Share

BAB 71. Isi dari Meeting di Kantor.

Author: Bayang Cermin
last update Last Updated: 2025-06-15 10:05:15

"Ouw, ternyata kamu kerja di sini juga ya?"

Suara di balik pintu terdengar begitu tegas dan jelas. Sosok Helena berdiri melipat kedua tangannya. Ia melangkah masuk, menghampiri Nadine, tanpa dipersilahkan.

"Helena? Kamu—kamu kenapa ada di sini?"

Nadine dibuatnya tercengang oleh kehadiran Helena yang tiba-tiba.

"Kenapa? Aneh? Aku ini istrinya Aldiano. Jadi ya, wajar kalau aku ada di sini. dan lagi, perusahaan ini sebentar lagi akan menjadi milikku." Helina memiringkan bibirnya sinis.

"Aku rasa itu bukan urusanku. Tolong jangan ganggu pekerjaanku," jawab Nadine, matanya kembali memandang laptop.

"Tapi kamu berhak tahu Nadine! Jadi jangan harap kamu bisa mendekati Aldiano, suamiku! Jadi sebentar lagi kamu akan angkat kaki dari kantor ini."

Wajah Nadine mendongak menatap lekat mata Helena yang penuh kebencian. Nadine tidak menghiraukan, jari jemarinya kembali mengetik ke laptop. Ia berpikir, kalau dirinya bukan siapa-siapa di keluarga Pamela.

"Asal kamu tahu ya, aku udah punya ana
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 72. Makan bersama Bos

    Setelah 2 bulan Nadine bekerja pada perusahaan Global Pratama, ia sudah menguasai semua tugasnya. Termasuk nama-nama atasan dan penjadwalan rapat kecil dan rapat besar. Selama ini pula, Pamela selalu membawakan makan siang. Dan makan bersama di ruangannya. Mereka selalu makan berdua di ruang kerja Nadine setiap harinya. "Ibu, apa aku selalu merepotkan Ibu? Setiap hari, Ibu selalu membawa makanan buat aku." Terasa dimanjakan Pamela membuatnya menjadi tidak enak kalau dirinya selalu dimanjakan.Tentu saja ada rasa sungkan. Istri bos, selalu memanjakan dirinya. Sedangkan perkenalan mereka baru beberapa bulan saja.Bukan hanya Nadine yang merasa heran, namun seluruh karyawan menjadi bingung melihat Pamela selalu datang membawa makan siang untuk karyawan barunya. Bukan yang dibeli dari rumah makan maupun kantin, tapi Pamela memesan di restauran miliknya. Namun terkadang ia pesan di restauran mewah lainnya."Gak ada yang direpotkan. Ibu lakukan ini, karena ikhlas. Supaya kamu sehat, dan

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 71. Isi dari Meeting di Kantor.

    "Ouw, ternyata kamu kerja di sini juga ya?" Suara di balik pintu terdengar begitu tegas dan jelas. Sosok Helena berdiri melipat kedua tangannya. Ia melangkah masuk, menghampiri Nadine, tanpa dipersilahkan. "Helena? Kamu—kamu kenapa ada di sini?" Nadine dibuatnya tercengang oleh kehadiran Helena yang tiba-tiba. "Kenapa? Aneh? Aku ini istrinya Aldiano. Jadi ya, wajar kalau aku ada di sini. dan lagi, perusahaan ini sebentar lagi akan menjadi milikku." Helina memiringkan bibirnya sinis. "Aku rasa itu bukan urusanku. Tolong jangan ganggu pekerjaanku," jawab Nadine, matanya kembali memandang laptop. "Tapi kamu berhak tahu Nadine! Jadi jangan harap kamu bisa mendekati Aldiano, suamiku! Jadi sebentar lagi kamu akan angkat kaki dari kantor ini." Wajah Nadine mendongak menatap lekat mata Helena yang penuh kebencian. Nadine tidak menghiraukan, jari jemarinya kembali mengetik ke laptop. Ia berpikir, kalau dirinya bukan siapa-siapa di keluarga Pamela. "Asal kamu tahu ya, aku udah punya ana

