Share

Jalan Lain

“Ada apa dengan perutmu?” tanya mertuanya dengan pandangan fokus pada perut Hana yang kini rata.

Ibu Nicholas semakin cemas, apalagi ketika dia mendapati wajah Hana yang memucat siang itu.

“Bu,” panggil Hana dengan suara yang lirih hingga akhirnya berubah menjadi sebuah tangis yang menyedihkan.

Dia memeluk mertuanya seperti ia memeluk ibunya sendiri. Hana sudah tidak merasakan kasih sayang dari seorang ibu sejak ia remaja. Membuat dirinya menjadi manja pada ayahnya.

Selalu terpenuhi keinginannya membuat Hana menjadi egois seperti ini.

“Kamu kenapa?” tanya Ibu Nicholas semakin tidak mengerti. “Kenapa kamu menangis?”

Hana mengurai pelukannya dan menatap wajah wanita tua itu di depannya dengan pandangan penuh rasa bersalah.

Hana berlutut, semakin membuat mertuanya tak mengerti.

“Maafkan Hana, Bu. Maafkan Hana karena sudah berbohong pada ibu,” ucapnya d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status