Tante Fiona yang mendengar obrolan Berliana dengan mamanya ditelpon, mendekati dan ikut membujuknya. “Berliana, kamu baru memukai kuliah mu disini. Bertahanlah dulu sampai kamu bisa betah dan cocok dengan lingkungan mu yang baru.” Bujuk yante Fiona. “Ngak Tante, Berli mau pukang saja.” Arya dan mamanya juga sudah kewalahan dan kehabisan akal, untuk membujuk Berliana. Namun gadis itu tetap bersikeras, dan tidak mau merubah sedikit pun keputusan nya. Berli mengambil penerbangan pertama hari itu, terlebih dahulu dia meminta Devan untuk menjemput nya dibandara. “Kenapa bang Devan ngak mengangkat panggilan ku?” mengulanginya lagi. “Aku sudah ngak sabaran lagi untuk bertemu dengan. Bang Devanku sayang .” ** Zzzz....zzzrrrd.... Getaran ponsel Devan yang terletak di atas nakas, membuyarkan tidur pasangan yang saling berpelukan itu. Devan mengusap kasar wajahnya, dengan malas dia melihat layar ponselnya. “Berliana, kenapa dia menghubungi ku?” Devan bangkit, meskipun keberatan untuk
Ucapan manis Devan selalu sukses membuat Berliana terbang ke langit biru, bahkan cinta yang sudah membutakan mata hati Berliana sehingga dia tidak bisa membedakan lagi Mama ucapan serius dari hati atau manis dibibir saja. “Bang kita langsung kerumah Berli ya, semoga hari ini papa dan Mama mau memberikan kita restu.” Ucap Berli ketika masuk kedalam mobil jemputan Berli yang sangat mewah. “Baiklah, sayang, Abang sudah tidak sabar lagi untuk mempersunting dirimu,” “Ya, kita berjuang bersama-sama ya bang.” “Tentu sayang.” “Wah mobil yang sangat bagus, aku bisa menikmati semua ini jika berhasil menikahi kebo ini. Peduli amat dengan omongan orang-orang.” bathin Devan bergumam dalam hatinya sambil tersenyum sinis membayangkan jika dia berhasil mendapatkan semuanya. “Iya sayang, aku juga sudah tidak sabar ingin segera menikahiku.” Ucap Devan meremas lembut jemari Berli yang membuat gadis itu terbang melayang saking bahagianya. “Abang manisssnya.” bergelayut manja dilengan Devan. Mobil
"Ayo Devan, aku su... su.... sudah ingin keluar duluan.” desah Milka.“Tahan sayang, aku masih ingin bermain-main dengan tubuh indah mu." Balas Devan.Suara desahan dan bisikan lembut, terus keluar dari bibir Milka maupun Devan. nafas keduanya ngos-ngosan seperti lari maraton dengan jarak tempuh sudah mencapai titik puncaknya.Keduanya, semakin berpacu menikmati gairah yang terus memuncak. Memberikan sensasi yang membuatnya keduanya tidak ingin mengakhiri permainan panas ranjang ini, tanpa peduli dengan keringat yang sudah membasahi tubuh mereka yang polos. ruangan kamar yang biasanya sunyi dan sepi, mulai sedikit berisik dengan desahan yang keluar dari bibir mungil Milka maupun Devan.Kesempatan untuk Devan dan Milka memadu kasih, disaat kedua orang tuanya tidak dirumah. Nafsu membuat Devan kalap mata, sehingga dia melupakan calon istrinya Berliana yang sedang berkunjung kerumahnya.Berliana mempercepat langkah kakinya, memasuki gang sempit perumahan milik orang tua Devan. yang sebula
Berliana tidak sanggup lagi mendengar desahan dan percakapan mereka sela-sela percintaan panas itu, dia menutup kedua telinganya.“Bruuuaggkk.”“Sayang suara apa Itu?”"Mungkin suara kucing, atau ayah yang pulang dari pabrik?"Kedua pasangan yang tengah main kuda-kudaan, saling pandang sesaat. menghentikan sejenak aktivitas permainan panas dengan rasa cemas takut aksi mereka ketahuan. Devan tergesa-gesa mengenakan pakaian lalu dengan gerakan cepat Devan menarik gagang pintu kamar sehingga terbuka lebar, mata elang Devan langsung membulat takkala melihat Berliana yang berlari menuju halaman.“Berliana, apa dia telah melihat apa yang sedang aku lakukan bersama Milka barusan, sial!! Tidak aku harus segera mengejarnya." Devan terlihat syok berusaha mengejar Berliana yang belum jauh.“Berliana, sayang tunggu.” Dengan gerakan cepat Devan berhasil menarik sebelah tangan Berli yang menagis sesunggukkan.“Lepas Bang, aku jijik disentuh oleh tanganmu yang kotor ini.” Elak Berliana yang berusaha
