Share

Menolak

Author: Asni Sha
last update Last Updated: 2023-01-02 01:42:26

Setelah Arga pergi, Sarah memilih masuk kekamarnya dan kembali mengotak-atik ponselnya, Sarah menjadi kecanduan membuka aplikasi sosial media yang dulu sangat ia benci karena menganggap hanya akan membuang-buang waktunya saja.

Sarah memang banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja, sekedar untuk bertemu dengan teman-temannya saja tidak ada, jadi wajar Sarah tidak banyak mempunyai teman dekat, sejak mulai ketagihan membuka sosial media, Sarah kembali menemukan teman-teman lamanya, walaupun tidak bisa bertemu langsung tetapi Sarah sudah merasa bahagia.

Setelah puas bercengkrama online dengan teman-teman lamanya, tangan Sarah mencoba mencari nama yang membuat fotonya viral beberapa hari ini. Mata Sarah tertuju pada satu foto yang baru saja di upload oleh perempuan bernama Ayu itu.

"Terimakasih Sayang sudah menepati janjinya malam ini, kadonya lucu banget, nanti aku pakai saat kita bulan madu ya." Tidak berapa lama, Ayu kembali mengupload foto dia sedang memeluk seorang laki-laki yang hanya tampak tangan, tetapi ada yang mengganjal di hati Sarah, setelah diperhatikan lebih lama ternyata Sarah melihat jam tangan yang sama dengan yang ia belikan untuk Arga.

"Kok foto lelakinya tidak nampak wajah mbak, jangan-jangan Suami orang." Ujar Sara membalas dikolom komentar dengan tangan sedikit bergetar karena dia benar-benar takut jika tangan itu memang milik Suaminya.

Sarah yang tadinya berniat istirahat langsung mencoba menghubungi Arga, tetapi sudah panggilan kelima telepon tidak kunjung tersambung, ini semakin membuat Sarah merasa tidak enak hati.

"Awas kamu ya Mas kalau itu benar-benar kamu, aku akan buat perhitungan." Ujar Sarah geram.

Malam semakin larut mata belum juga bisa dipejamkan karena terus memikirkan apa yang harus ia lakukan, jika benar Suaminya sedang bermain dibelakang nya setelah delapan tahun pernikahan.

Saat Sarah sibuk dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba terdengar suara mobil dihalaman rumah, yang bisa Sarah pastikan itu adalah Suaminya. Sarah memilih berpura-pura tidur untuk melihat respon Suaminya. Sebelum masuk kedalam kamar, terdengar Arga mandi dikamar mandi belakang, tidak biasanya Arga mau mandi malam-malam seperti ini.

Tidak lama setelah mandi, Arga masuk kedalam kamar dan langsung mengecup kening Sarah yang masih pura-pura tidur.

"Sayang bangun dong, Mas punya hadiah untuk kamu." Arga berbicara tepat ditelinga Sarah dengan suara basnya.

Sarah menggeliat kan badannya, lalu mengucek-ucek matanya seakan seperti orang yang baru bangun tidur.

"Tumben nih dalam rangka apa?" Tanya Sarah, Arga mengelus-elus kepala Sarah, Arga memang jarang sekali mau menberikan hadiah untuk Sarah kecuali hari ulang tahun.

"Mas baru dapat rezeki, jadi ya Mas pikir tidak ada salahnya nyenengin Istri, mana tahu dengan seperti ini rezeki Mas bertambah."

Senyum sumringah diberikan Arga kepada Sarah saat memberikan kotak merah jambu ketangan Sarah.

"Dipakai sekarang ya Sayang, pasti kamu lebih seksi kalau pakai ini." Arga membukakan kotaknya lalu menyerahkan baju dinas malam berwarna merah, dengan senyum menggoda kearah Sarah.

"Loh kok merah Mas? bukannya kamu tidak suka warna merah?" Tanya Sarah sambil mengernyitkan dahinya, perasaannya semakin tidak karuan. Saat mengingat foto tentang tangan dengan jam yang sama pada postingan Ayu tadi. Banyak pertanyaan yang seketika membuat dada sesak tetapi Sarah masih bisa mengendalikan dirinya dan memilih tidak banyak bertanya kepada Arga.

