공유

Ku Rebut Suamimu

작가: LeneRina
last update 최신 업데이트: 2024-03-21 15:22:34

Cut!”  teriak sutradara, pertanda syuting telah mendapatkan scene yang diinginkan.

Doni dan Dona menarik napas lega. Mereka saling melempar senyum manis.

“Dona, Doni, luar biasa. Kalian memang pasangan yang sempurna di layar kaca. Chemistry kalian benar-benar menyatu. Seluruh penonton selalu tertipu dengan akting kalian. Seandainya kalian benar-benar pasangan di dunia nyata, pasti seluruh dunia sangat memuja kalian sebagai couple goal. Kalian tidak pernah gagal membawakan apapun peran kalian berdua sejak pertama kali kalian dipasangkan berdua,” puji Hanung, sang sutradara.

“Dona benar-benar berbakat dan profesional, Mas. Selain sangat cantik dan sempurna tentunya,” puji Doni pada Dona sambil memandang ke arah Dona dengan pandangan nakal.

“Mas Doni terlalu melebihkan. Apalah Dona tanpa Doni. Pesona Mas Doni itu paripurna dan menular,” balas Dona tidak mau kalah.

“Apa-apan ini? Kalian saling memuji satu sama lain. Kalian sedang pamer atau apa? Aku telah salah mengambil topik pembicaraan tadi,” seloroh Hanung yang sudah lama bekerja bersama dengan Doni dan Dona itu sambil terkekeh dan menggelengkan kepalanya, “Baiklah. Syuting iklan hari ini sudah selesai. Kalian sudah bebas. Terima kasih sudah memberikan yang terbaik hari ini dan meringankan beban pekerjaanku,” ucap Sutradara itu lagi.

“Sama-sama, Mas,” ucap Dona dan Doni hampir bersamaan.

Hanung meninggalkan Doni dan Dona kembali mengatur sisa pekerjaannya.

Doni melingkarkan tangannya di pinggul ramping Dona. Membuat Dona tersenyum dan melihat ke arah tangan Doni.

“Yakin mau menggodaku sekarang?” tantang Dona.

Doni terkekeh mendengar tantangan dari Dona.

“Itu yang aku suka darimu,” bisik Doni di telinga Dona.

“Aku tunggu di apartemen. Jangan lama-lama atau..” ucapan Dona terputus.

“Atau apa?” tanya Doni bingung.

“Atau belikan aku apartemen lagi.”

Doni menghelakan napas lega, “Kalau cuma itu, gampang sayang. Asalkan kamu gak pergi dari aku aja. Kalau itu aku benar-benar gak sanggup.”

Dona tersenyum tersipu. Dengan gemas Doni meremas penuh gairah bagian belakang Dona sambil menggigit bibir bawahnya menahan segala gejolak yang ada di dalam hatinya. Dona terkejut dengan remasan Doni ditempat sensualnya itu.

“Mas,” bisik Dona setengah mendesah, “Kita masih dilokasi syuting loh. Kalau ada yang lihat kita gimana?” Dona berusaha mengingatkan.

Baru saja Doni akan menjawab ucapan Dona, tiba-tiba asistennya berlari ke arah mereka.

“Mas Doni, Ada mbak Jihan,” ucap Rony, Asisten Doni dengan cepat.

Dona dan Doni serentak menjauhkan diri mereka satu sama lain. Tangan Doni dengan cepat terlepas dari pinggul Dona.

“Halo!” ucap Jihan saat masuk ke dalam ruangan.

“Jihan!” ucap Hanung, sang sutradara membalas sapaan dari Jihan.

Jihan berjalan mendekati Hanung dan memberikan ciuman dipipi Hanung.

“Sudah lama sekali kita tidak ketemu ya. Kamu selalu cantik. Bukan, kamu semakin cantik. Model terbaik Indonesia yang sangat diperhitungkan oleh dunia,” ucap Hanung pada Jihan.

“Mas Hanung memang sangat pandai memuji,” ucap Jihan tersenyum bangga.

“Kamu benar-benar tidak ingin terjun di dunia modeling lagi? Setidaknya ambil tawaran beberapa iklan. Aku yakin tawaran iklan masih begitu deras menghujanimu kan?”