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 70 Di Restauran

    "Hei! Kalian itu ngapain sih? Gak tau malu! Kamu juga! Perempuan gak tau malu!" maki Helena.Nadine buru-buru berdiri. Wajahnya menunduk. "Maaf, saya cuma jatuh. Saya gak sengaja.""Berani-beraninya peluk suami orang! Lagian Kamu itu siapa sih? Baru kenal udah kurang ajar!" Helena menghampiri Nadine, lalu menarik tangan Aldiano.Tapi Aldiano mengelak, ia kembali duduk. kini Pamela yang berdiri. Wajahnya tegang, penuh amarah. Matanya berkilat."Jangan pernah kamu berani memaki anak saya!"Mendengar itu, Helena malah tertawa. "Anak dari mana sih Ma? Anak boleh mungut? Baru dengar aku, kalau Mama punya anak lagi." Ejek Helena sambil memelintir rambutnya."Oooh, Jangan-jangan Mama melahirkan anak, terus langsung gede anaknya? Atau? Mama temenan sama doraemon?"PLAKKK!Tangan Pamela mendarat di wajah Helena, yang di anggapnya sudah di luar batas."Jangan pernah mengejek saya. Lebih baik sekarang juga, kamu pergi dari tempat saya. Atau saya akan panggil security!" tunjuk Pamela mengusir Hel

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 69. Makan Bersama

    "Kamu cantik sekali Nona. Saya gak bohong, kalau anda begitu cantik dan anggun. Kalau begitu kita keluar sekarang," tukas Calista memuji Nadine yang berubah menjadi cantik dengan riasan sederhananya. Nadine hanya tersenyum malu. Nadine dan Calista keluar dari kamar. Gaun selutut berwarna biru muda pilihan Calista membalut tubuhnya. memberi kesan elegan. Cahaya lampu memantul kulitnya yang bagai kilau alami. Bola matanya seperti cermin yang berbinar. Kecantikan yang terpancar dari dalam, yang selama ini tersembunyi, kini terpancar bersinar. "Calista, aku deg-degan makan sama mereka..""Tenang aja Nona, mereka semua baik kok," jawab Calista tersenyum membungkuk. "Calista, kamu kenapa sih? gak pernah pakai baju cewek? Kamu tomboi yah?""Kalau saya pakai baju feminim, berarti Nona yang harus jaga saya.""Iiih, kok aku? Hihihi." Malam ini ia terlihat sangat cantik dan lebih manis, dengan rambut dibiarkan terurai panjang dibawah bahu. Make up natural yang Calista Arahkan menambah kes

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 68. Anggota Keluarga Baru

    Mobil berhenti di pelataran rumah mewah yang berdiri Mega di atas lahan yang luas. Gerbang otomatis untuk masuk keluarnya mobil Terukir elegan berwarna hitam. Bangunan bertingkat tiga bercat putih dengan marmer dinding mengkilap, menunjukkan pemiliknya mempunyai daya seni klasik. Sementara air mancur di tengah-tengah taman yang dipenuhi tanaman bunga anggrek menguar ke setiap sisi. Calista membuka pintu mobil dan turun membukakan pintu untuk Alena. Nadine pun turun. Matanya sangat takjub mengelilingi setiap pemandangan yang membuatnya merasa nyaman. Mereka melangkah masuk di jalan berbatu granit membelah taman itu. Dengan tanaman bonsai dan tanaman hias lainnnya. "Ckckck," indah sekali rumah ini," decak Nadine. Begitu masuk, suasana eksklusif menyambut pandangan Nadine dan Alena. Melalui Dinding cermin samping rumah, kolam renang biru Safir membentang jacuzzi. Tidak henti-hentinya Nadine berdecak kagum. Dua ART berseragam warna pink menyambutnya. "Biar saya bantu, Oh iya N

  • Istri yang Aku Tuduh Tidak Perawan Ternyata Kaya Raya   BAB 67. Pencobaan Pembunuhan

    What's? kenapa kamu nggak bilang Sandra?" bisik Delia mendongak wajahnya. Matanya membulat. "Aku pikir kamu udah tau. Sisa isinya masih ada tiga perempat lagi! Awas kalau Kak Erlan over dosis. Ini salah kamu!" balas bisik Sandra. "Uissst," Delia mengisyaratkan untuk Sandra diam. TAK! TAK! TAK! Langkah kaki Erlan terdengar menghampiri mereka.Sandra dan Delia menghindar darinya.  Awal Erlan tak terjadi apa-apa. Namun, setelah 5 menit, tubuhnya mulai merasakan zat yang masuk secara berlebihan. Reaksi obat itu terasa, dan ia kolaps Dan kini Erlan terbaring lemah. Selang infus masih terpasang di tangannya. Nafasnya masih terasa sesak. Fase kritis baru saja dilewati. "Lebih baik kamu pergi dari sini. Aku gak butuh kamu!" ucap Erlan lirih. Delia menggenggam jemarinya sendiri. Seolah merasakan bersalah. Maka perlahan ia meninggalkan Erlan, walau hatinya masih terasa panas oleh sikap Nadine tadi. Rasa dendam menggerogoti benaknya. Rubia dan Sandra masih menanti di ruang tunggu.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status