Keesokan harinya Aruhi kembali ke kantor dan masuk keruangan sang bos sesuai arahan dari sekretaris pak Manov. Dalam hati Aruhi telah berdoa untuk tidak terjadi sesuatu kepadanya. Aruhi membuka pintu dengan pelan, sebelumnya ia memunculkan kepalanya dan mencari sang bos tetapi ruangan itu kosong.
" Pencuri!!" Satu kata dari belakang punggungnya membuat Aruhi dengan panik membalikan tubuhnya dan tetapi bokongnya menyentuh tubuh seseorang di belakangnya. Rajeandra salah tingkah, tepat bokong itu menyentuh senjatanya. Rajeandra meneguk ludahnya sembari menatap wanita yang kini memelas menahan tangis.Aruhi menunduk. " Aku bukan pencuri." Suara wanita itu begitu lirih menahan getaran tangisannya. Rajeandra menatapnya dengan selidik." Lalu apa yang kau lakukan disini?" Rajeandra melihat penampilan wanita itu yang memakai baju seorang pembersih, ia kemudian membuka pintu dan memasuki ruangan ayahnya, mengabaikan office girl itu." Aruhi,kau belum masuk?" Aruhi menatap Laras." saya tidak menemukan tuan." Laras kemudian membuka pintu dan melihat anak sang bos telah ada didalam." Tuan telah menunggumu." Ujar Laras, Aruhi bingung karena tadi ia tidak melihat bos-nya." Terima kasih." Laras tersenyum dan menyuruh Aruhi masuk. Namun, Aruhi hanya melihat lelaki yang telah lancang menyebutnya pencuri, ia ingin pergi tetapi Laras sudah menutup pintu dan lelaki itu sudah duduk layaknya bossy menatap dirinya dengan tatapan intimidasinya.Aruhi diam, dirinya menunggu pak bos yang tidak ada didalam.Suasananya begitu canggung, berdiri didepan lelaki yang mengintimidasinya layaknya harimau yang tengah mengintai mangsanya. Aruhi menunduk, tidak berani melihat mata lelaki itu." Kemarilah!!" Perintah Rajeandra, Aruhi tetap tidak bergerak, layaknya sebuah patung." Aruhi." Suara lelaki itu begitu berat hingga menggetarkan relung hati Aruhi, bukan rasa nyaman melainkan rasa takut ketika namanya disebut." Aruhi!" Dua kali hingga membuat Rajeandra tidak sabar, dirinya baru pertama kali bertemu dengan wanita layaknya patung seperti Aruhi.Dan sialnya, wanita itu adalah wanita yang akan di jodohkan oleh sang ayah untuknya." Apa kau tuli?" Aruhi meneguk ludahnya dan berjalan kearah lelaki tersebut sialnya karena terlalu terburu-buru ia tersandung karpet dan tersungkur jatuh dan tepat berada didepan sepatu kulit lelaki itu.Aruhi mendongkak dan bertemu dengan manik mata hitam lelaki itu, wajahnya juga tidak berubah. Rajeandra mengangkat dagu Aruhi dengan jari telunjuknya.Mata yang menarik, yang berbinar nenahan tangis, berkaca layaknya kristal yang begitu jernih.Aruhi serasa di permalukan dalam tatapan lelaki itu, ia memalingkan wajahnya." Kau adalah orang itu."Benar, dia seorang cleaning servis!Papa!Aku ingin pergi dari sini, tetapi kenapa kakiku tertahan.Aku takut..Aruhi langsung bangkit dan berlari menuju pintu tetapi suara lelaki itu selanjutnya membuatnya tidak berkutik." Kita akan menikah." Aruhi berbalik." Apa ayahku belum memberitahumu?" Tanya Rajeandra lagi.Aku tidak tahu kesepakatan apa yang dia lakukan dengan ayahku sehingga ayahku menjodohkan ku dengan wanita sepertinya." Pernikahan ini hanya berjalan satu tahun dan setelah itu kita akan berpisah." Rajeandra menangkap raut bingung dari wajah wanita tersebut, itu berarti ayahnya tidak memberitahukan apapun kepada wanita itu.Pak tua itu benar-benarDisisi lain Manov tengah berada di sebelah ruangan dan berbincang dengan sekretarisnya dan juga tangan kanannya, atau yang bisa menjadi wakil dirinya." Apa mereka sudah bertemu?"" Sudah tuan."" Aku pikir Rajeandra tidak akan datang, tetapi akhirnya