Share

Istri Tawanan Tuan Tiran
Istri Tawanan Tuan Tiran
Author: anyaaang

Prolog

Author: anyaaang
last update Last Updated: 2025-01-31 01:45:37

"Maafkan Papa, Nak ..."

Permohonan maaf dengan nada yang terucap dengan gemetar dilayangkannya dalam hati.

Ribuan rasa bersalah akibat keputusannya sesaat lagi. 

"Tolong jangan sakiti dan habisi keluarga saya. Istri saya sedang sakit dan sebagai gantinya kamu boleh mengambil Allesandra untuk kamu jadikan sebagai istri. Putri saya sangat cantik seperti ibunya. Kamu pasti tertarik dengannya daripada meletakkan darah pada seluruh keluarga saya," ucap pria tua itu menahan pedih.

Seandainya dia bisa memutar waktu, dirinya tidak akan mau membuat tempat bisnis yang menjadi lokasi kejadian adik lelaki kesayangan dari seorang Algazka Zinadine Geus.

Meskipun masih muda, pemilik kelompok Falcone yang sering melakukan aksi pembunuhan itu benar-benar kejam dalam menuntut balas pada Keluarga Danaro!

"Saya tidak membutuhkan seorang istri dan saya tidak peduli dengan kecantikan seorang perempuan manapun!" balasnya dingin.

"Tapi kamu bisa menjadikan dia sebagai istri yang melayani kamu setiap hari. Kamu seorang lelaki dan kamu pasti membutuhkan sosok perempuan di sebelah kamu," bujuk Tuan Danaro sekali lagi.

"Saya bisa hidup sendiri. Selama ini saya hidup dengan dua kaki dan dua tangan saya. Bahkan begitu banyak orang yang menginginkan kesempatan kehidupan sama saya. Lalu untuk apa saya membutuhkan perempuan untuk menemani saya? Omong kosong!"

"Percayalah, kamu akan menemukan sebuah rasa cinta yang tidak pernah kamu rasakan."

Tawa Algazka terdengar sinis. "Saya tidak butuh cinta! Karena yang saya suka adalah bau darah dari lawan saya! Darah atas dendam yang saya harus balaskan karena kamu telah membunuh adik saya, Bajingan. Kamu berani masuk ke dalam wilayah keluarga saya."

Tatapan pemuda tampan itu penuh dendam.

Baginya, tidak akan dia terima satu orang pun yang menyentuh dia atau keluarganya. Meski hanya satu inch saja.

"Tapi adik kamu yang mabuk telah berusaha ..."

"SAYA TETAP TIDAK TERIMA! Satu nyawa harus kamu bayar dengan seluruh nyawa keluarga kamu!" teriaknya memenuhi seluruh isi ruangan yang gemetar mendengar nada suaranya.

"Tolong, Algazka. Istri saya benar-benar sedang sakit dan dia baru melahirkan. Tidak kah engkau pernah memiliki seorang ibu? Bahkan kamu dilahirkan dari rahim seorang perempuan!"

Tangannya gemetar mendengar ucapan yang berani membangkitkan amarah dia berkali-kali lipat. Dia melangkahkan kakinya satu langkah menatap Garvin Danaro. Seharusnya mudah membunuh Garvin yang dia datangi seorang diri. Tapi melenyapkan nyawa Garvin tidak akan membuat rasa sakit kehilangannya sirna. Garvin harus meratapi apa yang dia rasakan. Keluarga yang pantas hilang akibat kebodohannya menghilangkan nyawa adik dari Algazka.

"Tolong. Saya benar-benar ..."

"Baiklah. Saya terima tawaran kamu!"

Deg!

Kalimat keputusan Algazka membuat Garvin terdiam sejenak.

"Tapi saya pastikan kamu akan menyesal karena telah melakukan penawaran atas penyerahan putri kamu, Garvin Danaro. Saya akui kamu lelaki yang memiliki rasa cinta terhadap istri kamu. Maka bersiaplah untuk selalu mendengar penderitaan atas putri kamu yang tidak akan pernah kamu temui lagi mulai hari ini. Saya tidak akan menghilangkan nyawanya, tapi saya pastikan dia akan berharap kematian pada saya setiap harinya!"

Garvin masih terdiam memikirkan apa yang dilontarkan oleh Algazka. Tidak ada pilihan lain. Dia sama sekali tidak bisa mengorbankan istri kesayangannya yang tengah berjuang bertahan hidup pasca melahirkan. Dan Garvin harus tetap berada di sampingnya sebagai kekuatan. Algazka terlalu kuat untuk dilawan. Jalan satu-satunya dia memang harus mengorbankan anak gadis dia.

Sorot mata tajam Algazka melihat tangan Garvin yang mulai diarahkan pada dirinya.

