Share

7. Bekerja Di Kantor Pusat

“Mulai besok Rachel akan bekerja di kantor pusat dan menjadi bagian dari tim pemasaran. Saya sendiri yang akan mengaturnya.” Rachel membelalakan matanya kaget dengan perkataan Carla. Gadis itu bahkan tidak sengaja menjatuhkan sumpit yang sedang dipegangnya.

“Nek sepertinya ini tidak baik,” ujar Calvin mencoba mencegah neneknya.

“Iya nek, aku sama sekali tidak memiliki pengalaman di bidang pemasaran.” Rachel menanggapi.

“Bukankah kamu sudah cukup lama menjadi penyiar online? Itu juga bagian dari pemasaran.” Jawaban Carla memang ada benarnya tapi entah mengapa Rachel merasa tidak seharusnya seperti itu. Ia memang memiliki pengalaman di bidang pemasaran tetapi sebagai penyiar online bukan sebagai tim yang menyusun strategi pemasaran dan bertanggung jawab atas pemasaran suatu produk. Bekerja dengan target seperti itu sudah jelas bukan bidang yang pernah disentuh oleh Rachel.

“Tapi nek—” Calvin menyenggol kakinya dari bawah meja meminta Rachel berhenti membuat alasan dan melawan neneknya. Rachel hanya bisa mendesah pasrah.

“Baik nek, untuk selanjutnya aku sendiri yang akan membantu Rachel.” Carla tersenyum puas mendengar jawaban dari cucunya dan kembali melanjutkan acara sarapan.

~

“Ini seharusnya dibicarakan terlebih dahulu!” Seru Rachel saat ia melihat Calvin duduk di ruang kerja ketika dirinya pulang dari acara siaran langsung bersama Tiara. 

“Sudah dipastikan seperti itu.” Calvin menjawab seruan Rachel dengan datar. Gadis itu tidak bisa menahan emosinya.

“Kamu tahu kan aku sama sekali tidak memiliki pengalaman kerja? Ini bisa mengacaukan kontrak kita nantinya!” Calvin menutup laptopnya dengan kesal saat mendengar Rachel yang terus berteriak 

“Jadikan saja pengalaman kerja, bisa?” Rachel mendengus kesal.

“Kamu pikir semudah itu?”

“Itu tugasmu untuk berusaha atau kamu mau pembatalan kontrak?” Rachel semakin kesal mendengar respon Calvin yang selalu mengancam dirinya dengan kontrak sialan tersebut. 

“Kalau semua tidak sesuai dengan harapan kamu dan nenek bagaimana?” Calvin berdiri bersandar di meja kerjanya sambil menatap Rachel.

“Itu juga tugasmu, mungkin kamu bisa membayar biaya pembatalan kontrak nantinya.” Ingin sekali Rachel melempar sepatu yang ia kenakan ke kepala Calvin. Masih teringat jelas di ingatanya kalau pria itulah yang mengiyakan neneknya pagi tadi. Rachel sekarang merasa tertantang. Calvin seperti sedang merendahkannya.

“Baik, aku akan pergi bekerja disana!” Tepat setelah mengatakan hal tersebut, Rachel keluar dan menutup pintu ruang kerja Calvin dengan keras. Tanpa keduanya sadari Carla dan Shella sedang berdiri tidak jauh dari mereka dan mendengar pertengkaran keduanya.

“Sepertinya cucuku selalu menyulitkan Rachel, menurutmu, apa yang harus kita lakukan untuk semakin mendekatkan keduanya?” Carla bertanya pada Shella.

“Sepertinya nyonya harus terus mengawasi mereka, semakin dekat mereka maka nyonya juga akan cepat mendapatkan cucu buyut.” Keduanya tampak tertawa geli dan mulai menyusun beberapa rencana untuk segera mengikat hubungan Calvin dan Rachel.

~

Rachel tidak bisa menahan rasa kagetnya saat menginjakkan kaki di ruang kerja tim pemasaran. Semua orang tampak sibuk dengan suara teriakan bersaut-sautan tiada henti. Bahkan mereka juga tidak menyadari kehadirannya disana.

“Rachel Lee?” Suara panggilan seorang wanita mengagetkan Rachel yang sibuk menatap kesibukan setiap orang di sana.

“Iya bu, saya Rachel Lee anggota tim pemasaran yang baru saja bergabung.” Wanita di depannya tampak menatap Rachel dengan pandangan meneliti.

“Silahkan ikut saya.” Wanita itu berjalan dan segera diikuti oleh Rachel.

“Silahkan duduk” ujar Diana saat mereka memasuki ruangan direktur tim pemasaran. Rachel menarik kursi lalu duduk dengan canggung. Wanita di depannya tampak sangat cantik dan elegan. Mulai dari tutur katanya serta setiap gerakkan berhasil membuat Rachel yang seorang gadis jalanan terkagum-kagum.

“Seperti yang kamu lihat, tim pemasaran sedang dalam masa sibuk karena harus memikirkan pemasaran produk baru edisi spesial 100 tahun Miguel Group.” Rachel hanya mengangguk. 

“Saya lihat kamu belum memiliki pengalaman di bidang ini dan belum lama ini kamu bekerja sebagai salah satu penyiar online untuk Miguel Group.” Lanjut wanita itu sambil membaca data diri Rachel melalui layar komputernya.

“Iya bu, belum lama ini saya bergabung sebagai penyiar online disini.” Diana menganggukkan kepalanya.

“Saya harap kamu akan cepat beradaptasi, kamu bisa mulai dari mendesain konsep pemasaran untuk produk baru kita lalu laporkan pada saya paling lambat besok pagi. Jika ada pertanyaan kamu bisa langsung tanyakan ke saya.”

“Baik bu” Rachel meninggalkan ruangan Diana lalu menatap sekelilingnya mencari meja kosong yang bisa digunakan sebagai mejanya. Setelah mendapatkan meja, Rachel mulai menyalakan layar komputer dan mengerjakan perintah Diana. Merancang konsep pemasaran seharusnya bukan hal yang sulit. Ini sama saja seperti ia memikirkan konten apa yang bisa ia lakukan di siaran langsungnya. Hanya saja memang konsep yang harus ia rancang saat ini bersifat lebih eksklusif dan tentu saja skalanya jauh lebih besar.

Di dalam ruang direktur pemasaran, Diana menatap tajam sosok Rachel dari jendela kaca.

“Jadi kamu pilihan Nenek Carla untuk Calvin, lihat saja nanti.” Diana segera mengubah pengaturan jendelanya menjadi gelap sehingga tidak dapat terlihat oleh orang lain di luar ruangan tersebut.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status