Beranda / Romansa / Istri Suamiku / Kamera Pengintai

Share

Kamera Pengintai

Penulis: Asni Sha
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-05 10:55:51

Hari ini Sarah tidak  masuk bekerja, Randi memberinya waktu untuk mempersiapkan semua keperluannya sebelum kepindahannya besok, setelah melalui pertimbangan yang matang akhirnya Sarah mengambil kesempatan untuk pindah kekantor cabang. Tidak banyak barang yang Sarah bawa saat pindah nanti, karena perusahaan sudah menyiapkan semua yang Sarah butuhkan.

Arga meminta Sarah meninggalkan mobil untuknya.

"Mobil kamu ditinggal saja ya, kamu kan sudah diberi fasilitas dari kantor buat apa bawa mobil lagi, mendingan mobilnya untuk aku saja disini." Ujar Arga, sejak kejadian tempo hari, sikap Arga masih dingin kepada Sarah walaupun dia tahu Sarah akan pindah meninggalkannya beberapa hari lagi.

"Tapi itu mobil kesayangan aku Mas, lagian kamu kan biasa pakai motor, kalau pakai mobil nanti nambah dong biaya minyaknya." Ujar Sarah masih berusaha menolak keinginan Arga.

"Sama Suami perhitungan banget sih sekarang kamu." Sarah menghela nafas panjang, Arga memang sudah lama meminta dibelikan mobil tetapi Sarah belum mengizinkannya karena merasa belum terlalu penting memiliki dua mobil.

Setelah terus didesak akhirnya Sarah pun bersedia meninggalkan mobil kesayangannya untuk Arga.

"Tapi hari ini, mobil aku dulu yang bawa ya Mas, ada barang yang harus aku beli." Ujar Sarah dijawab anggukan oleh Arga dan lalu pergi berangkat kerja tanpa mencium kening Sarah lebih dulu seperti biasanya.

Hari ini Sarah menyempatkan diri disela-sela kesibukannya menyusun barang-barang yang akan dibawa besok, Sarah menemui temannya yang seorang teknisi mobil, orang yang sudah menjadi langganan Sarah untuk masalah mobilnya, Sarah meminta tolong temannya itu untuk memasang GPS dimobilnya, tidak perlu waktu lama mobil Sarah saat ini sudah terpasang GPS tersembunyi, kapanpun Sarah mau dia bisa mengetahui keberadaan mobilnya melalui handphone yang sudah tersambung.

Setelah masalah mobil selesai, Sarah juga mendatangi toko CCTV, Sarah juga memasang CCTV dirumahnya termasuk dikamar pribadinya, ini semua sudah direncanakan Sarah sebelumnya, tujuannya untuk mengetahui gerak-gerik Suaminya selama dirumah maupun sedang diluar rumah. Mungkin untuk sebagian orang ini akan kelihatan berlebihan dan terkesan tidak mempercayai Suami, tetapi sejak perubahan yang ditunjukkan Arga beberapa bulan terakhir ini, Sarah merasa perlu melakukannya.

***

"Makanannya sudah siap Mas." Ujar Sarah masih berusaha melayani Suaminya walaupun Arga bersikap dingin kepadanya.

Makan malam yang biasa akan menjadi moment yang hangat karena Arga akan banyak bercerita mulai dari pekerjaan maupun teman-temannya begitu pula sebaliknya dengan Sarah, tetapi berbeda dengan malam ini, Arga diam membisu dimeja makan, mereka berdua seperti orang yang tidak saling mengenal.

Tanpa butuh waktu lama, Arga menghabiskan makanan yang disediakan Sarah didalam piringnya, tidak tahu karena lapar atau memang doyan, hari ini Sarah memang masak makanan kesukaan Arga berharap Suaminya akan mencair tetapi dugaan Sarah ternyata salah tanpa basa-basi Arga langsung masuk kedalam kamar, tidak lama kemudian keluar lagi sambil memakai jaket kulit kesayangannya.

"Mana kunci mobilnya? aku mau pakai mobil." Ujar Arga mengulurkan tangannya, tetapi Sarah dengan ekspresi datarnya tidak mengindahkan permintaan Arga.

"Kamu punya telinga kan, mana kunci mobil." Ucap Arga dengan sedikit berteriak.