"Saya rasa orang-orang yang ada disini cukup menjadi saksi."

"Saksi apa?" tanya Algazka ingin tahu.

"Saksi atas akad nikah kamu dengan putri saya!"

Ucapan Garvin membuat senyuman di wajah Algazka tergelincir.

Hatinya tentu saja riang untuk menyambut pintu baru yang akan dia berikan nama penderitaan pada putri seorang Garvin Danaro. Pembunuh adik lelaki kesayangan dia!

'Bodoh,' batin Algazka puas.

***

"Aku bener-bener masih nggak nyangka kamu bisa mengorbankan anak kamu, Garvin!"

Denadya Sisilia duduk membasuh air matanya. Tangisan yang belum berhenti setelah mendengar putri kesayangannya yang telah diserahkan oleh suami dia sendiri. Garvin menyerahkan pada Algazka yang dimana dia adalah sosok pembunuh dimata Denadya.

"Aku bener-bener nggak habis pikir dimana otak kamu waktu itu. Kalo alasan kamu bilang karena kamu nggak ada pilihan untuk mempertahankan aku, lebih baik aku mati aja waktu itu!"

"Nadyaaa!"

"Apaaa?! Kamu memang keterlaluan, Garvin. Jangan bilang kalo aku salah berucap!" Denadya atau yang biasa dipanggil Nadya masih tidak terima dengan keputusan Garvin.

Dia tidak suka atas sikap Garvin yang mengambil alih walau dia tahu semua untuk kebaikan dirinya. Tapi kebaikan apa jika dia harus melihat putri yang dia lahirkan diserahkan begitu saja kepada lelaki berdarah dingin?

"Naddd, aku udah bilang kalo aku nggak ada pilihan kamu karena kamu yang sempat nggak sadarkan diri setelah melahirkan anak kita kemarin. Aku nggak bisa kehilangan kamu, Nad dalam kondisi seperti itu."

"Tapi aku lebih baik mati kalo nyawa aku harus ditukar sama kebahagiaan anak aku, Garvin."

"Nadya, percayalah sama aku. Algazka nggak akan menyakiti anak kita. Rasa cinta itu akan tumbuh."

"Kata siapaaa??? Yang sedang kita bicarakan itu adalah sosok Algazka. Algazka Zinadine Geus! Dia itu mafia yang suka ngebunuh orang, Garvin. Bahkan nggak ada sikap positif dari dia yang aku pernah dengar satu aja. Dan sekarang aku tau kalo anak aku yang tinggal sama dia udah satu bulan. Apa kamu tau kalo dia baik-baik aja? Bahkan lelaki brengsek itu nggak pernah ngebiarin kamu liat keadaan anak kita!" Nadya kembali meneteskan air matanya.

Anak perempuan yang dia lahirkan dan besarkan harus tinggal satu atap dengan lelaki kejam. Hati Nadya sangat sedih dan tidak karuan. Bahkan melihat anaknya saja dia tidak bisa. Apakah putri kesayangannya itu baik-baik saja?

"Dan kamu yang udah berani menikahkan dia pada Algazka. Sampai aku mati, aku nggak akan pernah terima dan menganggap dia adalah menantu aku!" putus Nadya final.

anyaaang

Selamat datang di dunia Allesandra dan Algazka. Ini adalah dunia mereka yang memiliki sisi kejam, penderitaan, dan menyayat hati. Disclaimer: Satu hal yang harus diingat, Allesandra bukanlah tipe wanita yang seperti bayangan Algazka. Jadi, siapa kira-kira yang akan tersiksa dalam pernikahan? SELAMAT MEMBACA! :))))) Dan jangan lupa semangatnya di kolom komentar untuk Allesandra.

| 1
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   150. Kejanggalan

    "Ya ampun, Almanaaaa. Anak Mama akhirnya kamu kembali, Nak." Nadya memeluk Almana yang sudah kembali ke dalam dekapannya.Siang itu Allesa membawa Almana untuk mengembalikan pada kedua orang tuanya. Sesuai janji Algazka saat Allesa meminta untuk membawa Almana lagi ke rumah yang akhirnya dia tepati pada hari itu. Dan tentu saja Algazka yang juga menemani gadis kesayangannya."Anak Mama baik-baik aja kan, Sayang?" Nadya yang tidak henti-hentinya mengecup Almana, bayi mungil kesayangannya yang beberapa hari saja tidak dia lihat tampaknya sudah semakin membesar."Almana tumbuh dengan baik ya, Sayang." Garvin yang berada di sebelah Nadya mengusap-usap bahu istrinya sambil memberikan kecupan juga pada Almana.Dan ucapan Garvin diakui oleh Nadya yang menganggukkan kepalanya."Pasti Allesa udah rawat Almana dengan baik." Nadya menyorot Allesa yang langsung berjalan mendekatinya penuh haru."Iya dong Almana juga suka aku rawat, iya kan?"

