Share

46. Ayah Kae

"Amin."

Sebentar kemudian mereka ramai melihat bayi Lily minum sussu botol. Erick pun juga mulai mengobrol dengan ayah tiri Kae. Mereka bahkan melanjutkannya hingga makan siang.

"Kenapa ibu memanggil Kae 'Mila'? Kenapa Imam tidak?" tanya Erick pada istrinya.

"Karena itu hanya panggilan dari orang tuaku saja." Terang Kae sambil mengunyah.

"Oh, Imam tetangga kita di Lampung?" Ibu ikut bicara.

"Iya. Aku ketemu Imam di rumah sakit. Dia ikut dosennya dan ketemu Abang juga di sana."

"Oh, dia belum lulus kuliah?"

"Belum, Bu. 'Kan ambil kedokteran."

"Oh, begitu." Ibu melihat Kae lekat. "Kapan kamu akan bilang pada ayahmu?"

Kae terlihat bingung. Ia memutar kepalanya menatap sang suami yang duduk di sampingnya. Ia tak bisa memutuskan.

"Secepatnya," sahut Erick mantap.

Setelah beberapa saat, Kae pamit. Ibu dan keluarga kecilnya mengantarkan tamunya keluar. Erick sempat bersalaman dengan Yudhi yang masih malu-malu padanya. Pria itu mengusap kepala adik istrinya itu dengan lembut. "Cepat besa
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status