"Ternyata, usaha keras membuahkan hasil ya. Sekarang Dek Berli sudah terlihat jauh lebih langsing setelah diet ketat," ucap bu RT menatap takjub perubahan bentuk tubuh Berliana yang sekarang."Terimakasih Bu."Berliana semakin bersemangat untuk berubah, terutama untuk menurunkan berat badannya. Berliana menghirup nafas dalam-dalam, dan mengeluarkan secara perlahan. yah, gadis itu telah membulatkan tekadnya. air mata seakan tidak ingin menetes lagi dikedua belah pipinya."Devan, suatu saat kalian akan menerima akibatnya. Dan aku pastikan kamu akan berlutut mencintai ku. Dan kamu Milka. Aku akan akan membuat kamu merasakan bagaimana rasanya dikhianati oleh orang yang kita cintai." Ucap Berliana lirih.Dalam tidurnya Berliana bermimpi, dimana saat indahnya bersama Devan kembali terulang. Devan dengan penuh kasih sayang membimbing tangan nya menelusuri jalan perkebunan kelapa sawit yang sangat luas, menuju taman yang sangat indah, disekeliling mereka bunga-bunga mulai bermekaran.Berliana
"Bibi jangan siapkan makanan itu.!" Terdengar suara lantang meru dari arah belakang, seketika Berli melihat kearah datang Suara."Tapi Berli lapar sekali kak." Ucap Berliana memegangi perutnya."Ingat Berli, mulai sekarang kamu harus merubah pola makan mu, dan harus mengikuti instruksi dari dokter Bunga." Seorang gadis cantik berjalan mendekati mereka.Seseorang muncul, memperkenalkan dirinya sebagai dokter yang akan membantu Berliana kedepannya dalam melakukan diet ketatnya."Sekarang makanlah ini." mama Mery menunjuk makanan yang telah sengaja dia sediakan khusus untuk anaknya Berli."Makanan apa ini ma?" Berli menatap tidak suka makanan dihadapannya."Berli bagaimana pun juga kamu harus memakan nya, ingat kamu harus menjadi wanita cantik dengan bentuk tubuh ideal, biar orang-orang yang meremehkan dirimu itu sadar, siapa kamu sesungguhnya. terutama Devan dan kekasihnya itu." Mery kembali membangkitkan semangat anaknya yang masih belum bisa move on sepenuhnya dari Devan."Baiklah ma,
Untuk mengusir rasa bosannya Berliana juga sudah mulai ikut dan belajar dengan papanya cara mengurus dan menjalankan perusahaan besar itu. Semua karyawan dikantor dibuat heboh dengan kedatangan wanita cantik mereka langsung syok begitu mengetahui jika itu adalah Berliana, putri tunggal pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.Berliana juga menjadi pusat perhatian para pria, senyumnya yang begitu menawan dengan bentuk tubuh yang indah, serta sikap Berli yang baik dan tidak sombong, membuat semua orang mulai menyukainya.Berliana tersenyum senang menjalani kehidupannya yang baru, meskipun teringat dengan bentuk wajahnya yang dulu, dimana dia sering dipandang sebelah mata, bahkan disekolah pernah orang mengucilkan karena kejelekan nya, namun mereka kembali mendekati Berli ketika mengetahui jika dia anak orang kaya.Berli yang sering kesepian, menerima kehadiran mereka teman-teman yang tidak tulus, yang hanya menginginkan keuntungan dari dirinya, namun gadis itu tidak mempermasalahkan sem
Kesedihan mendalam karena penghianatan Devan, membawa perubahan besar pada kehidupan Berliana, gadis itu mulai berani terhadap hal baru. dia ingin mencari kebahagiaan dan kesenangan dengan caranya sendiri.Berliana merubah penampilannya menjadi lebih berani dan terbuka, malam ini, Berliana bersama asisten pribadinya Giska mengunjungi klub malam. Berliana mengenakan riasan mencolok sehingga tidak menunjukkan jati dirinya yang sesungguhnya, bagi Berli yang penting hatinya bahagia dan mampu melupakan perasaanya terhadap Devan yang masih membekas."Aku ingin bersenang-senang malam ini, aku akan membalas penghianatan mu, Devan." Berliana kembali meneguk minuman dalam gelasnya.Berliana yang tengah galau, dengan kondisi setengah mabuk menghampiri pemilik club di lantai sebelas hotel mewah, meminta mereka menyediakan seorang Pria bayaran berwajah tampan untuk menemani dan menghiburnya malam ini."Sesuai dengan permintaan Nona, pria bayaran itu sudah menunggu di ruangan kamar 306, dia adalah c