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   149. Jaminan

    Ini testpack? Bener-bener ini testpack kan?" tanya Allesa yang sudah menggenggam sebuah testpack yang dia dapatkan dari meja di dalam pantry, tepatnya diantara Daskar dan juga Reina.Tatapan Allesa mengamati testpack yang dia tatap lekat-lekat. Yah, tidak mungkin salah karena dia tahu seperti apa testpack itu. Allesa pernah melihatnya saat Nadya yang juga sempat memakainya."Nona Allesa." Daskar yang melihat Allesa tentu saja panik setengah mati.Testpack yang Allesa pegang itu kan milik Zie. Perempuan yang kini katanya tengah hamil anak dari Algazka. Bisa habis dia jika Allesa sampai tahu tentang itu semua. Belum lagi Algazka yang juga sempat memperingatkan dia kalau Allesa tidak boleh sampai tahu. Peringatan yang tuannya yang diutarakan saat kepergok dengan Daskar juga kemarin.Sementara Reina hanya tenang-tenang saja. Lagian testpack itu memang tidak ada hubungannya dengan dia melainkan Daskar yang sejak tadi dia interogasi. Gara-gara Allesa da

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   148. Terpojok

    "Aku nggak ngehamilin siapa-siapa.""Terus buktinya apa?""Bukti apa emangnya?""Tuh kan kamu emang masih aja pura-pura bloon.""Astaga, Reinaaaa." Daskar yang menghela nafas panjang.Dia belum berhenti berdebat sama Reina sejak tadi. Teman dekatnya itu yang menuduh dia tidak-tidak."Emang bener kan? Terus ini buktinya apa? Kenapa bisa ada testpack di dalam saku celana kamu?" Reina memperlihatkan testpack yang sudah dia sodorkan ke atas meja.Sebuah testpack yang Reina dapatkan dari saku celana Daskar. Tidak dia sangka kalau alat pengecek test kehamilan yang Reina temui di saku celana teman kepercayaannya.Reina masih tidak habis pikir kalau seorang Daskar mempunyai alat testpack. Entah perempuan mana yang telah menjadi korban dari tingkahnya. Padahal selama ini Daskar yang Reina kenal adalah lelaki baik dan tidak banyak tingkah. Bahkan membicarakan perempuan saja dia enggan dan tidak memiliki fokus untuk berhub

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   147. Mimpi Buruk

    "Lo serius, Zie? Lo hamil anaknya Algazka? Algazka mantan lo itu? Eh, sorry tapi kan memang benar dia mantan lo." Karla yang langsung mengoreksi saat mengungkapkan status Algazka sekarang.Status Algazka yang sudah berubah menjadi mantan kekasih jadi membuat Zie lebih sensitif. Bagaimana pun dia sangat menyayangi Algazka sampai kapan pun. Lelaki yang tidak akan bisa lepas dari hati Zie apalagi sekarang dia tengah mengandung benih dari hasil hubungannya."Lo bener-bener hamil?" Karla yang kembali memastikan.Siang itu dia mendatangi Zie ke apartemennya. Tadinya ingin menghabiskan waktu seperti biasa untuk mengajak Zie hangout diluar ketika dia sedang libur. Tapi setelah mendengar berita Zie yang menyatakan hamil, rasanya mendengar cerita sambil memesan makanan online jauh lebih seru."Maksud lo apa nih? Lo mikir gue bohong?" Zie menatap sewot."Eh, jangan sewot gitu dong. Maksud gue bukan nuduh lo bohong, tapi kan selama ini gue denger cer

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   146. Jangan Buat Kecewa

    "Kenapa sih ngeliatinnya gitu banget?" tanya Daskar mengamati tatapan Reina yang tengah memasuk-masukkan pakaian ke keranjang laundry.Seperti biasa, setelah Reina menyiapkan sarapan di meja makan untuk Algazka dan Allesa, dia melakukan kegiatan berikutnya, yaitu memilah pakaian yang akan di cuci ke dalam mesin cuci.Dan sekarang, dia melakukannya sambil terus menatap Daskar dengan tatapan yang tidak biasanya."Reina, apaan sih?""Kenapa emangnya?" Reina balik bertanya dengan tangannya yang masih memasukkan pakain ke keranjang laundry."Kamu ngeliatin aku dari tadi kayak mau makan aku abisnya." Daskar menggerutu sambil mulai menyeruput kopi hitamnya.Brrtttt! Daskar menyemburkan kopi hitam dari mulutnya."Reinaaa, uhuk!" panggil Daskar yang terbatuk-batuk, tapi sekarang tatapan Reina sudah acuh dan fokus pada pakaian-pakaian kotor.Daskar buru-buru mengambil gelas dan mengisikan dengan air putih lalu meneguknya.

