Share

41. Makan Bakso

"Makasih untuk traktirannya, Sya," kata Hanum sambil tersenyum. Keduanya sedang duduk di kantin, sambil mengerjakan tugas, sambil makan baso. Awalnya memang mereka bersama teman yang lain, tetapi karena yang lain ada urusan, akhirnya tersisa Syamil dan Hanum saja.

"Sama-sama, Num. Aku wajib kasih kamu persenan karena udah kasih kerjaan ke aku. Yang di bimbel juga kan infonya dari kamu. Makasih banyak pokoknya," kata Syamil tulus. Ini adalah gajian kedua kali dari bimbel dan juga dari privat adiknya Hanum. Tentu saja ia tidak boleh serakah dengan menikmati gajianya sendiri.

"Jangan sungkan, Sya. Semoga kita tetap bisa berteman baik. Syukur-syukur sampai lulus dan berjodoh." Kalimat terakhir Hanum membuat Syamil menoleh kaget. Gadis di depannya sudah menunduk karena malu.

"Masih jauh kali, Num. Kita belajar aja yang bener. Kalau kita bener, dapatnya juga bener," kata Syamil bijak. Hanum merasa sangat malu karena perkataannya tadi sudah membuatnya ditegur Syamil. Ia mengira ucapannya tad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
ada juga yang ngasih tempat berteduh,dan kerjaan,semoga bisa hidup lebih baik ya hani.?.
goodnovel comment avatar
Roszilah Talib
Pak Didin yang cerdas…
goodnovel comment avatar
Rima Permata
mudah2an bisa ketemu ya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status