Share

Bab 406

Author: kamiya san
last update Last Updated: 2025-08-02 18:35:19

Pria tampan maskulin berperawakan tinggi dan besar itu melewati lobi dengan pandangan lurus tanpa melirikkan mata. Berjalan cepat yang bahkan memandang tamu hotelnya pun tidak. Dia juga sedang sangat malas menanggapi sapa dari pekerja hotel yang dilewati. Wajahnya kaku dengan pandangan tajam dan garis di bibirnya lurus melulu.

Masuk ke area restoran lewat jalan belakang dan langsung menuju ke posisi dapur kopi. Ada dua jenis dapur di restoran miliknya. Dapur satu yang sangat luas, untuk menyiapkan makanan, cemilan, dan roti-rotian. Dapur dua adalah untuk membuat minuman. Tetapi dapur dua dibagi lagi menjadi dua ruang, satu untuk minuman random, dan satu lagi yang ruangnya paling kecil adalah khusus untuk membuat minuman kopi.

“Baca aturan pakai dan seduhkan tiga cangkir. Sisanya simpan baik-baik.” Anthony memberi titah pada lelaki khusus barista yang terciduk bengong di depan baki kopi. Mungkin sedang menunggu order masuk dan tidak sambil melakukan apa-apa.

"Siap, Sir!" Baris
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 407

    Pemilik restoran yang duduk di bangku restorannya, memutar cangkir porselen berisi kopi dengan tangannya. Memandang Dewangga yang juga sedang menatapnya. “Bagaimana kalian berdua bisa kenal? Kelihatannya susah akrab ….” tanya Anthony. Menatap Dewangga dan Yunita bergantian. Dewangga memandang Yunita yang sedari tadi tampak bungkam. “Aku dan Yunita pernah hampir menikah, Om!” Kemudian dia menyahut cepat. “Uhuk!” Tiba-tiba Anthony terbatuk. Tetapi wajahnya datar dan tenang. Entah batuknya sebab terkejut atau sebab meminum kopi enak di tangannya. “Lalu, kenapa kalian bertemu di sini?” tanya Anthony lagi. Tidak peduli jika dirinya dianggap terlalu ikut campur pada urusan orang lain. “Yunita mencari bodyguard. Ternyata … sempit sekali lah, Surabaya ini! Ha ha ha!” Dewangga terbahak sendiri dengan ucapannya. Kali ini Anthony terlihat benar-benar terkejut. Kedua alisnya terangkat tinggi-tinggi dan memandang Yunita. Meski begitu, tidak ada kata-kata yang diucapkannya. Menyad

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 406

    Pria tampan maskulin berperawakan tinggi dan besar itu melewati lobi dengan pandangan lurus tanpa melirikkan mata. Berjalan cepat yang bahkan memandang tamu hotelnya pun tidak. Dia juga sedang sangat malas menanggapi sapa dari pekerja hotel yang dilewati. Wajahnya kaku dengan pandangan tajam dan garis di bibirnya lurus melulu. Masuk ke area restoran lewat jalan belakang dan langsung menuju ke posisi dapur kopi. Ada dua jenis dapur di restoran miliknya. Dapur satu yang sangat luas, untuk menyiapkan makanan, cemilan, dan roti-rotian. Dapur dua adalah untuk membuat minuman. Tetapi dapur dua dibagi lagi menjadi dua ruang, satu untuk minuman random, dan satu lagi yang ruangnya paling kecil adalah khusus untuk membuat minuman kopi. “Baca aturan pakai dan seduhkan tiga cangkir. Sisanya simpan baik-baik.” Anthony memberi titah pada lelaki khusus barista yang terciduk bengong di depan baki kopi. Mungkin sedang menunggu order masuk dan tidak sambil melakukan apa-apa. "Siap, Sir!" Baris