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   145. Interogasi

    "Algazkaaaa." Allesa memanggil Algazla sambil mengetuk pintu kamarnya yang tertutup rapat.Pagi itu setelah Allesa memandikan dan juga memberikan susu pada Almana, dia langsung bergegas keluar untuk menemui Algazka yang juga Allesa tidak temui saat semalam. Efek terlalu lelah memilih baju untuk acara penikahan dan juga mengobrol sama Almana, Allesa jadi tidak sengaja tertidur di dalam kamarnya. Padahal dia juga ingin menemui Reina, tapi apa daya dua matanya ternyata tidak bisa diajak kompromi.Entah pulang jam berapa semalam Algazka, pasti dia pulang larut malam sekali sampai Allesa yang benar-benar tidak sadar kalau Algazka pulang."Algazkaaa, kamu udah bangun apa belom?" tanya Allesa dari balik pintunya.Tangannya masih mengetuk pintu kamar Algazka yang belum kunjung dibuka sejak tadi. Kenapa Algazka jadi kebo sekarang? Sampai-sampai suara Allesa yang mengetuk pintu pun tidak membuat dia membuka pintunya.Allesa mengencangkan tangannya

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   144. Lapisan Ancaman

    "Aku pastikan dia akan tau!"Tatapan Algazka semakin menyala mendengar ucapan Zie yang terkesan memberikan ancaman pada dirinya. Ancaman yang sangat tidak Algazka sukai apalagi ancaman itu seakan ditujukan pada dia."Kamu mengancam aku, hah?" tanya Algazka dengan raut wajah tidak suka, nadanya berubah menjadi super dingin."Aku nggak mengancam, tapi aku ngasih kamu peringatan agar kamu jangan sering semena-mena sama aku. Ingat Algazka, apa yang ada di dalam perut aku itu terjadi karena kesalahan kita, jangan seolah-olah sekarang hanya aku yang punya andil lebih banyak atas semua keadaan saat ini." Zie yang kali ini menepis semua rasa pada diri Algazka meski dia masih sangat besar dalam menyayanginya.Tapi dia tidak mau dirinya terbebani sendiri dan tersudut apalagi semua juga ada sebab dari kedatangan Allesa yang brengsek itu. Perempuan yang berhasil merebut hati Algazka."Aku bahkan membiarkan kamu mempunyai pola pikir bahwa anak ini buk

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   145. Frustasi

    Kepergian Zie yang sudah menghilang dari pandangan Algazka sejak satu jam lalu masih membuat dia belum beranjak dari duduknya.Dia duduk menyandarkan dirinya dengan dua kancing kemeja yang sudah dia buka secara kasar. Pikirannya sangat kacau mengingat apa yang perempuan itu ucapkan dan terlebih acara pernikahan dia bersama Allesa yang akan dilaksanakan pada minggu ini.Acara yang sejujurnya ingin sekali Algazka lakukan dengan cepat dan acara itu benar-benar sudah ada di depan matanya. Dan sekarang setelah kejadian Zie memberikan kabar bahwa dia hamil, pikiran Algazka sangat penuh dan kacau.Algazka membasuh wajahnya secara kesal. "Brengsekkk!" umpatnya yang masih belum bisa melepaskan rasa amarah di dalam dirinya.Apa yang sekarang harus Algazka lakukan? Apakah dia harus berterus terang pada Allesa? Dan jika dia berkata jujur dan Allesa tidak mau menikah dengan Algazka bagaimana? Seandainya pun hasil nanti keluar dan apakah Allesa harus benar-bena

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   143. Syarat Demi Syarat

    Sungguh nama Allesa adalah nama yang Zie benci setengah mati. Pelayan tidak tahu diri yang sudah berani mempermalukan dan mencoreng harga diri Zie."Aku nggak mau tau apapun tentang dia karena aku disini untuk ngasih tau kamu karena aku mau kamu tanggung jawab terlepas yang kita lakukan sama-sama sadar, sama-sama suka dan sama-sama memang mau melakukannya. Aku mau kamu mengakui anak ini yang memang itu adalah anak kamu." Zie sedikit melantangkan nada ucapannya agar telinga Algazka bisa lebih jelas atas apa yang dia ucap.Zie mengibaskan rambutnya ke belakang dan berusaha mengatur nafasnya. Ruangan dengan pendingin, tpi hati Zie jadi panas setelah mendengar nama Allesa yang Algazka sebut itu."Kamu tau kan kalau cuma kamu lelaki yang menyentuh aku, Algazka. Cuma kamu yang aku kasih semuanya, cuma kamu yang membuat aku melepas harga diri aku, dan semua itu aku lakuin karena aku sayang sama kamu walau setelah itu kamu mencampakkan aku tanpa punya otak dan pun

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status