"Ayo dong dek, buruan dipakai Mas sudah tidak sabar mau lihat kamu pakai baju ini." Sarah sudah tahu arah tujuan Arga, karena jika sudah banyak memuji seperti ini, Arga ingin segera dilayani.

Sarah bukannya segera menukar bajunya, dia lebih fokus kepada Arga yang memanggilnya dengan sebutan "Adek". Sadar dengan kesalahannya, Arga buru-buru menarik ucapannya dan sibuk mencari alasan.

"Loh kok malah adek ya, maaf ya sayang Mas kebawa anak baru dikantor yang Mas panggil adik?" Arga kelihatan salah tingkah saat Sarah terus menatapnya tajam.

"Jangan menatap Mas seperti itu Sayang, Mas cuman salah sebut saja abisnya anak baru itu ngeselin banget jadi kebawa sampai kerumah jangan marah ya." Berulang kali Arga melayangkan kecupan dikepala Sarah, kelihatan sekali Arga sedang salah tingkah.

"Sekali berbohong pasti akan berbohong lagi untuk menutup kebohonganmu Mas." Ujar Sarah masih terus kesel dalam hati.

Arga semakin mendekati Sarah, ia melingkarkan tangannya kepinggang ramping Sarah yang saat ini duduk bersebelahan dengan Arga, Arga memeluk Sarah dengan sangat erat.

"Ayo dong Sayang ganti bajunya." Arga mencoba memberi serangan-serangan kecil keleher Sarah, tetapi Sarah malah berusaha menghindar dan melepaskan tangan Arga membuat Arga kelihatan sangat kecewa.

"Lain kali saja ya Mas, aku besok harus bangun pagi karena masih ada audit dikantor." Sarah langsung berbaring dan menutup badannya dengan selimut, sedangkan Arga terus menatap Sarah, tidak menyangka Sarah akan menolak dinas malam ini setelah sekian lama Arga tidak meminta untuk dilayani.

Arga menunjukkan rasa kecewanya dengan pergi keluar kamar dengan membanting pintu kamar cukup keras, malam ini Arga memilih tidur disofa ruang tamu. Arga memang orang yang sulit menerima penolakan, dia akan diam seperti anak kecil yang sedang merajuk sampai keinginannya tercapai. Usia Arga yang lebih muda dari Sarah membuat Sarah harus banyak mengalah dengan sifat egois Arga selama ini.

Pagi ini, Arga masih kelihatan sangat kesal, ia tidak mau memandang Sarah padahal mereka sarapan dimeja yang sama.

"Enak ya tidur sendirian? Nanti malam atau bila perlu untuk beberapa malam aku tidak pulang kerumah biar kamu puas." Ujar Arga dengan nada ketus.

"Mau kemana kamu Mas? apa karena aku menolak tadi malam kamu mencari kesenangan diluar, kalau aku tidak capek pasti aku akan melayani kamu Mas?" Emosi yang ditahan beberapa hari ini akhirnya meledak juga.

"Bukannya ini yang kamu mau? kamu sibuk dengan kerjaan kamu terus, jangan mentang-mentang punya banyak uang kamu lupa dengan kodrat kamu sebagai Istri, aku ini Suami kamu yang wajib kamu layani dengan baik kapanpun aku mau."

Tidak selesai sampai disitu saja, Arga masih terus berbicara.

"Ingat kita ini belum punya anak, kalau kamu nolak terus kapan kita bisa punya anak? apa sampai tua kamu mau sendirian terus? ingat umur Sarah!" Ujar Arga dengan nada bicara cukup tinggi, Arga langsung mengambil kunci motornya dan pergi begitu saja meninggalkan Sarah yang masih berdiri mematung.

Sarah memang sadar waktunya banyak dihabiskan untuk bekerja, tetapi dia bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, kalau hanya mengharap dari gaji Arga tentu tidak akan cukup.

