Share

Bab 23B Terusir

"Ya Rabb, harus kemana lagi aku. Ela tidak menghubungi balik ponselku. Sudah jam berapa ini?"

Gita segera merogoh ponsel dari saku celananya.

"Astaga, mati. Pantas saja tidak ada panggilan balik dari Ela. Biasanya dia langsung respon kalau aku menelponnya."

Menoleh ke kanan kiri hanya ada beberapa orang yang berteduh di ruko yang tutup. Namun tidak ada colokan listrik yang dia temukan. Bahunya melorot seakan menyerah oleh keadaan. Saat netranya melihat dua sejoli yang berteduh, Gita teringat Revan dan Melia. Dia ingin menghubungi penolong yang sudah menganggapnya sebagai adik. Menghubungi lewat HP pun dia tidak bisa. Akhirnya Gita mencari keberuntungan dengan mengunjungi langsung rumahnya. Beranjak dari duduk dan sedikit menepi, Gita mencari taksi yang lewat. Hujan masih mengguyur, dia berharap ada taksi yang melintas. Lima belas menit kemudian sebuah taksi menghampirinya setelah memberikan lambaian tangan. 

Dengan kondisi pakaian basah

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status