“Untuk apa? Aku sudah punya kehidupan yang sangat bahagia. Suami ganteng, baik dan royal.” Jihan tertawa lepas, “Ngomong-ngomong, dimana suamiku?” Jihan mengedarkan matanya ke sekeliling ruangan.

“Itu dia masih di lokasi shoot. Kami baru saja selesai,” jawab Hanung, “Aku baru meminjam Doni dua jam sudah langsung dijemput,” seloroh Hanung.

Jihan tertawa mendengar ucapan teman lamanya itu. Setelah berpamitan dengan Hanung, Jihan dengan cepat berjalan mendekati Doni.

“Hai sayang!” Jihan memeluk dan mencium pipi suaminya itu. Doni segera memasang aksi dengan merangkul pinggang istri manjanya itu.

“Kenapa kemari?” tanya Doni.

“Aku bosan. Aku mau makan siang bareng kamu,” jawab Jihan manja.

Jihan melihat ke arah Dona yang sedang pura-pura tidak mendengar percakapan Jihan dan Doni.

“Hai Dona,” sapa Jihan.

“Hai Mbak Jihan.” Dona melambaikan tangannya dengan senyum yang begitu ramah.

“Dona, kamu begitu cantik dan akting kalian berdua begitu sempurna. Aku cemburu,” ucap Jihan sambil mencemberutkan bibirnya ke arah Doni dan Dona bergantian.

“Sayang, kamu ngomong apa sih?” bantah Doni.

“Mbak Jihan ada-ada saja. Mana mungkin aku bisa dibandingkan dengan mbak Jihan. Jauh banget pastinya,” jawab Dona tersenyum.

“Benarkah sayang?” Jihan melihat ke arah Doni.

“Sudahlah. Ayo kita makan siang. Aku sudah lapar.”

“Don, lunch bareng kita yuk,” ajak Jihan.

“Maaf mbak. Aku harus segera pulang. Aku sudah ada janji dengan seseorang di apartemenku,” ucap Dona sambil melirik ke arah Doni.

Doni yang merasa tersindir dengan ucapan Dona pun ikut melihat ke arah Dona.

“Kamu sudah punya pacar?” tanya Jihan serius, “Wow, ini bisa jadi gosip hangat. Selama ini kan kamu begitu tertutup dengan urusan asmaramu. Tapi tenang, aku akan jaga rahasia ini.” Jihan memberi isyarat pada bibirnya.

Dona tersenyum. “Aku duluan ya Mbak, Mas.”

Dona berjalan meninggalkan Doni dan Jihan.

“Laki-laki itu begitu beruntung mendapatkan Dona. Ya kan mas?” ucap Jihan.

“Benar. Dia sangat beruntung,” jawab Doni yang terus melihat ke arah Dona sampai hilang dari pandangannya.

***

Tepat pukul sepuluh malam, bel pintu apartemen Dona berbunyi. Dona segera membukakn pintu apartemennya dan menyunggingkan senyum datang begitu melihat siapa yang telah membunyikan bel pintunya itu.

“Mas ke sini malam-malam begini?” tanya Dona bingung.

“Kamu tidak ingin bertemu dengan Mas malam ini?”

“Masuklah. Nanti ada yang melihat Mas,” ucap Dona sambil berjalan masuk ke dalam apartemennya.

Doni segera masuk ke dalam dan menutup pintu apartemen Dona.

“Istrimu sudah aman, Mas?” tanya Dona berdiri sambil bersedekap menghadap Doni.

“Kamu kan juga istriku.” Doni berjalan mendekati Dona dan mulai menciuminya.

“Aku hanya selingan,” ucap Dona pelan sambil memalingkan wajahnya dari ciuman Doni.

“Kamu sedang marah padaku?”

Dona masih terus menghindari wajah Doni yang saat ini berada hanya beberapa senti dari wajahnya.

“Dona, harus berapa kali aku bilang kalau kamu juga adalah istriku yang sah. Jihan hanya istriku diatas kertas, namun kamu adalah satu-satunya wanita yang menguasai hatiku.”

“Buktikan padaku,” ucap Dona kembali menatap wajah Doni.

“Bagaimana caraku membuktikannya?”

“Ceraikan Jihan.”

“Belum bisa sayang. Mas janji suatu hari nanti Mas pasti mewujudkan keinginanmu itu.”

“Benarkah? Aku tidak mau berstatus sebagai istri siri lebih lama lagi.”

