Share

BAB 101. Mimpi Itu

Author: Bayang Cermin
last update Last Updated: 2025-06-25 22:11:45

"Tinggallah kamu di hotel ini dulu Nadine. Papa sedang suruh Pak Darman cari kontrakan." ujar Stev setelah masuk ke dalam kamar hotel mewah dengan ranjang ukuran king size.

Drrrrt Drrrrt Drrrrrt!

Suara getar panggilan dari ponsel Aldiano. "Pak Darman," gumamnya sambil mengangkat benda itu.

"Halo Pak, selamat malam," sapa suara dari seberang telpon.

"Iya, Pak Darman? Ada apa?"

"Saya sudah menemukan kontrakan untuk Nona Nadine. Rumahnya tidak terlalu besar. Kamarnya hanya ada 3.Tapi dekorasinya rumah itu sangat memukau. Bapak tidak akan kecewa."

"Berapa pertahunnya?" tanya Aldiano.

"70 juta Pak. Besok silahkan Bapak lihat sendiri. Strategis di pinggir jalan."

"Baik, besok saya survei kesana," jawab Aldiano menutup sambungan telpon.

"Kamar ini tempat kamu malam ini Nadine. Mungkin hanya semalam, dan besok kamu bisa pindah ke kontrakan. Pak Darman sudah menemukan kontrakan yang sederhana, tapi strategis," ujar Stev

"Dan kamu akan ditemani seorang teman yang menjaga kam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 101. Mimpi Itu

    "Tinggallah kamu di hotel ini dulu Nadine. Papa sedang suruh Pak Darman cari kontrakan." ujar Stev setelah masuk ke dalam kamar hotel mewah dengan ranjang ukuran king size. Drrrrt Drrrrt Drrrrrt! Suara getar panggilan dari ponsel Aldiano. "Pak Darman," gumamnya sambil mengangkat benda itu. "Halo Pak, selamat malam," sapa suara dari seberang telpon. "Iya, Pak Darman? Ada apa?" "Saya sudah menemukan kontrakan untuk Nona Nadine. Rumahnya tidak terlalu besar. Kamarnya hanya ada 3.Tapi dekorasinya rumah itu sangat memukau. Bapak tidak akan kecewa." "Berapa pertahunnya?" tanya Aldiano. "70 juta Pak. Besok silahkan Bapak lihat sendiri. Strategis di pinggir jalan." "Baik, besok saya survei kesana," jawab Aldiano menutup sambungan telpon. "Kamar ini tempat kamu malam ini Nadine. Mungkin hanya semalam, dan besok kamu bisa pindah ke kontrakan. Pak Darman sudah menemukan kontrakan yang sederhana, tapi strategis," ujar Stev "Dan kamu akan ditemani seorang teman yang menjaga kam

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 100. Kembalinya Nadine

    Suasana Bandara terlihat tidak begitu padat. Walau banyak orang berlalu lalang kesibukannya masing-masing.Di tengah-tengah mereka terlihat dua wanita sedang mengambil koper di bagasi. seorang wanita separuh baya tidak pudar kecantikannya. Terlihat masih segar, dengan wajah yang glowing. Di sampingnya, seorang wanita muda berbadan seksi, namun tertutup oleh long blazer coat berwarna hitam panjang selutut, dengan kancing terbuka. Kaca mata hitam melekat dimatanya.Rambut hitam panjang lurus. Membuat penampilannya lebih elegan. Bukan itu saja, wajahnya bersinar glowing dengan kecantikan mirip salah seorang artis wanita Korea berlesung pipi itu tersenyum pada Pamela sang ibu yang sudah menemaninya selama di Korea."Kita sudah sampai sayang." ucap Pamela tersenyum.Nadine membalas senyuman sang ibu. Beberapa pria yang berpapasan, melirik ke arah Nadine. Mereka saling berbisik."Itu kan artis Korea, siapa ya, namanya? aku lupa. Aku mau foto sama dia. Waw ... cantiknya menggoda!"Salah seo

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 99. Melepas Kemarahan yang Terpendam

