Share

Istri yang Libidonya Rendah
Istri yang Libidonya Rendah
Author: Sammy

Bab 1

Author: Sammy
Sebelum aku sempat berbicara, pria tampan dan tegap itu langsung mengenaliku. Dia membawaku ke lantai dua sambil menanyakan detailnya.

Aku menjawab dengan malu, "Aku juga mau tidur dengannya. Tapi, setiap kali dia menyentuh bagian pribadiku, aku merasa nggak nyaman dan menolak secara naluriah."

Pria itu berbalik. Tangannya yang kuat mengusap bokongku, lalu meremasnya dengan kuat ....

Aku secara naluriah melangkah mundur, lalu menatap wajahnya yang tegas ....

"Kamu ...."

Baru saja aku mengucapkan sepatah kata, dia sudah menyela, "Bu Tania, jangan salah paham. Aku cuma mau menguji reaksi normalmu waktu kamu lengah ...."

Ekspresinya terlihat profesional dan aku pun menahan rasa gelisahku.

Kemudian, dia bertanya, "Apa kamu pernah punya pengalaman seksual yang buruk sebelumnya?"

Aku menggeleng.

"Penyakit ini bisa disembuhkan!"

Aku langsung merasa senang.

Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Pengobatannya harus dengan teknik pengobatan tradisional yang diwariskan keluargaku secara turun temurun. Tapi, teknik ini melibatkan kontak yang mendalam dengan bagian pribadimu."

Setelah mendengar ucapan itu, aku tiba-tiba merasa agak gugup dan ingin segera pergi. Namun, setelah mengingat keadaanku akan membuat suamiku menderita, aku pun menggertakkan gigi dan menyahut, "Dokter, aku bersedia diobati ...."

Dia tersenyum puas dan membuka pintu. Ruangan ini sangat remang dan aku samar-samar bisa melihat sebuah tempat tidur besar berwarna merah.

"Berbaringlah di tempat tidur, lalu buka rokmu."

Dia menutup pintu tanpa menyalakan lampu. Tiba-tiba, aku merasa gugup dan napasku menjadi tidak teratur.

"Jangan gugup. Lampu di kamar ini rusak. Kamu baring saja dulu. Aku akan membantumu."

Dia duduk di sampingku, lalu menyalakan senter kepalanya dan mengenakan sepasang sarung tangan kulit. Di ruangan yang tertutup dan remang-remang ini, aku bisa mendengar napasku yang gugup. Saat membayangkan seorang dokter tampan yang tak kukenal menyentuh area sensitifku, aku pun merasa agak kurang nyaman.

Kemudian, dia membungkuk sedikit. Tatapannya terlihat lembut dan meyakinkan. "Bu Tania .... Sekarang, aku akan memeriksamu."

Selanjutnya, dia perlahan-lahan mengangkat rokku dan membuka pengait tersembunyi di celana pengamanku. "Ayo angkat kakinya ...."

Aku dengan patuh mengangkat kakiku, lalu dia menurunkan celana pengamanku dengan lembut. Dia berada sangat dekat denganku hingga napasnya yang panas menerpa celana dalamku. Aku seketika membeku dan merasakan rasa malu yang tak terjelaskan. Aku memejamkan mataku tanpa sadar.

"Buka matamu! Kamu perlu belajar memahami tubuhmu," ujarnya dengan sangat lembut.

Entah kenapa, ucapan lembutnya membuatku merasa damai .... Aku pun menurut dan membuka mataku. Begitu aku membuka mataku, dia langsung merobek celana dalamku dan menopang kakiku dengan bingkai kayu.

Hatiku tiba-tiba menegang. Situasi mendadak ini terasa agak tidak senonoh dan aku hampir berteriak.

Untungnya, dokter itu tidak terburu-buru membuka kakiku seperti yang dilakukan suamiku, juga tidak mengatakan sesuatu yang memalukan. Sebaliknya, dia menatapku dengan tatapan profesional, tenang, dan lembut. Namun, berhubung bagian bawah tubuhku diamati orang asing, itu tetap membuatku tersipu malu.