“Haruskan aku bersumpah pocong disini?” Doni tersenyum.

Dona tertawa mendengar ucapan Doni. Mendengar tawa Dona, hasrat Doni kembali memuncak. Dipeluknya wanita kesayangannya itu dan mulai menciumi leher dan bibir Dona.

“Aku sudah menahannya sejak tadi. Kamu benar-benar membuatku menderita Dona. Please, buat aku puas dan bahagia malam ini,” ucap Doni sambil terus melumat lembut bibir Dona.

Dona melepas ciuman Doni membuat Doni mengernyitkan keningnya.

“Ada apa?” tanya Doni.

“Duduklah sebentar. Aku harus ke kamar mandi dulu.”

Doni menyunggingkan senyumnya kemudian menganggukkan kepalanya. Dona dengan cepat melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mandi.

“Bersiaplah menerima permintaan maafku yang manis malam ini, Sayang,” ucap Doni.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Hal yang tak terduga

    “Kamu dimana?” tanya Doni saat Dona mengangkat teleponnya. “Di apartemen.” “Mas ke sana sekarang.” “Tidak usah. Sebentar lagi aku akan tiba di kantor. Kita bertemu di sana saja.” “Ada yang mau Mas tanyakan denganmu. Ini penting. Tidak bisa dibicarakan di kantor.” “Bicarakan saja sekarang. Mas tidak perlu ke apartemenku.” “Apakah sekarang Mas tidak boleh lagi ke apartemenmu?” “Tidak.” “Kenapa?" "Mas tidak boleh datang ke sini selama Mas belum menceraikan Jihan." "Tapi kamu juga istriku, Don." "Aku hanya istri pelampiasan, bukan istri yang sebenarnya. Aku muak disembunyikan selayaknya sesuatu hal yang memalukan." "Jangan begini, Don. Please. Mas tidak sanggup kalau kamu begini terus. Mas kan sudah janji akan menepati janji Mas untuk menceraikan Jihan. Kamu bersabar sebentar ya," mohon Doni. "Sudahlah, Mas. Buktikan saja apa yang menjadi janji Mas padaku." "Apa kamu sengaja melakukan hal ini karena laki-laki itu?" "Cih! fitnah apa lagi ini, Mas?" Dona terdec

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Malam yang panas

    Doni menghelakan napasnya dengan kasar. Hidupnya begitu dipenuhi oleh konflik. Jihan dan Dona sama-sama berang padanya. Tuntutan mereka sama persis, cemburu.“Aku harus apa sekarang?” batin Doni sambil menyugar kasar rambutnya. Penampilannya sudah sangat kacau.“Dona tidak bisa dihubungi sejak tadi, Don.” Roland, pihak management Dona dan Doni tiba-tiba datang dan masuk ke dalam ruangan Doni.“Aku akan membuat janji dengannya besok pagi jika dia sudah bisa dihubungi. Acara meet and greet itu harus kita meetingkan bersama dulu tentang waktu, tempat serta konsepnya. Dona juga harus hadir,” lanjutnya sambil berjalan mendekati tempat duduk Doni.Langkah Roland melambat seiring perubahan ekspresi pada wajahnya melihat keadaan Doni yang begitu menyedihkan dan kusut.“Kamu baik-baik saja, Don? Apa ada masalah?” tanya Roland bingung.Doni mengangkat kepalanya dan melihat ke arah Roland sambil tersenyum.“Tidak ada. Aku hanya kelelahan hari ini. Aku ingin pulang dan beristirahat.”“Kamu yakin

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Asumsi yang Keliru

    Jihan berdiri menatap ke arah luar dari balkon kamarnya. Dicecapnya beberapa kali wine yang ada di dalam gelas bordeaux di tangannya. Pikirannya melayang jauh. Dia sama sekali tidak menyangka suami yang selalu dibanggakan dan diperjuangkannya tega melakukan hal sejahat itu padanya. Meski belum melihatnya secara langsung, namun firasatnya sebagai seorang istri tidak dapat dibohongi.“Apa kurangku di matamu sampai kamu tega mengkhianati aku, Mas?” ucap Jihan sambil menatap kosong ke luar.“Aku terus menemanimu sejak kamu bukan siapa-siapa dan tidak memiliki apa-apa. Aku tetap mempertahankan kamu meskipun aku memiliki banyak pilihan lain yang lebih mapan dan mencintai aku, bahkan aku menjual semua yang aku punya demi bisa membangun sebuah perusahaan untukmu. Tapi sekarang apa balasanmu padaku, Mas? Kamu diam-diam mengkhianatiku bermain api dengan wanita lain!”Tangan Jihan yang tidak memegang gelas dengan cepat mengepal kuat. Hatinya begitu sakit dan emosinya meluap. Di satu sisi, dia ta