Sebagai seorang Istri Sarah memang mengakui kalau dia sering menolak ajakan Suaminya, kegiatan dikantor menjadi alasan Sarah karena terlalu kecapean membuat Sarah malas-malasan jika diajak dinas malam oleh Arga "Apa karena itu kamu punya perempuan idaman lain Mas?" Tanya Sarah pada dirinya sendiri.

BERSAMBUNG..

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Suamiku   Arga Datang

    "Arga apa yang sedang Kamu lakukan disini? " Tanya Abi tidak kalah kagetnya saat mengetahui ternyata yang datang adalah Arga. "Aku tidak ada urusan dengan Mu, Aku datang kesini hanya ingin bertemu dan meminta maaf secara langsung kepada Sarah, Aku sadar setelah Kami berpisah ternyata Aku sangat membutuhkan Sarah, Aku tidak bisa hidup tanpa Sarah. " "Setelah semua yang Kamu lakukan, Kamu masih bisa bilang seperti ini? lebih baik Kamu pergi, saat ini Sarah menjadi tanggung jawab Ku, sebentar lagi Kami akan segera menikah tolong jangan pernah datang dan temui calon Istri Ku lagi. ""Benar yang dikatakan Abi Sarah? yakin Kamu bisa hidup bersama lelaki seperti Dia? Aku yakin didalam hati Mu masih tersimpan rapi namaku." Sarah yang dari tadi memilih diam sekarang ikut bersuara. Dengan suara sedikit bergetar, Sarah menatap Arga penuh amarah. "Dalam hidup Ku, tidak ada yang lebih pedih daripada pengkhianatan yang sudah Kamu lakukan Mas. Aku berusaha memulihkan diri dan menemukan kebahagia

  • Istri Suamiku   Di lamar

    "Dasar mandul, mau pakai baju semahal apapun, Kamu itu tetap terlihat kampungan. " Teriak Ayu tidak mau kalah dari Clara. PlakkkTamparan keras melayang ke pipi Ayu, membuat Arga melotot tidak menyangka, Sarah yang Ia kenal dulu kini sudah sangat berubah. "Arga tolong Kamu bimbing Istri kesayangan Kamu ini, sekarang anggap saja Kita tidak pernah saling mengenal. " Masih dengan raut muka terkejut, Arga menarik tangan Ayu pergi meninggalkan Sarah yang kelihatan sangat emosi. "Aku seneng banget Kamu sudah berani seperti ini Sarah. " Clara menggenggam erat tangan Sarah. Sarah masih menatap kepergian Arga dan Ayu, ada perasaan yang sulit untuk diungkapkan walaupun Sarah sudah ikhlas melepaskan Arga. ****Sudah hampir satu tahun Arga dan Sarah berpisah, selama itu pula Sarah tidak lagi mendengar kabar Arga. Sarah sudah mulai terbiasa menjalani kehidupan nya seorang diri, kehidupan ekonominya pun semakin membaik bahkan selain bekerja saat ini Sarah sudah memilikimu usaha yang lumayan be

  • Istri Suamiku   Akhirnya Resmi

    "Jangan salah paham Sayang, tidak mungkin Aku mengkhianati Kamu, Aku hanya kebetulan lewat sini saja, melihat Sarah lagi marah-marah sama sekuriti, Aku hanya kasihan ternyata Sarah belum berubah, Dia masih seperti yang dulu suka marah-marah. " Ucap Arga, pintar memutar balikkan fakta. "Sepertinya Kamu belum move on ya Sarah, ingat Mas Arga sudah bahagia menjadi Suamiku tolong jangan mendekati nya lagi kalau tidak Aku pastikan hidup Kamu tidak akan tenang. " Ancam Ayu kepada Sarah. "Siapa yang belum move on? Aku atau Mas Arga? Dia sengaja mengirimi Aku bunga, coklat dan meneror rumah Ku berharap Aku meminta bantuan nya. "Ayu mengepalkan tangannya, matanya menatap Sarah penuh emosi. "Apa benar yang dikatakan perempuan ini Mas?" Teriak Ayu dengan sangat kuat.Arga menggelengkan kepalanya dan mengajak Ayu masuk kedalam mobil. "Jawab pertanyaan Ku dulu Mas, Aku ingin semuanya jelas. ""Apa lagi yang mau dijelaskan, Aku kesini karena kebetulan, Aku sudah bahagia bersama Kamu apalagi seb

