Share

Bab 7 – Malam Pertama

Selesai mandi, Valency turun ke lantai bawah dan masuk ke ruang makan. Dia melihat sosok Jayden yang menunggu sembari memerhatikan tablet kerjanya.

“Maaf. Aku takut membuatmu menunggu lama.”

Suara Valency membuat Jayden mengangkat pandangan dan menyingkirkan kerjaannya. “Duduklah.”

Valency menatap bingung deretan kursi yang begitu banyak. Di mana dirinya harus duduk?

“Duduklah di sebelahku,” ucap Jayden seakan bisa membaca pikiran gadis tersebut.

Valency mengangguk, menarik kursi di sebelah kanan Jayden, lalu duduk di sana. 

Selagi menunggu para pelayan menghidangkan makanan, Valency diam-diam curi pandang ke kanan. Dari jarak sedekat ini, dia baru sadar bahwa ada yang beda dengan penampilan Jayden. 

Tanpa balutan kemeja dan jas formal seperti sebelumnya, Jayden terlihat lebih segar dan santai dengan kaos putih sederhana beserta celana jogger hitam. Rambut setengah kering pria itu entah kenapa membuat penampilan Jayden lebih muda dibandingkan biasanya. 

Kalau ada orang yang melihat Jayden sekarang, Valency bisa bertaruh jika orang tersebut tak akan percaya bahwa pria itu telah berada di usia kepala tiga!

Mendadak, manik hitam Jayden bergeser dan bertemu dengan pandangan Valency.

“Ada sesuatu di wajahku?” 

Pertanyaan itu membuat Valency tersentak dan buru-buru mengalihkan pandangan ke depan karena malu. “T-tidak.”

Setelah terdiam sesaat sembari menatap Valency dalam, Jayden akhirnya berkata, “Makanlah.”

Karena sup telah dihidangkan sebagai menu pembuka, Valency langsung meraih sendok sup yang berada di bagian paling kanan dan mulai menyantap hidangannya. 

Ini enak …,’ batin Valency sembari tersenyum dengan mata berbinar. 

Di saat itu, Valency menyadari May sedang memandangnya dengan wajah kaget. Hal yang sama juga dia dapati dari sisi Jayden, walau jauh lebih samar dibandingkan ekspresi May.

“Ada apa?” tanya Valency bingung. “Apa ada yang salah?” Mata gadis itu mengerjap selagi menunggu jawaban.

Selama sesaat, Jayden tampak memandang Valency penuh tanya, tapi kemudian pria itu menggelengkan kepala dan berkata, “Tidak.” Dia melemparkan pandangan penuh arti kepada May dan mengizinkan wanita itu pergi untuk menghidangkan menu makanan selanjutnya.

Kening Valency mengernyit, merasa ada yang tidak beres. Akan tetapi, karena tidak ada yang berniat memberikan penjelasan, dia memutuskan untuk mengabaikannya dan lanjut makan.

Seiring makan malam mendekati akhir, Jayden pun mengajukan sebuah pertanyaan kepada Valency, “Dari mana kamu mempelajari table manner?’

Pertanyaan itu membuat Valency tersentak, akhirnya menyadari apa yang membuat May dan Jayden menatap kaget ke arahnya. Ternyata, semua itu karena dia mengerti tata cara makan kalangan atas!

Dengan memasang senyum tenang, Valency balas bertanya, “Apa aneh bagi seseorang sepertiku untuk tahu table manner?’

Jayden menatap Valency. “Cukup mengejutkan,” jawabnya jujur.

“Cecilia Owen adalah nona muda keluarga konglomerat. Berteman dengannya membuatku paham tata cara menyantap kalangan atas,” jelas Valency dengan lancar.

Jawaban Valency membuat Jayden terdiam sesaat. Kemudian, pria itu pun lanjut memotong kue yang hadir sebagai hidangan penutup makan malam itu. “Begitukah?” ujarnya.

Bohong. Tentu saja itu sebuah kebohongan yang Valency ciptakan untuk menutupi kenyataan.

Belajar dari Cecilia? Omong kosong!

Jangankan untuk pergi bersama, mantan sahabatnya itu bahkan tak pernah mengenalkan Valency kepada orang tuanya. Demikian, bagaimana mungkin Cecilia mengajarinya tentang table manner?

Akan tetapi, untuk menghindari kecurigaan yang tidak diperlukan, Valency terpaksa berdusta. 

Selesai makan malam, Valency mendengar Jayden berpesan pada May. “Ke depannya, hindari menyajikan seafood di ruang makan.”

Perintah Jayden yang tiba-tiba membuat May maupun Valency bingung. 

“Apa ada masalah dengan hidangan malam ini, Tuan?” tanya May dengan khawatir. 

Jayden berdiri dari kursinya. “Tidak, hanya saja Valency alergi dengan seafood.”

Valency spontan terbelalak. Dia tidak menyangka Jayden akan menangkap hal sesederhana itu hanya dari makan malam pertama mereka bersama!

Bahkan Felix dan Cecilia yang bertahun-tahun dengannya pun tak pernah peduli maupun sadar tentang alerginya ….

Selagi Valency terpana dengan Jayden, May membungkuk hormat pada majikannya. “Baik, Tuan.” 

Setelah dirinya berjalan beberapa langkah untuk meninggalkan ruang makan, Jayden menoleh untuk menatap Valency. “Kamu ingin terus duduk di sana sepanjang malam?” 

Ajakan pria itu spontan membuat lamunan Valency pecah. “T-tidak.” Dia pun berdiri setelah mengelap bibirnya. Tak lupa dia berkata pada May, “Terima kasih, May.”

May tersenyum penuh arti dan membungkuk. “Selamat menikmati malam Anda, Nyonya, Tuan.”

Melihat senyuman May, Valency mengerjapkan mata, bertanya-tanya kenapa wanita tersebut tersenyum seperti itu. Namun, kala dirinya masuk ke dalam kamar dan suara pintu dikunci terdengar, Valency berbalik cepat untuk menatap Jayden.

Pikiran Valency langsung berkelana jauh. ‘Jangan bilang, kalau dia mau melakukan hal itu?’ Wajah Valency merah padam seketika, kepalanya menghela kecil. ‘Tidak, tidak! Apakah harus sampai sejauh itu? Ini kan hanya pernikahan bisnis! Aku belum siap melakukannya.’

Diamnya Valency dengan ekspresi yang berubah-ubah tertangkap oleh Jayden. 

Di tempatnya, lamunan Valency buyar ketika dirinya menangkap langkah Jayden mendekat ke arahnya. Dia mengangkat pandangan dan mendapati pria tersebut menatap dirinya lurus.

Terintimidasi, kaki Valency perlahan-lahan mundur sampai kakinya menabrak ranjang dan dirinya jatuh terduduk ke kasur empuk di belakang.

Sadar Jayden telah di hadapannya, Valency setengah berseru, “A-apa yang kamu lakukan?!”

Pandangan terhibur terpancar dari mata Jayden. Kemudian, perlahan pria itu mendaratkan kedua tangannya di kasur, mengunci pergerakan Valency.

“Haruskah kita mulai malam pertama ini?”

Creative Words

(☉_☉) · (⊙_⊙') Kek mana itu maksudnya Jayden?! Malper langsung gas?! Terima kasih untuk kalian yang sudah baca sampai akhir! Kalau kalian suka karya ini, jangan lupa untuk berikan like, vote, dan comment yaa! Biar author tahu tanggapan kalian terhadap karya ini, terima kasih!

| 6
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Diana Rasima Hutagalung
mau apa itu si jayden?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status