Merasa tidak dihiraukan, Arga yang sudah kesal sejak kemarin, menggebrak meja makan, membuat makanan yang ada dipiring Sarah berserakan semua, emosi Sarah tersulut matanya melotot melihat sikap Arga yang arogan, dia tidak tinggal diam, Sarah langsung berdiri mendekati Arga.

"Apa-apaan kamu Mas? kenapa kamu kasar seperti ini sekarang?" Tanya Sarah sambil memandangi lelaki yang sudah delapan tahun ini menemaninya.

"Kamu tanya apa yang membuat aku kasar? kamu tidak sadar kamu sudah tidak mnghargai aku sebagai seorang Suami, aku tidak perduli kamu mau pindah atau tidak yang penting uang bulanan lancar ngerti!" Arga tidak mau kalah dari Sarah matanya pun menatap Sarah penuh dengan amarah tetapi Sarah tidak takut sedikitpun dia juga menatap Arga dengan wajah yang sulit untuk diungkapkan, tidak lama kemudian Arga langsung melangkah pergi sambil menggenggam kunci mobil yang baru ia rebut dari tangan Sarah.

Setelah Arga pergi, Sarah memilih duduk ditaman belakang rumahnya, Sarah mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan didalam rumah, dulu rumah adalah tempat ternyaman untuk pulang jika badan terlalu capek setelah seharian sibuk dengan kepentingan dunia, tetapi berbeda dengan sekarang, setelah Arga berubah rumah hanya sebagai tempat singgah untuk mereka berdua. Sedih, kecewa sudah pasti Sarah rasakan atas perubahan sikap Arga.

Sarah menjadi teringat ucapan Ibunya saat memutuskan memilih berpisah dari Ayahnya, saat itu usia Sarah masih sepuluh tahun, Sarah sempat marah kepada Ibunya karena tidak memberikan kesempatan kepada Ayahnya untuk memperbaiki kesalahan yang sudah diperbuat.

 "Menjalani hubungan seumur hidup dengan orang yang sama setiap harinya itu bukan perkara yang mudah, mungkin Ibu termasuk orang yang gagal, Ibu tidak ingin menyia-nyiakan hidup dengan orang yang salah, Ayah kamu sudah menduakan Ibu kalau ibu memberi kesempatan kedua siapa yang berani menjamin, kalau Ayah kamu tidak mengulanginya lagi, Ibu masih bisa memaafkan kalau kesalahan Ayah kamu itu tidak bermain perempuan dan main tangan." Ucap Ibunya Sarah kala itu sejak perpisahan itu pula Sarah tidak lagi pernah bertemu dengan Ayahnya. 

Sarah baru sadar menjalani rumah tangga memang bukan perkara yang mudah, setiap rumah tangga pasti memiliki ujiannya masing-masing, Sarah masih berharap Arga hanya emosi dan akan segera memperbaiki kesalahannya.

Hingga larut malam, Arga belum juga pulang, Sarah mencoba mengecek handphonenya, ia melihat keberadaan mobilnya, betapa kagetnya Sarah saat mengetahui mobilnya berada disalah satu hotel berbintang, perasaannya menjadi tidak karuan, Istri mana yang bisa tenang mengetahui Suaminya hingga larut malam sedang di Hotel.

"Kamu sedang apa disana Mas!" Tangan Sarah mengepal menahan emosi yang sulit diungkapkan.

Tidak ingin capek dengan pikirannya sendiri dan membuat dia tersiksa tanpa berpikir panjang, Sarah langsung mencari kunci motor Arga dan mengendarainya menuju Hotel tempat Arga berada saat ini. Sepanjang jalan Sarah berdo'a agar apa yang ada didalam pikirannya tidak benar, dan berharap Arga memang sedang menemui klien bisnisnya.

Setelah tiba di Hotel yang dituju, Sarah langsung melihat mobil yang sangat ia kenal terparkir tidak begitu jauh dari dia meletakkan motor.