Kemudian, dia menyingkap kemeja putih lengan pendekku hingga ke ketiak dan mengekspos bagian dadaku yang bergetar ....

"Mulai besok, buang semua pakaian dalam berwarna dinginmu. Kenakan sesuatu yang hangat dan cerah, seperti pakaian dalam renda merah atau pakaian dalam sutra hijau zamrud bermotif kupu-kupu ...."
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri yang Libidonya Rendah   Bab 6

    Naluriku untuk bertahan hidup membuatku meninju matanya dengan kuat. Dia pun melepaskanku dengan kesakitan.Aku jatuh ke lantai karena panik, sedangkan lututku terasa sangat sakit. Akan tetapi, aku segera bangkit dan berlari ke bawah tanpa ragu.Aku berlari keluar, tetapi jalanan sangat sepi. Hanya ada lampu jalan yang memancarkan cahaya redup.Aku berlari dengan makin kencang dan tidak sengaja menabrak seorang polisi lalu lintas."Tolong! Tolong!"Pintu mobil terbuka dan beberapa petugas segera turun dengan memegang tongkat dan pistol. Mereka mengamati sekeliling dengan waspada."Ada yang ingin membunuhku! Dia ada di rumah itu!" ujarku sambil menunjuk rumah di belakangku dengan suara gemetar.Tidak lama kemudian, suara yang nyaring memecahkan kesunyian dalam rumah. Polisi segera mengawal Dokter Jafar ke mobil polisi, lalu menginterogasiku dan menghiburku sebentar.Setelah meninggalkan kantor polisi, aku pergi ke hotel dan duduk di tempat tidur dengan keadaan masih terguncang. Setelah

  • Istri yang Libidonya Rendah   Bab 5

    "Dasar orang gila! Gila!"Melihat ada yang tidak beres, Dokter Jafar segera membuka pintu dan kabur. Setelah dia pergi, aku keluar dari kamar dan melihat suamiku tertidur lelap di sofa.Dia benar-benar kejam!Aku kembali ke kamar tidur dan meraih ponselku, lalu membuat beberapa salinan video yang baru saja kurekam. Ini adalah bukti kejahatannya. Bukti ini cukup untuk membuatnya dipenjara bertahun-tahun, tetapi aku masih ragu.Aku dengan angkuhnya pergi ke klinik pengobatan tradisional Dokter Jafar yang terletak di sebuah gang. Saat melihatku datang, dia terlihat sangat ramah dan membawaku masuk ke ruang pemeriksaannya.Aku mengeluarkan ponselku dan mengirimkannya sebuah video. "Katakan padaku, kenapa suamiku setuju kamu melakukan hal ini padaku. Aku nggak percaya ini untuk obati aku."Dia menatap ponselnya dengan wajah pucat pasi. "Tunggu. Kalau ada masalah, kita bisa bicara baik-baik. Hapuslah video-video ini."Aku tidak mau berbicara omong kosong dengannya dan hendak berbalik untuk p

  • Istri yang Libidonya Rendah   Bab 4

    Sebelum menyelesaikan ucapannya, Dokter Jafar mengeluarkan video keadaanku yang penuh gairah di kliniknya tadi."Aku baru saja tunjukkan video ini ke suamimu dan dia bisa menerimanya, lho ...."Aku menggigit bibir bawahku. Bagaimana mungkin suamiku setuju?"Jangan menatapku seperti itu. Kamu cuma akan membuatku makin bergairah. Hahaha ...."Aku mengangkat kakiku dan menginjak punggung kakinya dengan kuat. "Sialan!" umpatnya. Kemudian, dia langsung langsung melepaskan aku dan bertopang pada kursi di samping sambil menggoyang-goyangkan kakinya.Dia memelototiku dengan tatapan berapi-api dan menyeringai penuh nafsu. "Aku paling suka yang galak-galak sepertimu. Menindas yang sepertimu baru terasa seru."Dia menurunkan kakinya, lalu hendak menerkamku lagi. Aku buru-buru menghindar, membuka pintu, dan langsung berlari ke dapur di mana suamiku berada. "Ngapain kamu di sini? Cepat suruh Dokter Jafar mengobatimu! Aku bisa tangani urusan di sini sendiri," kata suamiku dengan acuh tak acuh.Pad