dia datang juga. Kenapa lama sekali mereka didalam? Apa kau harus kesana."" Biarkan mereka berbicara dan saling mengenal tuan, kita hanya perlu menunggu saja."" Kau benar, "" Tetapi tuan, kenapa tuan memilih Aruhi diantara banyaknya wanita yang lebih...maksudku." Laras langsung terdiam, ucapannya sudah begitu keterlaluan." Dia dari Kampung." Ujar Manov " Aku mengingat ibuku yang juga berasal dari kampung. Bisa di katakan bahwa aku dulu seperti Rajeandra, keras kepala dan tidak bisa di atur. Aku pikir generasi kami sama. Namun, aku melihat bagaimana kasih sayang ibuku kepada ayahku, seburuk apapun perilaku ayahku, dia tetap bersama hingga ayahku meninggal. Rajeandra membutuhkan seseorang seperti itu dalam hidupnya."" Aku akan menemui mereka."****Aruhi keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Rajeandra. Dirinya tidak ingin pernikahan suci dijadikan sebuah ajang permainan dimana dengan seenaknya ia dapat dibuang setelah kontrak berakhir. Tanpa sadar wanita itu menangis karena merasa direndahkan." Aruhi." Wanita itu berhenti dan melihat Sang bos, ia menunduk dan menghapus air matanya." Tuan."" Kenapa kau menangis?" Aruhi menggeleng."Maaf tuan,"" Apa Rajeandra melakukan sesuatu yang buruk kepadamu?" tanya Manov" Saya permisi tuan.."Tepat saat Aruhi pergi, Rajeandra datang, Manov langsung menatap tajam Rajeandra." Apa yang kau lakukan kepadanya hingga dia menangis?"" Aku tidak melakukan apapun kepadanya."" Aku hanya mengusulkan perjanjian pernikahan dengannya."" Apa itu?"" Pernikahan ini hanya berjalan selama satu tahun dan setelah itu berakhir." Manov melotot tidak menyangka." Aku sudah mengikuti kemampuanmu papa, seharusnya papa juga menghormati keputusanku. Lagipula, aku tidak ingin menikah secepat ini apalagi dengan orang asing yang tidak aku kenal."" Aku pergi.." Rajeandra langsung meninggalkan ayahnya yang sudah naik darah karenanya.*****Aruhi kembali kerumahnya, ia berjalan dengan cepat memasuki rumahnya ketika mendengar suara keributan dari dalam rumahnya dan juga banyak tetangga yang melihat dari luar." Ada apa ini? Ibu?" Mirna hanya terdiam dalam tangisannya. Sebelumnya ia tengah bertengkar dengan sang putri, hingga akhirnya Hanin bertindak begitu jauh." Hanin ingin bunuh diri!!" Aruhi melihat di jendela dimana Hanin tengah menguyur dirinya dengan minyak tanah, wanita itu juga tengah mencari korek api untuk membakar dirinya.Aruhi melotot. " HANIN!!!"sang adik melihat kakanya dengan berlinangan air mata sembari menggeleng dalam keputusasaannya. Aruhi mengintari rumah untuk mencari cara masuk kedalam. Tidak ada cara akhinya Aruhi mencari kayu besar untuk mendobrak pintu yang terbuat dari kayu di bantu oleh beberapa warga setempat." JANGAN MASUK ARUHI!!" Teriak Hanin tetapi Aruhi tetap keras kepala dan mendobrak pintu rumah mereka. Hanin mencari pemantik agar bisa membakar tubuhnya tetapi sebelum itu Aruhi sudah berhasil membuka pintu dan langsung membuang korek api yang ada di tangan Hanin." APA KAU GILA!!!" Teriak Aruhi penuh emosi, ia tanpa sadar menampar Hanin dengan keras. Wanita itu tersungkur jatuh dan menangis dengan keras." Aku ingin mati!! aku ingin mati." Aruhi kemudian memeluk Hanin." Ada apa? Apa yang terjadi?" Tanya Aruhi dengan lembut." Aku..aku...hamil." ujarnya Hanin dengan terbata-bata. Aruhi langsung lemas, usia Hanin baru lima belas tahun dan bahkan belum menikah." Hanin..." Aruhi melihat ibunya yang sudah tidak berbicara. Wanita itu menangis dan memeluk adiknya dengan erat." Aku ingin membantu ibu, maaf.. maaf."" Tenanglah,Hanin.Tenanglah.."