Share

Merindukan Devan

Berliana menjalani hari-harinya dengan hampa, dan Berliana akan lari ke makanan. Sehingga berat badan nya semakin bertambah.

“Aku tidak bisa seperti ini terus, aku bisa mati bila terus berjauhan dengan Bang Devan.” Teriak Berliana sambil menatap pantulan wajah dan tubuhnya dicermin.

“Hallo ma.”

“Halllo juga nak, apa kabarmu disana dan bagaimana dengan kuliahmu?” tanya Mama.

“Buruk ma, Berli mersa tersiksa jauh dari bang Devan. Pokonya Berli mau pulang sekarang.” Ucapnya terus merengek.

“Tapi nak, sebaiknya kita bicarakan dulu sama papa.” Bujuk mama menenangkan nya.

“Tidak ma, papa pasti tidak akan mengizinkan Berli pulang, sebaiknya Mama saja yang bujuk papa. Kalau tidak lebih baik Berli mati saja daripada berjauhan dari bang Devan.” Ancamnya.

“Astagfirullah Berli, sadar nak.” Ucap mama mengelus dada melihat begitu besarnya pengaruh Devan bagi putrinya yang dulu menurut dan sangat patuh.

“Baiklah jika itu keputusan mu, pulang lah nak. Biar masalah papamu itu Mama yang menyelesai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status