  • Istri yang Libidonya Rendah   Bab 3

    Dokter ini sungguh luar biasa. Pengobatannya benar-benar terlihat hasilnya ....Aku menarik napas dalam-dalam dan perlahan-lahan mengendurkan otot-ototku. Saat aku mulai rileks, dia juga meningkatkan tekanannya."Ah! Pelan dikit! Pelan dikit!""Oke, tahan saja dulu. Ini harus dilanjutkan sebentar lagi untuk sembuhkan kamu sepenuhnya.""Ah!" Aku memaksakan diri untuk mengangguk setuju.Aku secara refleks menekuk kakiku, lalu menekan kakiku ke tempat tidur dan menyandarkan tubuhku lebih dekat ke kepala tempat tidur. Melihat ini, dia meraih kakiku dengan kedua tangan dan menarikku kembali ke posisi semula. "Jangan bergerak! Kamu harus kerja sama denganku! Dengan begitu, penyakitmu baru bisa sembuh total. Kendalikan dirimu."Kemudian, dia memukul bokongku dengan kuat. Aku pun menelan ludah dengan malu. Gila! Aku benar-benar bisa dibuat gila olehnya. Akan tetapi, aku masih memaksakan diri untuk berbicara dengan suara serak dan penuh rasa malu, "Maaf! Maaf! Aku nggak bisa menahannya. Rasan

  • Istri yang Libidonya Rendah   Bab 2

    "Baik, Dokter Jafar!" jawabku dengan wajah memerah dan suara gemetar.Aku memang selalu memakai pakaian dalam putih sejak kecil. Pantas saja libidoku begitu rendah.Kemudian, dia melepas braku dan memperlihatkan payudaraku yang bergetar ...."Gimana rasanya?"Sebelum aku sempat bereaksi, Dokter Jafar sudah mengulurkan tangannya untuk menggenggam dan meremas payudaraku.Aku menggigit bibir bawahku karena malu dan menjawab, "Ng ... nggak ada rasa apa-apa."Wajahku memerah karena malu ....Dia meningkatkan tekanan remasannya dan berdiri dari kursi. Sentuhannya yang lembut menjadi sedikit lebih kasar, tetapi tidak menyakitiku. "Sekarang?""Ada, ada."Disentuh seperti ini oleh orang asing di ruangan yang remang-remang, aku secara naluriah mencengkeram seprai dengan kuat dan mendesah."Sensitivitas tubuhmu terlalu rendah."Dokter Jafar mengucapkan diagnosisnya saat ini. Kemudian, satu tangannya menelusuri pusar dan perut bagian bawahku ....Aku mau tak mau gemetar sejenak dan secara naluriah

  • Istri yang Libidonya Rendah   Bab 1

    Sebelum aku sempat berbicara, pria tampan dan tegap itu langsung mengenaliku. Dia membawaku ke lantai dua sambil menanyakan detailnya.Aku menjawab dengan malu, "Aku juga mau tidur dengannya. Tapi, setiap kali dia menyentuh bagian pribadiku, aku merasa nggak nyaman dan menolak secara naluriah."Pria itu berbalik. Tangannya yang kuat mengusap bokongku, lalu meremasnya dengan kuat ....Aku secara naluriah melangkah mundur, lalu menatap wajahnya yang tegas ...."Kamu ...." Baru saja aku mengucapkan sepatah kata, dia sudah menyela, "Bu Tania, jangan salah paham. Aku cuma mau menguji reaksi normalmu waktu kamu lengah ...."Ekspresinya terlihat profesional dan aku pun menahan rasa gelisahku.Kemudian, dia bertanya, "Apa kamu pernah punya pengalaman seksual yang buruk sebelumnya?"Aku menggeleng."Penyakit ini bisa disembuhkan!"Aku langsung merasa senang. Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Pengobatannya harus dengan teknik pengobatan tradisional yang diwariskan keluargaku secara tu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status