    Wanita separuh baya keluar dari kamar. Sosok Alena yang dulu kurus, penyakitan, kini terlihat segar dan tubuh lebih gempal. Ia terkejut melihat kedatangan Erlan di rumah ini. "Erlan? Ngapain kamu kesini?" "Mama Alena? Sekarang Mama kelihatan lebih gemuk dan segar. Mama udah sembuh Ma?" "Hmm. Tentu saja saya sehat di rumah ini. Dari pada di rumah kamu, hidup penuh hinaan dan siksa batin. Seolah saya dan Nadine sampah disana! Bisa-bisa saya mati disana!" Erlan menunduk, tidak dapat berkata apa-apa. Ia akui, dirinya salah. Tidak pernah mau peduli dengan Nadine dan Alena. "Ma, bagaimana kabar Nadine? Nadine dimana Ma?" "Buat apa kamu cari Nadine lagi? Ini sudah bukan urusan kamu? Emangnya siapa kamu sekarang? Kamu bukan siapa-siapa Nadine lagi Erlan!" "Tapi aku khawatir sama Nadine Ma, beberapa minggu ini Nadine nggak ada. Aku nggak pernah melihat Nadine lagi Ma." "Jangan panggil aku Mama! Stop! Berhenti kamu berpura-pura! Berhenti bersandiwara! Ke mana aja kamu selama in

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 98. Melihat Rumah Mantan

    "Aku bisa aja kerja di tempat lain. Aku akan tinggalkan perusahaan kamu itu, tapi kan sayang kalau Perusahaan kamu itu hancur. Bukannya perusahaan kecil itu milik Ayah kamu ya? Jadi sayang kalau nggak diteruskan." Lanjut Erlan. Beberapa saat Delia, terdiam. Ragu antara memberi atau tidak. Ia memandang Erlan dalam. "Kamu licik Er!" hardik Delia "Aku bukan licik Del. Tapi Mana ada orang yang mau kerja gratis? Kamu suruh aja orang yang kamu percaya. Kamu yakin bisa percaya orang yang bukan apa-apanya kamu? Sedangkan kamu enak-enakan disini." Mata Delia tak mau lepas dari tatapannya ke Erlan. Dadanya memburu. "Kamu pikir aku enak disini? Gila yah!" tangan Delia menuding ke kepala Erlan. "Sudahlah Delia, aku ini suami kamu. Kalau kamu gak percaya dengan suami sendiri, lebih baik kita cerai aja. Toh buat apa diterusin, kalau udah gak ada lagi kepercayaan?" Mendengar kata cerai, Delia sangat takut. Ia takut kehilangan Erlan. Ia takut anak di dalam kandungannya tanpa ayah. "Ya,

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 97. Surat Perjanjian Untuk Delia

    BRAK!Sekali lagi jangan Erlan mendarat ke wajah Aldiano. Namun kali ini Aldiano, sempat mengelak dengan tangannya. Sehingga tangan mereka beradu. Tangan Aldiano menarik kerah kemeja Erlan, lalu mengangkatnya, dan mendesakkan ke dinding."Kau itu punya sopan santun atau gak? Datang ke sarang orang lain, membuat masalah?""Saya hanya mau tahu tentang Nadine. Dimana dia?""Anda mau peduli dengan Nadine? Ke mana aja anda selama ini?" suara Aldiano terdengar geram hingga bergetar.Aldiano melepaskan seraya menghentakkan cengkeraman tangannya, membuat tubuh Erlan terhempas dan terhuyung hampir jatuh."Anda itu banci! Anda lelaki idiot! Yang hanya bisa diam, melihat istri anda di tindas dengan keluarga anda. Dan parahnya lagi, istri muda Anda pun ikut menindas Nadine!" cecar Aldiano menekan emosinya.Erlan menghampiri Aldiano, membusungkan dada menatap menantang."Apa urusannya dengan anda. Kami bercerai, ini semua karena anda!""Anda nggak usah mengelak. Dari dulu Nadine itu ingin bercerai

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 96. Tak Ada Harapan

    Aldiano menoleh ke Stev. Dan Stev menatap Aldiano sambil menggeleng. Semakin panik Aldiano menggenggam lengan Tika."Katakan Tika. Kamu harus kuat. Kamu harus bisa bicara. Siapa yang nabrak kamu sampai seperti ini?"Bibir Tika bergetar, ia ingin mengucapkan sesuatu yang penting. Namun suaranya seolah tersendat. Lidahnya kelu. Air matanya menggenang."Al ... Li ... Lin."Satu helaan nafas terakhir terdengar begitu memilukan. Tubuhnya melemas. Teriakan histeris terdengar menyayat dari ibu Tika, memeluk sang anak. TUT! TUT! TUT!Monitor menunjukkan garis lurus. mata Aldiano membelalak lebar melihat Tika sudah pergi."Tika! Tika! Kamu gak boleh pergi, kamu gak boleh pergi sebelum mengatakan siapa pelakunya!" ucap Aldiano. "Tikaaaa, jangan tinggalin ibu Nak. Ibu sendirian. Kamu jangan pergi sayang!" tangis sang ibu memecah ruangan. Stev menarik lengan Aldiano. Menenangkan hatinya. Sudahlah Al. Dia sudah pergi. Kita gak bisa berbuat apa-apa, termasuk Papa.""Pa, kita harus segera melapor

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status