Share

BAB 163 Berjumpa Catalina.

Author: Bayang Cermin
last update Last Updated: 2025-07-22 14:54:56

"Al! Aldiano!" seru Nadine berlari mengejar mobil yang sudah jalan ke jalan raya.

"Al, tunggu aku Al,"

Akhirnya Nadine menangis. Iya histeris memanggil nama Aldiano.

"Kenapa kamu selalu tinggalin aku ... "

Stev menarik lengan Nadine, mengajaknya kembali masuk ke dalam restoran. Akhirnya mereka kembali duduk. Beberapa pertanyaan keluar dari mulut Pamela.

"Kamu tadi lihat apa sayang? Nggak mungkin kan kamu lihat Aldiano. Kamu kan tahu sendiri, Aldiano sudah ditetapkan meninggal."

"Jadi kamu nggak perlu menghalu. Dia gak mungkin kembali lagi ke kita." lanjut Pamela mencoba untuk menenangkan hati Nadine.

"Udah ah. Mending kita makan lagi. Mama belum selesai makannya.

Tapi Nadine Masih terkesiap. Dia diam terpaku, nafasnya tersengal-sengal. "Gak mungkin aku salah. Mata aku belum lamur Ma.,Mata aku masih bagus?

"Mama tahu perasaan kamu kehilangan Aldiano. Tapi nggak seperti ini juga. Aldiano sudah nggak ada, kamu harus ikhlas," ucap Pamela mengusap punggung Nadine yang mulai menang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 164. Nadine Pulang Ke Rumah

    "Tapi kami akan menikah sebentar lagi." lanjut Erlan."Oooh, CLBK yah? Selamat ya. Hahaha!" Catalina tertawa terbahak.Terlihat wajah-wajah orang tua Nadine yang tidak suka dengan pembicaraan itu. Nadine paham akan situasi ini."Kamu itu apaan sih Er? Siapa juga yang mau nikah sama kamu?""Udah, udah. Sekarang kita pulang dulu yah. Sebentar papa ke kasir dulu,""Eits ... Nggak usah Om. Anggap aja ini persahabatan kita. Nanti kapan-kapan aku yang minta traktir sama om. Hehehe," tolak Catalina dengan halus."Wah wah wah, kita jadi bikin repot kamu kalau gitu," lanjut Stev merasa tidak enak hati."Ya gak apa kok Om. Kita ini kan sahabat baru. Salam buat keluarga Om semuanya di rumah.""Oke, kalau gitu Om mengucapkan terima kasih. Salam juga buat keluarga kamu di rumah.""Terima kasih ya Nak." tambah Pamela."Catalina, nanti sering-sering hubungi aku ya, kami pulang dulu," lanjut Nadine memeluk sahabat barunya.Mereka meninggalkan restauran itu melangkah masuk ke dalam mobil."Om, Tante,

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 163 Berjumpa Catalina.

    "Al! Aldiano!" seru Nadine berlari mengejar mobil yang sudah jalan ke jalan raya. "Al, tunggu aku Al," Akhirnya Nadine menangis. Iya histeris memanggil nama Aldiano. "Kenapa kamu selalu tinggalin aku ... " Stev menarik lengan Nadine, mengajaknya kembali masuk ke dalam restoran. Akhirnya mereka kembali duduk. Beberapa pertanyaan keluar dari mulut Pamela. "Kamu tadi lihat apa sayang? Nggak mungkin kan kamu lihat Aldiano. Kamu kan tahu sendiri, Aldiano sudah ditetapkan meninggal." "Jadi kamu nggak perlu menghalu. Dia gak mungkin kembali lagi ke kita." lanjut Pamela mencoba untuk menenangkan hati Nadine. "Udah ah. Mending kita makan lagi. Mama belum selesai makannya. Tapi Nadine Masih terkesiap. Dia diam terpaku, nafasnya tersengal-sengal. "Gak mungkin aku salah. Mata aku belum lamur Ma.,Mata aku masih bagus? "Mama tahu perasaan kamu kehilangan Aldiano. Tapi nggak seperti ini juga. Aldiano sudah nggak ada, kamu harus ikhlas," ucap Pamela mengusap punggung Nadine yang mulai menang

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 162. Nadine Bebas.

