Share

46. Tatapan Rumit

Aksa bersiul kecil dengan langkah santai. Sebuah gulungan dasar bertengger di bahunya. Dia ikut membantu dua pekerja yang ditugaskan Agnes di gudang. Karena sudah terbiasa mengerjakan hal itu, dia merasa canggung jika hanya berdiri mengawasi mereka bekerja.

Getar ponsel di dalam saku celana mengerem langkah Aksa. Dia merogoh kantong dan tersenyum ceria begitu nama Agnes muncul di layar monitor.

“Dengan Pak Aksa?” tanya suara di seberang telepon sebelum Aksa sempat mengucap salam. Suara wanita tersebut terdengar asing di telinganya. Itu bukan milik Agnes.

“Ya?” Aksa menyahut ragu. Perasaannya mendadak tidak enak. Aliran darahnya terasa dingin. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.

“Nona Agnes Fan mengalami kecelakaan dan se—”

“Katakan di Rumah Sakit mana!” potong Aksa. Gulungan dasar yang dipanggulnya, dia buang begitu saja ke lantai. Mendua katak dia berlari menuruni tangga.

Buru-buru Aksa menyimpan kembali ponselnya setelah perawat yang meneleponnya menyebutkan nama rumah sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status