang lebih awal sebab sama-sama memiliki kepentingan serupa malam ini. Yakni memenuhi undangan makan malam dari Amira guna mengenalkan calon suaminya malam ini. Tidak ada aroma harum masakan seperti biasa. Tidak ada bunyi denting dan bising dari dapur seperti biasa. Menyadari jika Amira sedang sibuk dan mungkin sudah keluar mempersiapkan makan malam bersama calon suaminya saja. Lengang, Dimas semakin yakin jika apartemen sudah kosong. Oh, terasa sangat. lain! Mungkin akan seperti ini di hari-hari selanjutnya. Sepi tanpa sambutan, setidaknya harum masakan yang menyapa saat dirinya pulang kerja, kini tidak ada. Tidak ada lagi Amira yang sibuk menata masakan di atas meja makan. Tidak ada juga suara riang yang banyak bertanya meski terkadang lebay dan tidak perlu. Baru Dimas sadari kini, ternyata adanya Amira di apartemen sangat memberi hiburan. Menghilangkan rasa suntuk dan kelelahan yang dia ba

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 304

    Sejak suster Rahma datang menyusul ke Indonesia. Osara merasa semakin bahagia. Wanita penuh pengalaman dalam berumah tangga serta mengasuh anak itu sedikit banyak sangatlah membantu. Seperti pagi ini, wanita itu dengan penuh senyum menggedong Irgi berjalan di belakang mamanya yang sedang berlarian. Mengelilingi halaman dalam pagar di bagian belakang apartemen yang luas dan lapang di Minggu pagi yang cerah. Si cantik baby Zahra tidak ikut sebab masih mandi dan disuapi bubur oleh suster yang satunya di apartemen. Sedang sang kepala keluarga tampan sudah berangkat kerja ke galeri pagi-pagi. Ada proyek perhiasan terbaru yang musti dia keluarkan dengan sebaik mungkin. “Assalamu'alaikum, selamat pagi kalian semua!” Sapaan dari suara lelaki berseru di belakang Suster Rahma. “Wa’alaikumsalam!” Suster Rahma menyahut sambil menoleh. “Oh, Tuan Zayn!” serunya terkejut. Tidak menyangka lelaki yang tidak diharap datangnya, tiba-tiba sudah di depan mata! “Anda, untuk apa datang? Bu

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 303

    Mungkin sejak malam itu, setelah pola makan berubah dan bertambah, berat badan kedua manusia bukan muhrim yang tinggal seatap tersebut seharusnya kian berat. Dimas tidak bisa tidur lagi setelah terbangun tengah malam. Seperti sudah rutinitas, rasa roti tawar dipanggang dengan isian telur, saos pedas dan mayones membuatnya ketagihan. Sebab itu enak dan mudah, Amira dan Dimas selalu membuatnya tengah malam. “Mungkin dalam waktu dekat, aku nak balik ke Malaysia.” Amira berkata sambil menggigit rotinya. Kemudian mengunyah dan kedua pipinya terlihat cembung yang lucu. “Sudah bosan mengikuti Mbak Osara di sini?” tanya Dimas juga sama. Menggigit roti dan mengunyah dengan pelan. Seperti sengaja mengulur waktu lebih lama hanya untuk setangkup roti tawar. “Bukan sebab itu. Aku senang di sini, tapi aku kembli untuk masa depan. Aku akan menikah dengan Bang Adnan.” Amira menjelaskan dengan membuang muka tidak lagi menatap Dimas. Lalu menyambar gelas dan meminumnya cukup banyak. Level p

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 302

    “Sudah puas?” tanya Dimas saat Amira kembali. “Belum lah, kamu hanya kasih waktu tiga puluh menit…,” ucap Amira protes sambil menata seluruh barang belanja di bangku belakang. Kemudian duduk menghenyak di sebelah Dimas. “Maaf jika kamu tidak puas, Amira. Aku ingin cepat sampai sebelum benar-benar tumbang. Aku sangat lelah.” Dimas menyahut sambil menyalakan mesin. Mereka di kawasan makam Bapak Presiden RI yang pertama sebab rayuan Amira yang gigih. Hingga Dimas luluh dan diantarkan juga meski jalan dari perkebunan menuju kota, tempat makam sang proklamator, harus memutar yang berlawanan arah dengan jalur menuju Surabaya. “Mas Dimas beneran sakit? Aku saja yang nyetir lagi, gak usah segan,” tanya Amira perhatian. Takut juga jika ada apa-apa dengan partner perjalanannya itu. Sedang ini negara orang yang dirinya tidak punya sesiapa juga koneksi. . “Tenang saja, Amira, kita akan sampai di Surabaya dengan selamat dan cepat.” Dimas menyahut sebelum menambah kecepatan laju kendaraan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status