Sarah melihat perempuan dengan pakaian yang seperti kurang bahan, tanganya bergelayut manja dilengan lelaki yang sangat Sarah kenal, mereka berdua keluar bersamaan dari pintu Hotel, beruntung Sarah masih bisa menghindar jadi Suaminya tidak mengetahui kalau Sarah ada didekatnya, Sarah juga menyempatkan diri untuk mengambil foto mereka berdua, hati Sarah semakin sakit saat melihat Suaminya kelihatan sangat bahagia, canda tawa keduanya terdengar jelas ditelinga Sarah, sikap Arga sangat berbeda saat bersamanya.

"Kuat Sarah, Kuat." Ujar Sarah menenangkan hatinya yang begitu hancur melihat Arga bersama wanita lain.

Bersambung..

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Istri Suamiku   Arga Datang

    "Arga apa yang sedang Kamu lakukan disini? " Tanya Abi tidak kalah kagetnya saat mengetahui ternyata yang datang adalah Arga. "Aku tidak ada urusan dengan Mu, Aku datang kesini hanya ingin bertemu dan meminta maaf secara langsung kepada Sarah, Aku sadar setelah Kami berpisah ternyata Aku sangat membutuhkan Sarah, Aku tidak bisa hidup tanpa Sarah. " "Setelah semua yang Kamu lakukan, Kamu masih bisa bilang seperti ini? lebih baik Kamu pergi, saat ini Sarah menjadi tanggung jawab Ku, sebentar lagi Kami akan segera menikah tolong jangan pernah datang dan temui calon Istri Ku lagi. ""Benar yang dikatakan Abi Sarah? yakin Kamu bisa hidup bersama lelaki seperti Dia? Aku yakin didalam hati Mu masih tersimpan rapi namaku." Sarah yang dari tadi memilih diam sekarang ikut bersuara. Dengan suara sedikit bergetar, Sarah menatap Arga penuh amarah. "Dalam hidup Ku, tidak ada yang lebih pedih daripada pengkhianatan yang sudah Kamu lakukan Mas. Aku berusaha memulihkan diri dan menemukan kebahagia

  • Istri Suamiku   Di lamar

    "Dasar mandul, mau pakai baju semahal apapun, Kamu itu tetap terlihat kampungan. " Teriak Ayu tidak mau kalah dari Clara. PlakkkTamparan keras melayang ke pipi Ayu, membuat Arga melotot tidak menyangka, Sarah yang Ia kenal dulu kini sudah sangat berubah. "Arga tolong Kamu bimbing Istri kesayangan Kamu ini, sekarang anggap saja Kita tidak pernah saling mengenal. " Masih dengan raut muka terkejut, Arga menarik tangan Ayu pergi meninggalkan Sarah yang kelihatan sangat emosi. "Aku seneng banget Kamu sudah berani seperti ini Sarah. " Clara menggenggam erat tangan Sarah. Sarah masih menatap kepergian Arga dan Ayu, ada perasaan yang sulit untuk diungkapkan walaupun Sarah sudah ikhlas melepaskan Arga. ****Sudah hampir satu tahun Arga dan Sarah berpisah, selama itu pula Sarah tidak lagi mendengar kabar Arga. Sarah sudah mulai terbiasa menjalani kehidupan nya seorang diri, kehidupan ekonominya pun semakin membaik bahkan selain bekerja saat ini Sarah sudah memilikimu usaha yang lumayan be

  • Istri Suamiku   Akhirnya Resmi

    "Jangan salah paham Sayang, tidak mungkin Aku mengkhianati Kamu, Aku hanya kebetulan lewat sini saja, melihat Sarah lagi marah-marah sama sekuriti, Aku hanya kasihan ternyata Sarah belum berubah, Dia masih seperti yang dulu suka marah-marah. " Ucap Arga, pintar memutar balikkan fakta. "Sepertinya Kamu belum move on ya Sarah, ingat Mas Arga sudah bahagia menjadi Suamiku tolong jangan mendekati nya lagi kalau tidak Aku pastikan hidup Kamu tidak akan tenang. " Ancam Ayu kepada Sarah. "Siapa yang belum move on? Aku atau Mas Arga? Dia sengaja mengirimi Aku bunga, coklat dan meneror rumah Ku berharap Aku meminta bantuan nya. "Ayu mengepalkan tangannya, matanya menatap Sarah penuh emosi. "Apa benar yang dikatakan perempuan ini Mas?" Teriak Ayu dengan sangat kuat.Arga menggelengkan kepalanya dan mengajak Ayu masuk kedalam mobil. "Jawab pertanyaan Ku dulu Mas, Aku ingin semuanya jelas. ""Apa lagi yang mau dijelaskan, Aku kesini karena kebetulan, Aku sudah bahagia bersama Kamu apalagi seb

