Share

Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan
Istri sang Kapten yang Tak Diinginkan
Author: Te Anastasia

Malam Pertama yang Menyakitkan

"Malam ini adalah malam pertamaku, apa yang harus aku lakukan? Bagaimana ini..."

Alesha Alister, gadis cantik puluh dua tahun yang kini duduk menekuk kedua lututnya di atas ranjang kamar dan memeluknya dengan wajah frustrasi, juga perasaan was-was tak menentu.

Baru beberapa jam yang lalu ia menyelesaikan acara pernikahan dengan laki-laki pilihan sang Ayah. Lebih tepatnya bawahan Ayahnya, seorang pahlawan kelautan, perwira hebat yang digandrungi banyak wanita karena kehebatannya, dia adalah seorang Kapten Oliver Vorgath.

"Tidak, aku tidak boleh takut. Jangan..."

Alesha menepuk dadanya berusaha tenang. Bersamaan dengan itu, seorang laki-laki berpakaian stelan seragam putih khas perwira laut lengkap dengan lencana dan dan sarung tangan yang masih terpakai, dia membuka pintu kamar.

Perlahan Alesha turun dari atas ranjang, mendekati suaminya.

"A-apa semua tamunya sudah pulang?"

Alesha mendekati sang suami barunya, laki-laki berkulit putih, pemilik wajah aristokrat, dengan rambut pirangnya dan mata sebiru lautan. Sosok Kapten Oliver adalah bentuk kesempurnaan.

Namun laki-laki itu tidak menjawab, dia melanjutkan melepas sarung tangan putih dan menset kemeja putihnya.

"Biar aku bantu," pinta Alesha.

Begitu dia mendekat dan hendak membantunya, pergerakan Alesha langsung terhenti saat Oliver menatapnya tajam dengan iris birunya.

"Apa kau belum puas dengan pernikahan ini, Alesha Alister?" Oliver menatap dingin wajah gugup Alesha.

Alesha menelan ludah dengan tubuhnya yang menggigil mendengar suara dingin Oliver. Tangan Alesha berhenti di udara ketika dia ingin menyentuh suaminya.

"Ma-maafkan aku, Kapten Oliver."

"Menikahimu atas nama perintah dan sebuah tugas, kau pikir aku kesenangan dengan hal konyol ini," desis Oliver dengan tatapan intimidasi.

Kepala Alesha menggeleng cepat.

"Kapten Oliver, a-aku tidak bisa mengelak keinginan Ayahku. Maaf membuatmu merasa terpaksa menerimanya, tapi aku sungguh tidak bisa menghindari semua ini."

Alesha dan keluarganya akan mendapat masalah besar jika Alesha tidak segera menikah.

Hingga sang Ayah memerintahkan Oliver untuk menikahi Alesha, keduanya tidak ada yang bisa mengelak atau menolak. Apalagi Ayah Alesha, sekaligus atasan Oliver memberikan ancaman keras pada bawahannya tersebut bahwa dia akan memutasi Oliver kalau dia menolak menikah dengan Alesha, hingga Oliver tak punya jalan lain.

Bertahun-tahun lamanya ia berjuang keras untuk kariernya dan menjadi bawahan yang patuh pada Ayah Alesha, tapi kini ia diberikan perintah yang tidak masuk akal dan begitu menjebaknya.

Dengan kedua tangan gemetar, Alesha meraih satu telapak tangan Oliver.

"Aku hanya ingin memenuhi keinginan Ayahku, aku berjanji padamu aku akan menjadi istri yang baik dan pasangan yang setia. Apapun yang kau inginkan, aku akan berusaha mengabulkannya. Kumohon..."

"Kau tidak akan tahu apa yang aku korbankan untuk menikahimu, Alesha!" desis Oliver.

Alesha yang menangis, perasaan takut dan merasa bersalah menyeruak dalam hatinya.

Sampai tiba Oliver mendekati ranjang, dia menyahut selimut putih di atas ranjang kamar yang bertabur kelopak mawar merah menjadi berantakan dan berserakan bagai sampah.

Nyeri ulu hati Alesha, dia merasa takut melihat Oliver yang kesal dan begitu menunjukkan akan ketidaksukaannya pada pernikahan mereka.

"Lalu kenapa kau menerima tawaran pernikahan ini?" Alesha berdiri menatap punggung laki-laki itu.

Oliver yang kesal, dia melemparkan selimut di hadapan Alesha. mata birunya menyorot tajam.

"Karena Ayahmu menggancamku, jabatan dan kedudukanku akan menjadi taruhannya kalau aku tidak menikah denganmu! Kau tahu betapa liciknya Ayahmu!" sinis Oliver melangkah mendekat.

"Aku tidak tahu apapun soal itu, Kapten Oliver. Aku... Aku akan pergi ke tempat Ayah besok pagi dan-"

Ucapan Alesha terhenti saat Oliver mendekat dan menarik lengan Alesha, wajah mereka menjadi semakin dekat.

Amarah membalut keduanya, tidak ada malam pengantin seperti ini. Malam ini lebih tepatnya seperti sebuah pertempuran yang Alesha rasakan.