     Di ruang gerbang rumah tahanan wanita, Pamela dan Steve sudah menunggu sejak tadi. Mata mereka berkaca-kaca dengan rasa haru dan tak sabar untuk Nadine keluar dari gerbang itu. Setelah Nadine keluar, Stev dan Pamela langsung memberikan tangan untuknya dipeluk. "Mama!" ucap Nadine memeluk sang ibu. "Papa," berganti Nadine memeluk sang ayah. "Nadine anakku," jerit Pamela menumpahkan kerinduan yang tertahan dalam dirinya, selama Nadine di penjara. Stev mendekap Nadine erat, dirinya mencoba untuk tegar. Walau air mata tak dapat lagi bisa terbendung. "Jangan tinggalin Papa lagi sayang." Akhirnya pecah juga tangis Stev, disusul Pamela. Rasa haru dan bahagia yang begitu meluap. Mereka semua berpelukan. Hari menjelang siang dengan terik yang memantul dan menyengat. Langit cerah seakan menyambut kebahagiaan mereka.  Tak banyak kata yang mereka ucap. Hanya kelegaan yang tersisa siang itu. Masalah sudah terselesaikan. Mata Pamela terlihat sembab, karena tangis dalam doa yang setiap hari

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 161. Satu Tahun Kemudian

    "Hai Gaes ... Selamat datang di channel Youtube Albert Vlog. Hari ini aku bakal tunjukin model-model pakaian keren yang baru rilis dan yang aku pakai ini ... Wah, temen-temen pasti suka. Karena sudah terjual pesat di online shop. Ada yang ini juga teman-teman bisa pilih warnanya," celotehnya sambil bergaya di depan layar dengan gagahnya.Albert yang semakin hari semakin mirip dengan wajah Aldiano sering memamerkan gayanya di kanal channelnya yang kini menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Medsosnya sudah melanglang buana. Tanpa malu-malu lagi ia selalu bergaya. Tidak hanya pandai berpose, tapi ia juga pandai bicara sebagai model anak-anak. Usianya yang kini beranjak 8 tahun sudah memiliki jutaan pengikut di channel-nya."Bukan cuma ini. Tapi aku juga akan memperlihatkan jaket yang ini," katanya sambil mengenakan jaket berwarna coklat dengan gaya yang membuat orang banyak menyukainya.Suaranya lantang penuh percaya diri. Senyum dan tawa yang ceria memperlihatkan ketampanannya seba

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 160. Menjenguk Nadine di Penjara.

    "Nadine ... " sapa Erlan siang itu saat menjenguk Nadine.Erlan, pria yang dulu dia cintai. Tapi cinta itu pudar karena keegoisan Erlan sendiri. Sebetulnya Nadine enggan untuk menemui pria itu, Bukan karena membencinya, tapi karena hatinya sudah tawar dan lelah. Kalau ingatannya kembali pada saat ia masih menjadi istrinya. Begitu rendah dirinya di mata Erlan dan keluarganya. Terlebih di mata madunya."Hmmm," jawab Nadine hanya dengan berdehem kecil."Kamu apa kabar?" tanya Erlan duduk di kursi berhadapan dengan wanita itu."Biasa. Namanya juga di penjara. Gak ada yang enak hidup terkurung." jawab Nadine ketus."Ya, aku tahu. Makanya aku menjenguk kamu sekarang. Supaya kamu nggak bete di dalam terus. Aku bawa makanan buat kamu." Erlan membuka bungkusan makanan yang dibelinya di restauran padang."Kamu makan ya." Erlan memberikan makanan itu ke Nadine."Terima kasih."Mau tidak mau Nadine makan, karena memang makanan di dalam yang tidak masuk ke mulutnya. Perutnya sudah keroncongan min

  • Istri yang Kau Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 159. Di ruang Sidang

    Siang itu di ruang sidang pengadilan dipenuhi para hadirin. Beberapa wartawan dengan tatapan tajam dan ingin tahu, saling berbisik pelan, kalau pemilik baru, perusahaan terkenal P.T Global Pratama, melakukan tindak kriminal, yaitu pembunuhan terhadap seorang wanita mantan karyawannya. Di kursi terdakwa Nadine duduk dengan jantung berdebar memakai baju oranye. Wajahnya pucat dan takut.Dibelakangnya duduk Stev dan Pamela. Di sampingnya duduk penasihat hukum yang dicarikan Erlan untuk mengatasi kasus ini."Harap Semua tenang!" seru jaksa penuntut.Jaksa berkata dengan lantang. "Terdakwa saudari Nadine Soraya Nania, melakukan penikaman pada malam hari sebanyak 4 kali pada bagian perut dan dada korban bernama Linda Riani di pinggir jalan pada pukul 01.00 dini hari. Untuk motif pembunuhan ini diduga terjadi setelah pertikaian.Akan tetapi Milthon Orlando, penasihat hukum Nadine, berdiri dan berkata dengan tegas."Maaf yang mulia. Kami tidak membantah kalau terdakwa sudah melakukan penika

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status