Share

47. Aroma Bangkai

Seorang lelaki dalam balutan setelan formal berwarna gelap berdiri di gang sempit. Postur tubuhnya tinggi dan kekar. Sebuah topi panama melindungi kepalanya yang tertunduk dari panasnya terik mentari. Sebelah kakinya yang terlipat bertumpu pada tembok tempat punggungnya bersandar.

Sebelah tangannya menggenggam lipatan koran. Sementara, tangan yang lain bersembunyi dalam saku celana. Dia bergerak malas ketika mendengar derap langkah dua anak buahnya berlari mendekat.

“Maaf, Bos Ken! Kami terlambat,” lapor Jack. Berdiri tegap di depan lelaki tersebut dengan pandangan jatuh ke permukaan jalan gang sempit itu.

Puk! Puk!

Ujung lipatan koran di genggaman lelaki bernama Ken itu mendarat keras di kepala Jack dan Eman. “Berapa kali aku bilang, kurangi molor!” omel Ken sembari menahan geregetan dengan mengeritkan gigi. “Giliran kerja, enggak becus!”

“Su–sudah beres, Bos!” sangkal Jack.

“Beres apanya?” Ekspresi muka Ken seperti orang yang sedang kehilangan kontrol akan dirinya. “Lihat!” Ken
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status