*****Setelah hampir satu Minggu, Aruhi kembali menemui bosnya. Dirinya tidak memiliki cara lain selain menerima usulan pernikahan kontrak itu, dengan begitu utang keluarganya akan cepat terbayarkan. Semalam orang-orang sudah mulai mengunjing keluarganya bahkan kini tetangganya tidak lagi memakai jasa ibunya setelah tahu Hanin hamil. Bagi warga kampung seperti mereka itu sangat memalukan jika seorang perempuan hamil diluar nikah."Masuk!!" Pak Ibrahim terperangah ketika melihat Aruhi, wanita yang sudah hampir seminggu tidak datang ke kantor untuk bekerja." Tuan.."" Duduklah.."" Apa tawaran tuan masih berlaku?" Tanya Aruhi. " Aku bersedia menikah, asalkan tuan membantuku memberikan uang kepadaku. Aku menerimanya tuan."" Aku mohon." Aruhi menjatuhkan dirinya dengan amat sangat. Tidak ada pilihan lain selain meminta bantuan dari sang bos karena pembayaran hutang mereka telah jatuh tempo." Berdirilah menantu." Aruhi menatap sang bos, wajah tuanya tersenyum hangat kepadanya." Menantu keluarga Maheswara tidak boleh merendahkan dirinya seperti ini."" Tuan." Aruhi tersenyum bahkan menangis karena senang, dirinya hanya memikirkan bahwa hutang keluarganya telah terbayarkan, ia tidak peduli bagaimana nanti pernikahannya." Terima kasih, terima kasih.."Flashback off" Aku pikir dia adalah orang yang baik, Layla. Dia juga sepertinya mencintaimu." Ujar Aruhi yang masih tidak membiarkan pipi Layla padam. Aruhi menggoda Layla sejak pertemuannya dengan lelaki bernama Rohan di perpustakaan hingga mereka kembali. " Apa kebiasaanmu menyimpulkan orang yang baru kau lihat?" Aruhi mengangguk." Terlihat dari matanya, dia mencintaimu." Layla semakin memerah."Memang... dia pernah menyatakan perasaannya kepadaku. Tetapi aku takut." Ujar Layla." Katamu, kau harus mengambil resiko tetapi kau tidak mengambil resiko. Apa yang kau takutkan?" Tanya Aruhi, keduanya begitu dekat di percakapan pertama mereka." Banyak perempuan yang mendekatinya. Dan dia tampak seperti fuck boy."Aruhi tertawa." Ternyata apa yang kau katakan tadi kepadaku, hanya perkataan semata." Ujar Aruhi meremehkan yang membuat Layla malu. " Tetapi kau tidak boleh menerima lelaki semudah itu juga sih. Tapi.. kau tidak boleh mengantungkan perasannya terlalu lama. Bisa saja ketika ia sudah berhenti
" Ya, ayahmu yang menyelamatkan ku, Aruhi." Aruhi tampak terdiam, kenyataan yang baru saja ia dapat membuatnya terkejut bukan main." Saat itu hari naas menimpa diriku dimana aku hampir saja mati di jurang. Saat itu mobil yang aku tumpangi mengalami kerusakan pada remnya hingga aku tidak bisa mengendalikan mobilku dan akhirnya keluar dari jalur batas jalan." Manov memulai pembicaraan, dimana selama ini menutupinya bertahun-tahun." Saat mobilku hampir jatuh di jurang, seorang lelaki yang merupakan ayahmu datang membantuku. Aku tahu bahwa kemungkinan untuk hidup itu tidak ada, bahkan aku sudah mengatakan kepadanya untuk tidak menolongku tetapi ia tetap kekeuh." ' biarkan aku mati, aku sudah melakukan banyak dosa didunia ini. Setidaknya keluargaku tidak malu memilikiku.'" Pada akhirnya ia mengorbankan dirinya sendiri dan jatuh kedalam jurang yang dalam. Saat itu aku langsung melakukan evakuasi tetapi jasad ayahmu tidak bisa dikenali lagi karena mobil itu terbakar ketika jatuh." ' Ak