"Dengar... Karenamu, aku harus meninggalkan kekasihku yang sangat aku cintai."

"A-Aku sungguh minta maaf untuk itu, Oliver. Aku tidak bermaksud memisahkan kalian," cicit Alesha terisak.

Air mata berdesakan di pelupuk mata Alesha, ia mengepalkan kedua tangannya di depan dada Oliver dan wanita itu menggelengkan kepalanya memberi tatapan sedih.

"Kau bisa meminta apapun padaku, Ayahku juga akan memberikan apapun untukmu dengan pernikahan ini. Tolong jangan begini..." Alesha memohon dengan sangat.

"Tak ada yang aku inginkan. Dengan pernikahan ini, kau tidak akan bahagia!" seru Oliver menekan ucapannya.

"Aku tidak peduli kalau memang itu akan terjadi." Alesha menggeleng-gelengkan kepalanya kuekeh. "Aku hanya ingin kau mematuhi perintah Ayahku saja. Tapi tolong, setidaknya anggap aku sebagai istrimu."

Oliver tersenyum miring, satu langkah pelan mendekati istrinya. Dia mendorong tubuh Alesha ke atas hamparan ranjang. Menatapnya tajam seolah ingin menerkam, dengan posisi mengurung tubuh gadis itu.

Detak jantung Alesha berpacu cepat, dia takut dengan posisi ini. Apapun yang akan Oliver lakukan, Alesha tidak akan sanggup melawannya.

"Kau memang istriku, tapi istri yang tidak akan pernah aku cintai."

"Tak apa," lirih Alesha menatapnya berani. Kedua tangannya dicekal erat oleh suaminya ini.

"Hanya status, anggap aku istrimu setidaknya di hadapan orang tuaku dan semua orang, aku tidak meminta banyak hal. Cukup biarkan aku sekedar berdiri di sampingmu. Dan aku tidak akan melarangmu berhubungan dengan kekasihmu."

Alesha bagai tercekik mengatakannya, ia menunggu-nunggu apakah jawaban yang Oliver berikan.

Terasa sesak dada Alesha saat melihat laki-laki di atasnya ini tersenyum licik dipenuhi amarah.

"Kau akan menyesali ucapanmu, sekaligus pernikahan ini, Alesha." Oliver berucap lirih.

"Tidak, aku tahu Ayahku memilihkan orang yang tepat untukki. Aku tidak akan menyesal menjadi pasanganmu," ujar Alesha berusaha meyakinkan laki-laki ini.

Napas hangat laki-laki itu membuat Alesha gemetar, wajah tampan dipenuhi kekesalan, Alesha merasa berdosa dan bersalah atas semua ini.

Dengan posisi mengurung tubuh Alesha di atas ranjang, Gadis itu menatapnya antara takut dan memohon, dengan wajah cantik yang dulu sempat Oliver kagumi sebelum akhirnya berubah menjadi benci.

"Aku berjanji untuk selalu menjadi istri yang terbaik untukmu. Aku berjanji untuk hal itu! Kumohon..."

Mulut Alesha bergetar, wajah Oliver begitu dekat. Rambut pirangnya begitu lembut jatuh menyentuh kening Alesha.

Tatapan mata birunya yang berubah sayu. Ibu jarinya bergerak mengusap pipi Alesha dengan ekspresi mengejek.

"Bahkan dengan kau menangis dan memohon, aku tidak akan pernah bisa menerimamu," desis Oliver berbisik tajam.

"Tidak masalah kau tidak menerimaku, tapi tolong jangan kecewakan Ayahku..."

"Ya, setidaknya demi jabatanku."

Detik itu juga Oliver melepaskan tangan Alesha. Dia beranjak dari atas ranjang dan kembali menegakkan tubuhnya.

Tatapan mata Alesha menjadi buram karena air matanya. Wanita itu meringkuk meremas sprai. Seumur hidup, Alesha tidak pernah direndahkan oleh siapapun. Tapi kini Oliver Vorgath sungguh menyakitinya.

'Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana aku bertahan dengan pernikahan seperti ini?' Alesha berputus asa atas amanat mengerikan dari mendiang suaminya.

Samar-samar Alesha menatap Oliver yang kini membawa mantel tebalnya berjalan menuju pintu kamar, dia memegang gagang pintu dan hendak pergi.

Sudah Alesha duga, tak akan ada malam pertama di antara mereka.

Dan Oliver kini berhenti di ambang pintu, ekor matanya melirik Alesha dengan tatapan tajam.

"Kita memang menikah, tapi kau tidak bisa mengharapkan apapun dariku, termasuk rasa cinta!"

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Fitria Pangumpia
sedih awal ceritanya
goodnovel comment avatar
Te Anastasia
Halo Pembaca Te Ana... Temen-temen aku mohon maaf kalau ada kata/huruf yang typo di beberapa bab ya~ sudah Ana benerin kok, cuma tunggu hurufnya berubah aja. terima kasih ^^
goodnovel comment avatar
Vani Chena
bnyk bucinnya myted
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status