Share

3. Sesal tak Berguna

last update Last Updated: 2025-07-23 16:05:03

Alex terbangun dengan kepala berdenyut dan rasa mual yang hebat. Ia mengerang, mencoba mengingat apa yang terjadi semalam. Samar-samar ia mengingat sebuah wajah perempuan yang ditemuinya di lorong apartemen.

Namun, bayangan itu segera tertutup oleh gelombang amarah yang menggelegak.

“Sialan kau, Regina!”

Mantan kekasihnya itu menjebaknya, memberinya obat perangsang dalam minumannya saat mereka di bar tadi malam.

“Dasar wanita licik!”

Alex tahu pasti ini adalah ulah Regina, yang ingin kembali menjalin hubungan asmara dengannya, atau mungkin lebih, berharap dia nikahi agar bisa menguasai hartanya.

Tadi malam Alex bisa lepas dari Regina, tapi ada perempuan lain yang menghabiskan malam dengannya tentu tidak bisa dia abaikan begitu saja.

Alexander Quinn Vancroft, pengusaha keturunan Eropa dengan kekuasaan dan reputasi tanpa cela yang dibangun di atas rahasia kelam dan skandal yang selalu berhasil dikubur dalam-dalam oleh para leluhurnya. Insiden tadi malam yang tak bisa ia terima, sebuah aib yang bisa menjadi amunisi sempurna bagi keluarganya yang haus kekuasaan dan ingin menyingkirkannya. Reputasinya tidak boleh tercoreng oleh insiden memalukan seperti ini.

Dengan rahang mengeras, Alex meraih ponselnya yang tergeletak di nakas. Jemarinya menekan nomor asisten pribadinya. Suaranya dingin, penuh otoritas, tanpa sedikit pun keraguan.

"Cari tahu siapa wanita yang bersamaku semalam. Detail lengkap. Dan pastikan tidak ada jejak apa pun yang tertinggal. Aku tidak ingin ada skandal."

Ia tidak peduli siapa wanita itu, dari mana asalnya, atau apa yang telah ia alami. Yang terpenting baginya adalah membersihkan kekacauan ini, secepat mungkin. Motivasi awalnya murni untuk melindungi reputasinya, untuk menghindari masalah yang bisa merusak citranya.

Ia bangkit, berjalan ke kamar mandi, menatap pantulan dirinya di cermin. Mata merah, rambut acak-acakan, dan tatapan kosong. Ia harus menemukan wanita itu, memberikan kompensasi yang layak, dan memastikan perempuan itu akan tutup mulut selamanya.

Tidak ada yang boleh tahu dan merusak reputasi bisnis yang telah ia bangun dengan susah payah, dan tidak ada yang boleh membuka kembali luka lama keluarga Vancroft. Ia membasuh wajahnya dengan air dingin, mencoba menghapus jejak-jejak malam yang terkutuk itu, namun bayangan wajah wanita itu terus menari-nari di benaknya, mengusik ketenangannya.

Ada ketakutan dalam diri Alex saat mengingat semalam tidak menggunakan pengaman. Ia tidak ingin Sejarah kelam dalam keluarga kembali terulang.

***

Di tempat yang berbeda, Aditya tidak membuang waktu. Dengan pikiran kalut dan rasa bersalah yang mulai merayapi, ia melesat menuju rumah sakit. Sesampainya di sana, ia langsung menuju ruang gawat darurat. Pemandangan yang menyambutnya membuat napasnya tercekat.

Naira terbaring lemah di ranjang, wajahnya pucat pasi, bibirnya membiru, dan ada perban di kepalanya. Hati Aditya mencelos, rasa bersalah menghantamnya dengan kekuatan penuh.

Seorang dokter mendekatinya, wajahnya serius. "Anda suami Nyonya Naira?"

Aditya mengangguk kaku.

"Kondisi Nyonya Naira cukup stabil. Tidak ada cidera serius akibat kecelakaan. Sepertinya dia hanya syok saja, namun..." Dokter itu ragu sejenak, lalu melanjutkan dengan suara pelan, "...ada indikasi kuat bahwa Nyonya Naira baru saja mengalami pelecehan seksual berat."

“Maksudnya?” tanya Aditya, suaranya tercekat.

“Istri Anda mengalami pemerkosaan.” Dokter itu tampak berat mengungkap kenyataan pahit itu.

Dunia Aditya seolah runtuh. Istrinya diperkosa, justru saat berada di dekatnya, dan dia tidak tahu sama sekali, tidak bisa melindungi.

Rasa jijik pada diri sendiri, kemarahan pada pelaku, dan penyesalan yang mendalam membanjiri Aditya. Ia telah mengkhianati Naira, dan kini Naira harus menanggung penderitaan yang lebih mengerikan.

