Share

48. Pertemuan Berbuah Petaka

Selepas kepergian Mas Radit, meski tak bergairah aku tetap harus menjalani semua aktivitas seperti biasa. Mengurus dua anak serta membantu di rumah ibu mertua sebisa mungkin. Juga tak lupa mengawasi rumah almarhum Mas Radit yang kini ditempati oleh Ina beserta seorang sanak keluarganya.

Hingga malam tiba, aku sangat terkejut dengan mampirnya sebuah nomor yang tak lain adalah nomor ponsel Nina, sahabat karibku semasa kuliah dahulu.

[Assalamualaikum, Al.]

[Waalaikum salam.]

[Apa kabar, Al?]

[Alhamdulillah sehat, Nin. Kamu sekeluarga gimana?]

[Alhamdulillah, kami semua sehat. Al, besok malam ada kegiatan apa?]

[Kegiatan? Kalau malam sih nggak pernah ada kegiatan.]

[Datang ke acara syukuran kecil-kecilan di rumahku ya, Al. Acaranya habis isya, ajak suami dan anak-anakmu juga. Biar bisa saling kenal.]

[Suamiku lagi tugas luar kota, Nin.]

[Yah, padahal pengen sekali ketemu sama kamu, Al. Kemarin di acara reuni kampus juga kamu nggak datang.]

Suara Nina di ujung telpon terdengar pilu. Seben
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kamariah Hussin
cerita menarik tp penuh debaran
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status