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Kejutan Tak Terduga

    Suara bel di depan pintu apartemennya membuat Dona terkesiap. Dengan cepat diselesaikannya step terakhir riasan wajahnya dan berjalan menuju ke pintu apartemennya. “Dia menepati janjinya,” gumam Dona sambil menyunggingkan senyum sinisnya. “Hai,” sapa Aaron yang berdiri tepat di depan Dona. “Bagaimana kamu tahu alamatku?” “Mendapatkan alamat orang yang aku cari adalah hal yang sangat mudah bagiku, terlebih orang itu adalah artis terkenal seperti kamu,” jawab Aaron sambil tersenyum. “Uang memang bisa memudahkan segalanya.” Dona memutar kedua bola matanya. “Tunggu sebentar, aku ambil tas dulu.” Dona bergegas mengambil tasnya kemudian kembali keluar dari dalam apartemennya. “Kamu sudh lama menungguku?”tanya Aaron sambil berjalan di samping Dona. “Aku tidak sedang menunggu kamu, Tuan Arogan. Jangan terlalu percaya diri.” Aaron menahan tawanya mendengar penyangkalan Dona. “Lalu kamu sedang menunggu siapa dengan gaun dan riasan wajah seperti itu?” “Aku memiliki banyak ja

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Rencana Pertama

    “Ada denganmu, Sayang?” “Maksudnya apa sih, Mas?” tanya Dona balik sabil menyeruput minumannya. Kejadian tabrakan tadi membuatnya memerlukan asupan yang bisa membuat pikirannya lebih dingin. “Kamu benar-benar tidak tahu apa yang terjadi? Gosip kita di media sosial sudah sangat viral, Dona.” “Gosip apa, Mas?” Dona berpura bingung. “Gosip tentang meet and greet kita. Padahal kan kita masih belum mempersiapkan apapun untuk itu. Bagaimana mereka bisa mengetahui hal itu?” “Aku sudah mengumumkannya di salah satu fanbase kita. Nggak masalah kan, Mas? Toh nanti juga akan terlaksana. Aku juga sudah minta izin dengan Mas tadi pagi.” “Tapi event seperti itu bukan hanya tentang kita berdua saja, Sayang. Ada managemen kita yang juga harus tahu dan semuanya butuh proses persiapan yang matang. Mas kan sudah jelasin tadi pagi.” “Sudahlah, Mas. Kan mas bisa langsung bicara dengan managemen nanti.” Doni menghelakan napasnya. Putus asa mendengar setiap bantahan dari Dona yang begitu ringa

  • Istri Simpanan Sang Aktor   Terjebak

    Dona menyunggingkan senyum bahagia di wajahnya tatkala melihat sebuah postingan di beranda media sosialnya. Sebuah foto profil yang menampilkan sepasang sejoli nan rupawan menghiasai akun si pembuat status itu. Foto sepasang selebriti yang sempat digadang-gadang sebagai couple goal oleh seluruh orang.Sebuah foto langit hitam tampak pada postingan itu. Sang pemilik akun menyematkan sebuah kalimat yang mewakili postingan itu.“Aku pernah mati-matian memperjuangkanmu. Mengabaikan semuanya hanya demi kamu. Bahkan mengorbankan impianku hanya demi impianmu. Menjadi tahu diri adalah adab penting dalam hidup.”Dona tertawa lepas begitu selesai membaca status yang diposting oleh Jihan lima menit yang lalu itu. Hatinya merasa begitu bahagia membaca status yang menyiratkan makna kekecewaan itu. Jelas Dona tahu pada siapa status itu ditujukan.“Satu tikus usdah masuk ke dalam perangkap. Kita lihat nanti apakah tikus dalam perangkap ini bisa menarik pasangannya untuk mati bersamanya?” ucap Dona s

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status