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 405

    Cekalan tangan Anthony terlalu kuat di lengannya dan justru terasa sakit saat berontak untuk lolos. Tidak paham sama sekali, terbuat dari apa hatinya, sangat suka memaksa kehendak pada wanita bertenaga pas-pasan sepertinya. Bodyguard oh bodyguard, di mana dirimu? Ingin menangis rasanya! “Kamu selalu bersikap bejad padaku, Pak Azlan!” hardik Yunita keras. “Sebab aku juga sama dengan pacarmu. Sangat berhasrat jika …,” ucap Anthony yang terhenti oleh aksi ciumannya sendiri di bibir Yunita. Nafsu lelakinya selalu bergelora jika mereka berdekatan. “Kamu jahat …” rutuk Yunita terengah. Setelah begitu lama mencium paksa, bibir dan wajah lelaki itu sedikit menjauh. “Kamu menikmati kejahatanku,” timpal Anthony tersenyum sambil menatap lekat wajah Yunita dengan tatapan dalam. “Kamu memaksa! Kamu mencuri!” jerit Yunita sangat kesal dan marah. Ingin meludahi, tetapi tidak sampai hati. Khawatir jika lelaki itu tidak terima dan justru menjadi murka. Dia pun punya kuasa di kota, bi

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 404

    Yunita berusaha tenang meski perasaannya gelisah. Lebih tepatnya takut jika Anthony kembali berbuat jahat. Kesal lagi, dirinya tidak mampu berbuat apa-apa hanya untuk sekedar menjaga harga diri dan martabat. Mengakui semua diamnya karena uang, hingga rela seperti menjual diri. Sekarang, masa kelam itu sudah cukup baginya. Perasaannya kembali berangsur tenang, Anthony tetap duduk diam di kursinya. Berpikir untuk lebih cepat melakukan pekerjaan ini. “Semua sudah berlabel dengan sangat teliti. Dibaca dulu sebelum menggunakan. Jangan sampai Anda merasa rugi setelah membelinya sebab salah ambil prodak dan salah harga. Kuharap satu minggu lagi Anda memberikan kabar baik, Pak Azlan.” Yunita bicara cepat. Menyodorkan bungkusan rapi yang berisi kantong-kantong bubuk kopi dengan kemasan rapat dan bagus. Semua berlabel dan tentu juga bersegel. “Silahkan Anda cek, Pak Azlan. Setelah itu, silahkan membayar, ini nomor akun bank milikku.” Yunita sambil mengulur selembar kartu namanya di

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 403

    Bodyguard terbaik yang sudah dipilih dengan banyak pertimbangan, tiba-tiba ingkar janji. Sebab istrinya sempat tahu jika perempuan hartawan yang dijaga suaminya sangat cantik, hati wanitanya berulah dan merasa tidak rela. Terpaksalah Yunita memberi izin pada pengawal pribadi untuk mengundurkan diri di hari ke dua bekerja. Daripada dirinya kena kutuk jadi perawan tua dari seorang istri sah yang sedang merasa cemburu buta. Oh, salah, jomblo tua! sebab dirinya juga bukan lagi seorang perawan! “Anda bisa menghubungi orang ini jika ke Surabaya, Mbak.” Bodyguard yang akan izin pulang setelah lulus resign dengan mulus itu memberikan selembar kartu nama. “Terima kasih.” Yunita sambil menyambar dan tidak berselera bicara lebih. Uang pesangon untuk dua hari bekerja sudah diselipkan di tangan lelaki tadi. . Kartu nama dari petugas dia lempar ke dalam tas begitu saja. Tanpa berniat serius untuk menggunakannya. Mungkin kepergian nya ke Surabaya sudah cukup dengan driver keluarga. Coba percay

  • Istri Perawan Disangka Janda   Bab 402

    Lelaki berpenampilan rapi yang maskulin itu kembali meneguk kopi di cangkir lama buatan Yunita di seduhan pertama. Tiba-tiba terbatuk lagi. “Berapa kandungan kafeinnya?” tanya Anthony menunjuk cangkir dengan ekor matanya dan berekspresi tenang. “Itu kopi murni, tinggi kafein …,” ucap Yunita mengambang, merasa bimbang. Jika Anthony bertanya persentase, jujur mana tahu. Dirinya belum sempat mempelajari dan mengkalkulasi dengan teliti. Janji pada diri untuk mengkaji di kemudian hari. Sebab sadar jika seperti ini memang penting. Tetapi yang dia bilang barusan adalah benar. Kopi racikannya yang disedu di cangkir pertama tidak ada campuran lain, kecuali tambahan dari bubuk kayu manis. Sedang itu adalah kunci dari racikannya! “Untuk yang ini, berapa harga satu kilogramnya?” tanya Anthony saat Yunita kembali duduk di depannya. Perempuan itu dari mengemas cepat di meja eksperimen dan raciknya. “Hanya dua juta saja. Ini adalah racikan terbaik di pabrik. Bukan hasil racikanku.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status