Short
Wanita Satu-satunya di Asrama Pria

Wanita Satu-satunya di Asrama Pria

By:  Dinar AsmitaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
10Chapters
19.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sejak menjadi petugas asrama putra, aku sering melihat banyak pemandangan yang membuat wajah memerah. Bahkan, ada beberapa mahasiswa yang datang mencariku di tengah malam ...

View More

Chapter 1

Bab 1

Sejak menjadi petugas asrama putra, aku sering melihat banyak pemandangan yang membuat wajah memerah. Bahkan, ada beberapa mahasiswa yang datang mencariku di tengah malam ...

Di ruang jaga, seorang mahasiswa diam-diam mendekati tempat tidurku saat gelap gulita.

Tanpa banyak bicara, dia menggendongku dan langsung mencium bibirku.

Namun, yang tidak dia ketahui adalah aku sudah lama bersiap dan menunggu kedatangannya ...

Namaku Wendy, seorang wanita paruh baya yang telah menjanda lebih dari satu tahun.

Orang bilang, perempuan usia tiga puluhan ganas seperti serigala dan di usia empat puluhan bagaikan harimau. Aku berada tepat di usia itu, penuh gairah dan nafsu.

Namun, sejak suamiku meninggal, aku sudah lama tidak merasakan kebahagiaan seperti itu lagi.

Setiap malam, aku hampir selalu harus menyelesaikannya sendiri. Tapi semakin lama, kesepian dan kehampaan di hatiku semakin membesar, membuatku menjalani hari-hari dengan perasaan hampa ...

Beberapa waktu lalu, atas rekomendasi seorang teman, aku mulai bekerja sebagai petugas asrama di sebuah kampus. Mungkin karena aku masih terlihat cukup muda, mahasiswa yang berlalu-lalang sering memanggilku "kakak".

Secara umum, pekerjaan ini memang tergolong ringan. Tugasku hanya membuka dan menutup gerbang asrama tepat waktu, sementara sisa waktuku banyak dihabiskan di ruang jaga yang nyaman, lengkap dengan AC yang menyala sepanjang hari.

Namun, bagiku pekerjaan ini juga membawa tantangan tersendiri.

Karena sebagian besar mahasiswa pria cukup bebas dalam berperilaku, aku sering melihat mereka berlalu-lalang dengan tubuh setengah telanjang di lorong asrama. Apalagi, posisi ruang jagaku tepat menghadap kamar mandi, membuatku tak jarang menyaksikan pemandangan yang memalukan.

Aku sendiri memang suka mengenakan pakaian yang agak seksi dan mungkin karena itulah beberapa mahasiswa sering memandangiku dengan tatapan berbeda.

Ada juga beberapa diantaranya yang berniat jahat, bahkan sampai menyebarkan gosip murahan tentangku.

Namun, aku tidak terlalu ambil pusing. Lagipula, anak-anak muda yang belum banyak pengalaman seperti mereka bisa mengarang sejauh apa, sih?

Namun ternyata, aku salah besar ...

Malam itu, setelah mengunci gerbang asrama, aku langsung berbaring di ranjang dan langsung tertidur.

Tak lama kemudian, aku terbangun karena merasakan nyeri di perut bagian bawah, aku ingin buang air kecil.

Masalahnya, di asrama pria tidak ada kamar mandi khusus wanita. Jika ingin ke kamar mandi, aku harus berjalan jauh ke asrama wanita.

Dorongan biologisku semakin kuat, tidak memberi waktu untuk berpikir lebih lama, aku segera bangkit dan bersiap pergi.

Namun, baru berjalan dua langkah, rasa ingin buang air semakin menjadi-jadi. Aku langsung sadar bahwa diriku tidak akan bisa menahan sampai ke asrama wanita.

Aku menatap jam dinding, sudah pukul dua dini hari.

Di jam segini, seharusnya kamar mandi pria sudah kosong, 'kan?

Aku mulai ragu, tapi tubuhku mendesakku untuk segera mengambil keputusan.

Setelah berpikir sejenak, akhirnya aku mengambil langkah menuju kamar mandi pria.

Suasana di dalam gelap gulita, membuatku sedikit lebih berani. Aku pun mempercepat langkah.

Namun, saat hampir sampai di pintu kamar mandi, aku mendengar suara aneh.

Semakin dekat, suara itu semakin jelas. Aku bisa mengenali, itu suara napas berat seorang wanita ...

Jangan-jangan, ada yang sedang berbuat sesuatu di dalam kamar mandi?

Jantungku mulai berdegup kencang. Aku menahan napas dan melangkah lebih pelan.

Perlahan, aku mengintip ke dalam. Dalam kegelapan, samar-samar aku melihat cahaya redup dari layar ponsel. Cahaya itu menerangi wajah seorang mahasiswa. Aku mengenalinya, Dia Federic, anggota tim basket.

Karena jadwal latihan malam, Federic memang sering pulang terlambat dan hampir selalu memintaku untuk membukakan pintu asrama agar bisa masuk.

Dan kini, suara itu beradal dari tempat dia berada. Meskipun jaraknya cukup jauh, aku bisa melihat semuanya dengan cukup jelas.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
10 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status