Aruhi terbangun dari tidurnya, ia merasakan sakit pada kepalanya. Ia terkejut ketika melihat seorang wanita yang berdiri menatapnya dengan mata menyala taraf kemarahan. Aruhi masih belum mengumpulkan nyawanya tetapi wanita itu telah menuntut pertanyaan yang tidak bisa ia jawab." Kau perempuan jalang, Aruhi!! Aku pikir kau wanita polos tetapi aku tahu maksudmu, kau ingin mengambil Rajeandra dariku!" Aruhi masih bingung, suara Megha bagai dengungan ditelinganya. " Diam lah Megha!!" Bentak Aruhi, Megha melotot dengar respon Aruhi. Dirinya semakin terbakar karena di bentak oleh Aruhi. " Suaramu seperti kaleng rusak...hinggggg di telingaku." " Kau masih mabuk, wanita jalang!." Aruhi langsung menatap tajam. Dirinya bangkit dan menatap Megha dengan tajam. Dia langsung bangkit."" kau sudah gila, pagi-pagi begini sudah membuat kepalaku pusing." " Kau yang gila! Ini sudah siang." Aruhi hanya menggaruk kepalanya dan berjalan meninggalkan Megha. Wanita itu menarik lengan Aruhi yang membuat
Malam ini adalah malam penyambutan Rajeandra sebagai pemimpin baru Kingdom Corp. hanya menunggu dua hari, pesta mewah tampak digelar pada hotel berbintang atas keinginan Manov sendiri. Dia melakukan itu karena bangga kepada putranya dan sebagai perayaan atas bergabungnya Rajeandra dalam perusahaan. Rajeandra telah siap dengan jas berwarna biru malam yang tampak gagah memberi penampilan rapi dan menawan layaknya pria matang idaman para wanita begitupun dengan manov yang berpakaian senada." Wanita memang selalu membutuhkan banyak waktu untuk berdandan. Dua puluh tahun inilah yang papa lakukan setiap saat yaitu menunggu mamamu selesai mempercantik dirinya." Ujar Manov " Dan kini kau merasakannya." Rajeandra tidak menanggapi, ia sudah terbiasa menunggu Megha jika wanita itu bekerja, maka menunggu bukanlah sesuatu yang baru baginya. " Layla putriku cantik sekali." Puji sang ayah ketika melihat putri bungsunya datang. Layla tersenyum, ia selalu bermanja
Sebagai seorang wanita yang tidak bersekolah tinggi, Aruhi tidak memiliki kesibukan apapun setelah menikah selain menunggu suaminya pulang bekerja. Tidak ada yang berbicara dengannya, baik pelayan apalagi ibu mertua dan adik iparnya, sikap mereka begitu dingin kepadanya. Ia paham mengapa sikap mereka begitu karena meraka tidak menyukai keberadaannya. Aruhi kesulitan untuk bergerak dirumah itu jika tidak ada ayah mertuanya ataupun Rajeandra. Dirinya merasa bahwa tatapan orang-orang rumah itu seakan menghakiminya dan mencemoohnya, terlebih mertuanya. Aruhi juga bukan tipikal seorang yang mudah akrab berbaur, dirinya ingin mendekatkan diri kepada ibu mertuanya dan adik iparnya tetapi ia takut untuk memulai pembicaraan. " Karena kau menikah dengan putraku, bukan berarti kau bisa bersenang-senang menikmati kekayaan putraku." Aruhi yang tengah duduk bersantai terkejut dengan teguran dari ibu mertuanya. Aruhi langsung menegakkan tubuhnya dan bangkit. Sikap sebagai seora
" Selamat datang tuan Rajeandra." Rajeandra berjalan dengan penuh wibawa dengan menggunakan jas hitam yang tampak begitu rapi ditunjang dengan penampilannya yang tampan semakin membuat wanita menjerit karena ketampanannya. Tetapi mereka sadar bahwa tuan muda calon Presdir itu telah memiliki seorang istri dan banyak yang tidak tahu bahwa istri Rajeandra adalah Aruhi adalah seorang office girl dikantor. "Selamat datang tuan Rajeandra." Beberapa orang menyambutnya, tidak semuanya menyambutnya ketika melihatnya dan ia hanya tersenyum kecil sebagai balasannya. Dirinya kemudian melihat dua orang yang menjadi targetnya untuk hari ini. lelaki itu tersenyum seraya berhenti dimana kedua lelaki tua itu berada. " sir Robert dan Sir Christ, benar bukan?" Kedua orang itu mengangguk dengan senyum hangat, sangat baik karena calon Presdir mereka mengenalnya. Sebelumnya Rajeandra tidak pernah memunculkan dirinya di perusahan dan ini pertama kalinya.." Anda mengenal kami?'" Ayahku sering membicaraka