Aditya duduk di samping ranjang Naira, menatap wajah istrinya yang masih terpejam. Ia ingin memohon maaf, ingin menjelaskan, ingin memutar waktu kembali. Namun, kata-kata tercekat di tenggorokannya.

Setelah beberapa jam berlalu, kelopak mata Naira bergerak perlahan. Ia mengerjap, pandangannya kosong, menatap langit-langit putih yang terasa asing. Otaknya mencoba memproses di mana ia berada, namun ingatan tentang malam terkutuk itu menerjangnya seperti gelombang pasang. Aroma asing, sentuhan kasar, bisikan menjijikkan, semuanya berkelebat, membuat napasnya memburu.

Perlahan, pandangan Naira jatuh pada Aditya yang duduk di sampingnya. Dengan cepat Aditya meraih tangannya, mendekapnya erat, seolah ingin mentransfer semua ketenangan dan penyesalan yang ia rasakan.

Namun, pelukan hangat Aditya justru berubah menjadi sentuhan asing yang mengerikan di kulit Naira. Pelukan suaminya itu mengingatkannya pada sentuhan paksa Alex. Naira merasakan gelombang jijik yang luar biasa terhadap dirinya sendiri, seolah tubuhnya sangat kotor.

Naira menarik tangannya dari genggaman Aditya, mendorong suaminya menjauh dengan sekuat tenaga yang tersisa. Ia ingin berteriak, ingin mencuci semua jejak sentuhan itu, merasa kotor dan menjijikkan.

Aditya terpaku, bingung dengan reaksi Naira. Ia melihat ketakutan yang dalam di mata istrinya, sebuah ketakutan yang tidak ditujukan padanya, melainkan pada memori yang baru saja terbangkitkan.

Namun, senyum tipis penuh kepahitan, terukir di bibirnya yang pucat. Dan kemudian, suara Naira yang serak dan bergetar, nyaris tak terdengar, menusuk jantung Aditya hingga ke relung terdalam.

"Selamat, Mas. Kamu akan menjadi ayah."

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    9. Mungkinkah?

    Kepanikan pecah seketika saat tubuh Naira terhempas ke lantai. Retno Kinasih, ibu mertua Naira, sontak menjerit panik sambil berlari menghampiri menantunya yang tergeletak tak sadarkan diri. Wajahnya pucat pasi, tangannya gemetar saat menyentuh pipi Naira yang dingin dan berkeringat."Naira! Nai, bangun, Sayang!" ucap Retno panik, matanya berkaca-kaca menyaksikan menantu kesayanganya tergeletak tak berdaya."Pak! Kita harus bawa dia ke rumah sakit sekarang juga! Aku nggak mau terjadi apa-apa sama dia!" Suara Retno bergetar dihantam kepanikan.Arya, yang sejak tadi berdiri cemas, langsung mengangguk.“Cepat, siapkan mobil!” Arya berteriak memberi perintah kepada sopir keluarga.Tanpa menunggu lebih lama, mereka membawa Naira ke rumah sakit. Seluruh perjalanan diisi kecemasan dan doa dalam hati.Retno tak berhenti menggenggam tangan Naira. Ada ketakutan jika apa yang terjadi pada Naira saat ini adalah efek buruk dari kecelakaan yang terjadi beberapa saat yang laluSementara Arya tampak

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    8. Pingsan

    “Beri aku waktu, Ki. Aku akan mencari waktu yang tepat."Aditya mencoba menenangkan Kirana, namun juga mencari celah untuk menunda. Sikap pengecut terpancar jelas dari kata demi kata yang terlontar dari bibirnya. Bagaimana pun Aditya tetap mencari aman demi tetap bisa mendapat kenyamanan, entah dari keluarga atau dari tubuh Kirana."Waktu yang tepat?" Kirana tertawa sinis, tawa yang menusuk hati Aditya. "Waktu yang tepat itu kapan, Mas? Setelah anak ini lahir dan semua orang tahu bahwa aku hamil di luar nikah? Apa kau ingin aku dan anakmu menjadi bahan gunjingan?"Kirana berdiri tegak di hadapan Aditya, sorot matanya tak lagi lembut. Kini yang tampak adalah tatapan seorang perempuan yang tahu apa yang ia inginkan, dan tahu cara mendapatkannya."Mas, aku tahu kamu sedang tertekan. Tapi sampai kapan kamu mau terus berpura-pura, menyangkal apa yang sebenarnya terjadi?" Suara Kirana terdengar lirih namun penuh penekanan."Kau sendiri yang bilang, Naira... dia bukan lagi perempuan yang sam

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    7. Kirana Menuntut Tanggung Jawab