  • Istri Suamiku   Teror Masih Berlanjut

    "[Jangan Kamu kira Kamu akan bahagia tanpa Ku Sarah, Aku pastikan Kamu akan kembali ke pelukan ku]" Pesan dari nomor baru yang Sarah yakini adalah pesan dari Arga. Sarah memilih tidak membalas pesan tersebut, akhir-akhir ini Sarah memang sering menerima pesan-pesan dari nomor baru. Sambil menunggu proses pengadilan, Sarah kembali ke rumah yang sudah disediakan dari kantornya. Sarah mulai membiasakan diri dengan kehidupan barunya, Abi juga tidak pernah lagi menghubunginya, Abi bahkan seperti hilang ditelan bumi, Sarah tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Ibu Sarah ada kiriman bunga. " Ujar Salah satu karyawan saat Sarah baru masuk kantor pagi ini. Kening Sarah berkerut. "Dari siapa Mbak? " Tanya Sarah kepada bagian resepsionis kantornya. "Tidak ada nama pengirimnya Bu, tadi cuma dianterin sama kurir. " Setelah mengucapkan terimakasih Sarah membawa buket bunga berwarna merah yang cukup besar itu keruangan nya. Teman kantornya banyak yang menggoda. "Cie-cie ada penggemar rahas

  • Istri Suamiku   Ada Pengintai

    Abi melihat handphone yang ada ditangan Sarah, di sana terlihat fotonya dan Sarah. "Loh ini kan foto kita Sarah, ini tidak bisa dibiarkan" Abi emosi hendak mencari orang yang sengaja mengabadikan momennya bersama Sarah secara diam-diam. "Sudah lah Mas, mau Kamu cari kemana, Aku pastikan Mereka sudah tidak ada disini lagi, lagian Aku sudah tidak ambil pusing lagi, toh sebentar lagi Aku dan Mas Arga bukan lagi Suami Istri. "Abi yang tadinya berdiri dan matanya mengawasi sekitar rumah makan itu kembali duduk didekat Sarah. Mereka menghabiskan makanan yang ada didepannya. Disela-sela makan, Abi menanyakan sesuatu kepada Sarah. "Sarah kalau boleh Aku tanya kenapa Arga sampai saat ini masih mengawasi Kamu, apakah Dia masih mempunyai rasa kepada Mu? dan kalau Arga masih menginginkan Kamu kembali, apa yang akan Kamu lakukan?" Sarah menghela nafas kasar, tiba-tiba selera makannya hilang. "Sebenarnya Aku sudah males membicarakan tentang Mas Arga, Aku sudah benar-benar tutup buku, Aku ing

  • Istri Suamiku   Bertemu Abi

    Sarah mengambil cuti bekerja selama dua minggu untuk mengurus semuanya, bahkan saat ini Sarah harus mengontrak rumah karena rumahnya sudah disita. Hari ini Sarah akan pergi ke Pengadilan untuk mengurus perceraian nya. tanpa Ia sadari ia berpapasan dengan Mona. Pertemuan dua perempuan yang dulu sangat dekat itu kelihatan sangat canggung, bahkan Mona dengan sengaja membuang muka menghindari Sarah, tetapi Sarah ingin meminta maaf secara langsung kepada Mona. Sarah mendekati Mona yang duduk tidak jauh darinya, Mereka sama-sama sedang menunggu antrian dipanggil oleh petugas. "Mon apa kabar? " tegur Sarah berbasa-basi. "Seperti yang Kamu lihat, saat ini rumah tangga ku hancur karena Kamu, sekarang Kamu sudah puas kan dan pastinya senang sebentar lagi Mas Abi akan menjadi seorang duda, kalian akan leluasa tanpa penghalang. "Sarah menatap wajah Mona yang kelihatan lebih kurus dan tidak seceria dari biasanya, Sarah yakin saat ini Mona sedang tertekan, karena Sarah tahu Mona tidak menging

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status