Share

Bab 3

Author: Piemar
last update Last Updated: 2023-11-28 14:37:17

Karena merasa letih, Malati ketiduran dan terbangun saat mendengar suara azan magrib.

Ia bangun dan berjalan tertatih-tatih menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Kemudian ia menunaikan sholat magrib dan mendaras beberapa ayat alquran.

Setelah merasa tenang, Malati ingin menemui paman dan bibinya. Ia akan meminta maaf atas kekisruhan yang telah ia buat.

“Om,” panggil Malati pada adik ayahnya tersebut.

Hanya saja, Junaedi tak menyahut. Ia melemparkan pandangannya pada bunga anggrek layu-yang tumbuh bertengger di pohon jambu air.

Pria paruh baya itu terlihat semrawut. Sesekali ia menghisap sebatang rokok dan mengepulkan asapnya ke udara.

“Om Jun, aku mau minta maaf.”

Malati mengatakan kalimat itu dengan perasaan campur-aduk, antara sedih, kecewa dan marah pada keadaan.

Sayangnya, Junaedi justru mendengus. “ “Dulu, Bapakku juragan sapi seperti Hanan Jagal. Lima anaknya hidup berkecukupan dan bisa bersekolah hingga perguruan tinggi.” 

“Bahkan, Bapak mengangkat Kang Gunawan, yang merupakan anak pekerjanya.”

Deg!

Malati terkejut mendengarnya. Jadi, ayahnya bukanlah saudara kandung Junaedi? 

“Jadi …” Malati ragu menanyakannya. Apakah ini alasan perlakuan kasar keluarga omnya?

Junaedi menatap dingin Malati. “Benar. Kang Gunawan hanyalah anak angkat!” jawabnya.

 

Seketika Malati tertegun. “Sekali lagi, maafin Malati jika merepotkan keluarga Om. Malati janji akan bekerja keras mencari kerja untuk melunasi utang Om dan menebus rumah ini kembali.”

 

Junaedi kembali mengepulkan asap rokok melalui hidungnya. “Terlambat! Hanan Jagal hanya memberi waktu tenggat seminggu. Utang Om mencapai 700 juta-an. Harga rumah ini ditaksir hanya sekitar 500 juta. Utang Om masih 200 juta. Jadi, Om sepertinya akan menghabiskan  sisa hidup di penjara.”

Dari ujung mata, pria itu melirik Malati yang hanya bisa menunduk. 

Jika demikian, dari manakah Malati bisa mendapatkan uang sebanyak itu dalam kurun waktu satu minggu?

Tujuh ratus juta bukan uang sedikit!

Tanpa gadis itu sadari, Junaedi tersenyum. Dia yakin keponakan angkatnya ini akan berpikir keras cara menyelamatkannya, kan?

Benar saja dugaan Junaedi, Malati tak bisa tidur--memikirkan fakta yang diterimanya.

Pagi-pagi sekali, dia bahkan mengendap-endap pergi ke sekolah lamanya untuk menemui kepala sekolah Aldino Tama Waluyo.

Tujuan kedatangannya tak lain berkaitan dengan tawaran bantuan darinya.

Tok tok tok!

Malati gegas mengetuk pintu setiba di depan ruangan tersebut.

“Masuk!” Suara Aldino terdengar lantang di balik ruangannya.

Mendengar itu, jantung Malati berdegup kencang. Dipaksanya diri untuk  masuk ke dalam ruangan tersebut. 

“Jadi, apa tujuan kedatanganmu ke sini? Apakah mengenai olimpiade ataukah mengenai pernikahan?”

Aldino langsung menodong Malati dengan pertanyaan yang sama sukarnya.

“Keduanya, Pak,” jawab Malati pelan, "tapi..."

Semalaman, ia telah merenung dan berpikir dalam mencari solusi soal masalah hidup yang ia jalani saat ini.

Tak ada pilihan selain menerima sebuah pernikahan kontrak yang ditawarkan oleh Aldino padanya.

Toh, Malati hanya berpura-pura menjadi istri di depan keluarganya?

Hanya saja, ada satu hal yang Malati ingin tahu pastikan, apakah selama menjadi istri pria bertubuh kekar itu ia harus menjalani peran istri sesungguhnya, seperti ... melayani Aldino dan memberikan hak-hak suami pada umumnya?

Belum sempat bertanya, Aldino tiba-tiba berkata, “Daripada kau berpikir seribu macam, lebih baik kau mempelajari isi perjanjian pernikahan kontrak ini.”

Pria itu menyerahkan sebuah map berwarna biru pada Malati.

Tanpa basa-basi, gadis itu pun langsung meraih berkas tersebut dan membaca lembar demi lembar surat perjanjian kontrak.

Untungnya, Malati tak butuh waktu lama untuk membaca surat perjanjian itu dan menemukan bahwa pernikahan kontrak tersebut menguntungkannya.