    “Ah… pelan-pelan, Mash!”Kirana menggigit bibirnya menahan nyeri dan nikmat secara bersamaan saat Aditya menghentak panggulnya dengan keras. Aditya seperti kalap, mengejar kepuasan yang pasti untuk dirinya sendiri. Bahkan dia lupa, ada darah dagingnya yang sedang tumbuh di rahim Kirana.Semalam Aditya sudah dua kali mendapat pelepasan, tapi tampaknya dia belum terpuaskan. Dan pagi ini dia menginginkan pelayanan dari Kirana lagi.Meski tinggal seatap, bahkan sekamar dengan Naira, tapi sejak kembali ke rumah, Aditya belum pernah menuntaskan hasratnya. Hubungannya dengan sang istri, meski secara raga begitu dekat tapi terasa lebih jauh daripada saat mereka menjalani hubungan jarak jauh.Naira akan selalu meneteskan air mata saat Aditya menyentuhnya. Bukan hanya karena pengkhianatan Aditya dan Kirana adalah luka yang tak terperikan, tetapi juga trauma akan pemerkosaan yang begitu mendalam.“Ah….” Erang penuh kepuasan keluar dari mulut Aditya, setelah mengosongkan dirinya dalam penyatuan b

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    6. Tamu yang tak Lagi Berkunjung

    Alex menyusuri koridor lantai atas kantor pusat perusahaannya dengan langkah tegas dan penuh wibawa. Setiap karyawan yang berpapasan langsung menunduk sopan, menghindari tatapannya yang dingin pagi itu.Revan, orang kepercayaannya, mengikuti di belakang dengan langkah lebih tenang, sesekali melirik ponsel di tangannya.Begitu Alex tiba di lantai eksekutif, Anita, sekretarisnya, bergegas menghampiri sambil membawa tablet berisi jadwal kerjanya.“Selamat pagi, Pak Alex.” Suara Anita terdengar ragu. “Ini rundown hari ini. Ada pertemuan dengan direksi cabang jam sepuluh, lalu conference call dengan investor Jepang siang nanti. Dan...”Anita terlihat menelan ludah sebelum melanjutkan kalimatnya. Matanya menatap Revan sekilas, lalu kembali pada Alex.“Ada Ibu Regina di ruang kerja Bapak.”Langkah Alex langsung terhenti. Wajahnya tiba-tiba dipenuhi ketegangan dan amarah, beruntung masih bisa diredam oleh kedewasaannya. Tapi tatap matanya yang tajam tak bisa berbohong.Tanpa menanggapi lebih

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    5. Mencari Jejak

    Suara Naira pelan menyapa gendang telinga Aditya. Tapi cukup jelas terdengar, tak gemetar dan tak ada ragu.Kalimat itu meluncur memangkas sisa-sisa harapan Aditya. Tapi bagi Naira, itu adalah satu-satunya jalan. Ia tak bisa lagi menipu dirinya sendiri, tak bisa berpura-pura semuanya baik-baik saja.Naira tidak menoleh, tak ingin melihat reaksi Aditya. Yang ia tahu, hanya menyelamatkan dirinya sendiri, sebelum semuanya benar-benar terlambat.Aditya mendekati Naira, duduk di tepi ranjang yang sama. Meski mereka duduk bersisihan, tapi jarak di antara mereka terasa begitu jauh.Aditya meraih tangan Naira, namun Naira menariknya dengan cepat. Bukan hanya jijik karena tubuh Aditya telah dijamah Kirana, tetapi Naira belum bisa melupakan sentuhan kasar pria yang memperkosanya."Naira, aku minta maaf," bisik Aditya, suaranya penuh penyesalan.Namun suara kalimat itu terdengar penuh kepalsuan di telinga Naira. Penyesalan itu mungkin lebih karena adanya konsekuensi yang harus Aditya hadapi. Seb

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    4. Aku ingin cerai, Mas

    Aditya membeku saat menyadari satu hal yang paling ia takuti telah terjadi, Naira tahu segalanya. Bukan hanya soal perselingkuhannya, tapi juga kehamilan Kirana.Rasa bersalah menyusupi hati Aditya. Malu, getir, dan penyesalan menggerogoti batinnya. Bagaimana bisa ia, yang dulu begitu mencintai Naira, berubah menjadi lelaki sekeji ini? Bagaimana bisa ia melukai perempuan yang selama ini selalu mendampingi dan mendukungnya?Di tengah kehancuran yang tergambar jelas di wajah Naira, semua kenikmatan tadi malam terasa begitu memuakkan. Ia ingin menyentuh bahu istrinya, ingin memohon maaf, tapi lidahnya kelu, hatinya pun beku."Aku ingin pulang," bisik Naira lirih, nyaris tak terdengar, meski parau tapi tetap tegas. Tatap matanya nanar menembus jendela rumah sakit."Aku tidak sanggup lagi tinggal di sini."Naira tak ingin melihat wajah Aditya, tidak ingin mendengar suaranya, tidak ingin berada di kota yang telah merenggut segalanya dari hidupnya. Setiap napas yang ia hirup di sini terasa m

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status