  • Istri Suamiku   Teror Masih Berlanjut

    "[Jangan Kamu kira Kamu akan bahagia tanpa Ku Sarah, Aku pastikan Kamu akan kembali ke pelukan ku]" Pesan dari nomor baru yang Sarah yakini adalah pesan dari Arga. Sarah memilih tidak membalas pesan tersebut, akhir-akhir ini Sarah memang sering menerima pesan-pesan dari nomor baru. Sambil menunggu proses pengadilan, Sarah kembali ke rumah yang sudah disediakan dari kantornya. Sarah mulai membiasakan diri dengan kehidupan barunya, Abi juga tidak pernah lagi menghubunginya, Abi bahkan seperti hilang ditelan bumi, Sarah tidak mempermasalahkan hal tersebut. "Ibu Sarah ada kiriman bunga. " Ujar Salah satu karyawan saat Sarah baru masuk kantor pagi ini. Kening Sarah berkerut. "Dari siapa Mbak? " Tanya Sarah kepada bagian resepsionis kantornya. "Tidak ada nama pengirimnya Bu, tadi cuma dianterin sama kurir. " Setelah mengucapkan terimakasih Sarah membawa buket bunga berwarna merah yang cukup besar itu keruangan nya. Teman kantornya banyak yang menggoda. "Cie-cie ada penggemar rahas

  • Istri Suamiku   Ada Pengintai

    Abi melihat handphone yang ada ditangan Sarah, di sana terlihat fotonya dan Sarah. "Loh ini kan foto kita Sarah, ini tidak bisa dibiarkan" Abi emosi hendak mencari orang yang sengaja mengabadikan momennya bersama Sarah secara diam-diam. "Sudah lah Mas, mau Kamu cari kemana, Aku pastikan Mereka sudah tidak ada disini lagi, lagian Aku sudah tidak ambil pusing lagi, toh sebentar lagi Aku dan Mas Arga bukan lagi Suami Istri. "Abi yang tadinya berdiri dan matanya mengawasi sekitar rumah makan itu kembali duduk didekat Sarah. Mereka menghabiskan makanan yang ada didepannya. Disela-sela makan, Abi menanyakan sesuatu kepada Sarah. "Sarah kalau boleh Aku tanya kenapa Arga sampai saat ini masih mengawasi Kamu, apakah Dia masih mempunyai rasa kepada Mu? dan kalau Arga masih menginginkan Kamu kembali, apa yang akan Kamu lakukan?" Sarah menghela nafas kasar, tiba-tiba selera makannya hilang. "Sebenarnya Aku sudah males membicarakan tentang Mas Arga, Aku sudah benar-benar tutup buku, Aku ing

  • Istri Suamiku   Bertemu Abi

    Sarah mengambil cuti bekerja selama dua minggu untuk mengurus semuanya, bahkan saat ini Sarah harus mengontrak rumah karena rumahnya sudah disita. Hari ini Sarah akan pergi ke Pengadilan untuk mengurus perceraian nya. tanpa Ia sadari ia berpapasan dengan Mona. Pertemuan dua perempuan yang dulu sangat dekat itu kelihatan sangat canggung, bahkan Mona dengan sengaja membuang muka menghindari Sarah, tetapi Sarah ingin meminta maaf secara langsung kepada Mona. Sarah mendekati Mona yang duduk tidak jauh darinya, Mereka sama-sama sedang menunggu antrian dipanggil oleh petugas. "Mon apa kabar? " tegur Sarah berbasa-basi. "Seperti yang Kamu lihat, saat ini rumah tangga ku hancur karena Kamu, sekarang Kamu sudah puas kan dan pastinya senang sebentar lagi Mas Abi akan menjadi seorang duda, kalian akan leluasa tanpa penghalang. "Sarah menatap wajah Mona yang kelihatan lebih kurus dan tidak seceria dari biasanya, Sarah yakin saat ini Mona sedang tertekan, karena Sarah tahu Mona tidak menging

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status