Istri yang dimaksud Aldino sebatas status di hadapan keluarga Waluyo. Malati bahkan masih bisa melanjutkan kuliahnya!

Tanpa disadari, senyum tersungging di wajahnya. “Karena Bapak nantinya membantu saya melunasi utang, Bapak tidak perlu membantu membiayai pendidikan saya. Hanya saja, saya  ingin ajukan satu permintaan.”

“Katakan!” 

“Kita tidak berhak mencampuri urusan masing-masing!”

Tawa seketika pecah dari bibir Aldino. Malati pikir gadis itu siapa? Memang Aldiano punya waktu untuk mencampuri urusan anak ingusan, sepertinya?

 

“Hm, baiklah! Asalkan kau menjalankan peran yang baik di depan keluarga,” ucap Aldino setelah tawanya reda.

Pria itu lalu memberikan sebuah pena ke hadapan wajah gadis itu. “Tandatangani sekarang!”

Malati terdiam.

Seketika, ia merasa gamang. Apakah keputusannya tepat atau tidak?

Hanya saja, ia coba menguatkan diri karena untuk saat ini hanya Aldino satu-satunya penyelamat hidupnya.

Dan yang terpenting, ia tidak dijual pada mucikari.

Ia masih bisa melanjutkan kuliah dan rumah peninggalan ke dua orang tuanya selamat. Rumah masa kecil yang dipenuhi oleh kenangan indah dirinya bersama ke dua orang tuanya.

Malati pun meraih pena itu teriring doa dalam hati, 'Semoga keputusanku ini tak salah.'

Dengan tangan yang gemetar, ia membubuhkan tanda tangan pada lembaran terakhir surat kontrak-yang kelak akan mengubah hidupnya 180 derajat dan mungkin juga ... Aldiano?

Kepala sekolah tampan itu tidak mengetahui kecerdasan lain dari Malati yang ia sembunyikan selama ini!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Pie Mar
Assalamualaikum, Hello My lovely Reader, makasih ya sudah singgah di novel Pie yang terbaru. Novel Istri Rahasia Kepala Sekolah. Jangan lupa support novelnya dengan ngasih gem and komen. Semoga Allah membalas kebaikan kalian semua. Amin. Ini novel spin off Dinodai Sebelum Malam Pertama
goodnovel comment avatar
Wagia Ningsih
makin penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Rahasia Kepala Sekolah   Extra Bab 1

    Di tempat berbeda, kini pasangan lain pun tengah diberkati kebahagiaan yang luar biasa. Akhirnya setelah hampir setahun lamanya, Aldino kini bisa kembali berjalan. Setelah mengikuti terapi dan pengobatan hingga berbulan-bulan lamanya di Singapura, pria berwajah tampan dan bertubuh bak binaragawan itu akhirnya bisa berjalan normal kembali. Ia sangat bekerja keras selama berada di Singapura.Ia akan pulang dengan memberikan kejutan pada istri tercinta dan putra tampannya yang kini sudah berusia setahun.Hari itu, Malati tengah mengasuh Manggala bermain di ruang bermain yang dibuat khusus, di ruang keluarga kediaman Eyang Waluyo. Cicit tersayang selalu mendapat perhatian lebih dari Eyang buyutnya. Malati dan putra tampannya mendapatkan privilege luar biasa dari Eyang Waluyo hingga keluarga besar lainnya.“Gala! Sini Nak!”Kakek tua yang masih berdiri tegap itu memanggil cicitnya. Meskipun Manggala baru berusia setahun namun anak itu sangat cerdas. Ia sudah bisa berjalan dengan baik dan bi

  • Istri Rahasia Kepala Sekolah   Bab 300 (Happy Ending)

    Ali pun menarik handle pintu kamar pengàntin hingga terbuka. Sulis langsung antusias melihat untuk pertama kali kamar pengàntin yang sangat indah karena dihias sedemikian rupa. “Aa, bagus banget!” Sulis mengedarkan pandangannya ke segala penjuru kamar berukuran presidential suit tersebut. Kamarnya didominasi warna putih dan warna-warna pastel sesuai keinginannya. Matanya berbinar mengamati setiap detail hiasan bebungaan yang berada di atas ranjang. Seketika ia tertawa melihat ada dua ekor angsa yang tergolek di atas ranjang. Angsa yang dibentuk dari selimut berwarna putih. Tangannya terulur mengusap angsa tersebut. “Lucunya! Aku mau foto dulu,”Seketika Sulis mengambil ponselnya lalu memotret ranjang pengàntin yang begitu indah itu dengan senyum yang berseri-seri.“Sini, Aa yang fotoin!” imbuh Ali dari belakang tubuh gadis itu. Sulis mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia senang mendengar usulan Ali. Sulis pun duduk dengan posisi anggun di atas ranjang. Ali pun mengambil ponsel is

  • Istri Rahasia Kepala Sekolah   Bab 299

    Ali berusaha menormalkan perasaannya dalam menyikapi Sulis. Sulis memàng sedang sakit, penyakitnya yang dideritanya juga tidak main-main. Oleh karena itu mungkin ia mulai merasa frustasi.Sulis tidak menyadari jika calon suaminya bertopeng dingin dari luar, padahal hatinya begitu hangat. Pada adiknya saja Ali begitu mengkhawatirkannya saat ia sakit. Tak jauh berbeda pada kekasih hatinya, ia merasakan kekhawatiran yang sama. “Sulis, stop overthinking! Kita akan tetap pada rencana awal kita. Kita akan menikah! Kau juga akan ikut pengobatan.”Ali berbicara tegas. Ia tidak suka sikap Sulis yang mendadak melankolis.Sulis terdiam dengan isak yang tertahan dan menggigit bibir bawahnya, “Ali, aku takut gak bisa hamil! Aku perokok berat. Argh, Shit! Aku mungkin tak subur!”Kini Sulis berkata hal lain yang malah memperkeruh suasana. Ali semakin jengkel mendengarnya, “Terus kau mau hubungan kita berakhir begitu saja? Kita batalkan tunangan begitu?”Sulis mengangguk dengan air mata yang bercucu

  • Istri Rahasia Kepala Sekolah   Bab 298

    Ali tertegun saat mendengar kabar dari dokter bahwa kekasihnya harus menjalani beberapa tes kesehatan di antaranya tes darah dan rontgen. Sebelum jatuh pingsan Sulis sempat muntah darah penyebabnya. Kesimpulannya ada bagian organ dalamnya yang terluka dan membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.Ali merasa bersalah, telah mengabaikan kekasihnya karena masalah sepele. Sederhananya, mungkin jika tidak ada drama cemburu tadi sore mungkin Sulis akan baik-baik saja. Sungguh, Ali menyesali sikapnya yang tidak dewasa. “Argh, maafkan aku Sulis. Aku kadang egois.”Ali bergumam dengan helaan nafas berat. Pria itu berjalan lesu dari ruangan dokter dan pergi menuju ruangan di mana kekasihnya dirawat malam itu. Perlahan Ali membuka pintu ruang rawat inap gadis itu. Tampak Sulis sedang tertidur pulas mungkin karena pengaruh obat. Untuk sementara ia dirawat karena kurang darah. Namun penyebab yang lebih serius belum diketahui. Ali berjalan mendekati kekasihnya. Ia berdiri di depan ranjang hidrolik s

  • Istri Rahasia Kepala Sekolah   Bab 297

    Dua orang pemuda tampan tengah menahan kesal menunggu kekasih mereka yang sibuk memilih gaun. Sudah lebih dari dua jam lamanya mereka berusaha memanjangkan sumbu kesabaran. Rasa panas menjalari punggung mereka karena terlalu lama duduk di sofa.Meskipun pelayan butik itu melayani mereka dengan istimewa, memberikan minuman hingga camilan, tetap saja tak bisa mengusir rasa jenuh mereka. Mereka bahkan sudah memainkan ponsel masing-masing, men scroll media sosial tak jelas untuk membunuh waktu. Nihil! “Lama banget! Mereka ngapain aja sih?” ucap pemuda berhidung bangir yang tak lain Mustafa Ali Basalamah pada pemuda tampan bermata sipit yang tengah duduk di sampingnya, dr Zain. Ali beringsut berdiri lalu merenggangkan tubuhnya beberapa saat karena rasa pegal akibat duduk lumayan lama di sofa berbentuk letter U. Ia pun memutar lehernya hingga menimbulkan bunyi kretek yang membuat dr Zain meringis mendengarnya. dr Zain hanya mendesah pelan mendengar keluhan calon iparnya. Dokter muda itu

  • Istri Rahasia Kepala Sekolah   Bab 296

    “Mala, sini Bude yang gendong Gala!”Bude Ratna menghampiri Malati yang baru saja menyusui bayi tampannya. Malati gegas mengancingkan kancing bajunya kemudian melepas apron menyusui saat Gala terlihat sudah kenyang menyusu. Biasanya bayi yang memiliki garis wajah mirip sekali ayahnya itu tertidur saat merasa perutnya penuh, namun kali ini ia terjaga seakan ingin bermain dengan neneknya.Malati pun menyerahkan Gala pada pangkuan Bude Ratna. Bayi itu tersenyum dan menatap neneknya dengan mata yang bening. Sungguh terlihat menggemaskan.Bude Ratna menyematkan senyuman yang lebar menatap cucunya itu dengan penuh haru. Bukan tanpa alasan, Gala terlahir saat ke dua orang tuanya mengalami kecelakaan yang mengerikan.Atas kehendakNya, mereka semua selamat kendati ayahnya kini harus menjalani pengobatan di luar negeri. Seminggu sudah kepergian Aldino ke Singapura. Terpaksa, Malati mengikhlaskan kepergian suaminya bersama Bude Gendhis, suaminya dan beberapa pengawal pribadi utusan Eyang Waluyo.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status