Home / Rumah Tangga / Istri yang kau khianati / Bab 8. Hanya pembantu

Share

Bab 8. Hanya pembantu

Author: Little_susi22
last update Last Updated: 2023-05-06 20:41:59

Rendra tidak menjawab pertanyaan Naira. Dirinya memilih turun dan memutuskan untuk meminta mangga muda tersebut. Dengan resiko menanggung malu.

Sedangkan Naira yang melihat suaminya berusaha mendapatkan mangga yang diinginkannya pun seketika perasaannya menjadi sensitif. Ada rasa haru dalam dadanya padahal beberapa saat yang lalu dirinya tidak peduli dengan apa yang Rendra lakukan. Mungkin karena bawaan bayi yang ada di dalam perutnya.

"Ada apa dengan perasaanku. Kenapa melihat mas Rendra yang berusaha mencari mangga muda untukku kenapa hatiku merasa senang? Jangan Naira. Jangan mudah terbawa perasaan."

"Permisi!" 

"Permisi!" sejak lagi Rendra mencoba memanggil pemilik rumah yang terdapat buah mangga tersebut.

"Iya, selamat siang, Pak. Ada yang bisa di bantu," suara seorang wanita berpakaian rumahan menyaut ucapan permisi Rendra.

"Maaf apakah Ibu ini adalah pemilik rumah ini. Jika iya saya ingin membeli mangga muda punya Ibu boleh?" tanya Rendra bersikap baik.

"Maaf, Pak. Ini bukan rumah punya saya. Ini punya majikan

saya."

"Kalau begitu apakah boleh saya bertemu dengan majikan ibu. Saya ingin memintanya langsung."

"Aduh, Pak. Gimana ya saya menyampaikannya. Saat ini majikan saya gak ada di rumah. Mereka saat ini sedang berada di luar negri," balas wanita tersebut.

Rendra yang mendengar jika pemilik rumah itu sedang berada di luar negri pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke dalam mobil. 

"Kita cari mangga muda yang lain saja," kata Rendra setelah dirinya masuk.

"Tapi…" 

"Kita akan pergi ke rumah temanku. Dia memiliki pohon mangga yang sedang berbuah."

"Terserah…" Naira tidak bisa berkata apalagi. Dirinya tidak bisa memaksa jika pemilik rumah itu tidak ada.

Rendra pun membawa mobilnya ke rumah temannya yang merupakan rekan bisnisnya juga. 

"Selamat datang Rendra. Tumben datang ke sini gak ngasih kabar. Terus lo datang sama siapa?" tanya teman Rendra ketika melihat kedatangan Rendra yang secara tiba-tiba.

"Fiko kedatangan gue ke sini cuma mau nganterin pembantu gue. Dia itu lagi ngidam pengen buah mangga. Tapi lumayan susah juga nyarinya. Terus gue ingat kalau lo punya pohon mangga."

Rendra pun memberikan isyarat kepada Naira untuk tidak mengatakan apapun.

"Serius pembantu?" tanya Fiko.

"Ya iyalah. Coba aja lo liat penampilannya, kalau cewek itu teman atau kerabat gue. Penampilannya gak kampungan gitu."

Rasa haru karena Rendra berusaha mendapatkan mangga muda yang diinginkannya kini telah hilang di hati Naira berganti dengan rasa sakit ketika Rendra mengatakan bahwa dirinya seorang pembantu.

"Ayolah Naira, memangnya apa yang ingin kau harapkan. Di kenalkan sebagai istri sedangkan setelah anak ini lahir kamu akan di ceraikan." Batin Naira.

"Tapi serius, gue salut banget sama lo. Pembantu lo ngidam. Lo bantu cariin dia mangga muda. Benar-benar majikan idaman lo."

"Udahlah boleh kan gue minta mangga muda punya lo buat pembantu gue."

"Ambil aja kalau mau." Fiko mengajak Naira dan Rendra ke taman belakang untuk mengambil mangga muda tersebut. 

"Ambil!" Rendra menyerahkan satu kantong plastik kecil mangga muda yang di petiknya pada Naira.

"Makasih."

"Kita pulang sekarang."

Naira menganggukkan kepalanya menurut. Saat ini moodnya benar-benar tidak baik-baik saja setelah dikatakan pembantu kampungan oleh Rendra.

"Fiko, gue balik ya. Makasih mangga mudanya."

"Sama-sama. Ren, lo gak mau ngobrol dulu di sini atau santai-santai gitu."

"Enggak, Fik. Makasih, gue pulang dulu."

"Tunggu, Ren!" Fiko menahan tangan Rendra. Lalu ia pun mendekatkan wajahnya dan berbisik di telinga Rendra.

"Meskipun pembantu lo itu kampungan, tapi dia cantik juga. Kasih tau gue kalau misalkan dia udah jadi janda. Gue siap jadiin dia simpanan gue."

Rendra yang mendengar ucapan Fiko tentang Naira pun mengepalkan tangannya. Jujur saja perasaannya tidak suka jika Fiko berniat menjadikan Naira sebagai wanita simpanan. Walaupun kenyataannya saat ini Naira juga menjadi wanita simpanan dirinya.

"Ya," balas Rendra singkat. Lalu ia pun segera menarik tangan Naira untuk pulang.

Fiko yang mendengar jawaban Rendra pun tersenyum miring sambil menatap Naira intens.

"Lumayan juga, bodoh aja Rendra kalau gak ngelirik pembantunya yang lumayan cantik ini. Apalagi kalau dia dipoles, gak akan jauh beda sama Bianca."

Setelah dari rumah Fiko untuk meminta mangga muda. Naira dan Rendra pun langsung pulang setelah mendapatkannya. 

Di dalam paviliun, Bi Nimah langsung saja mengupas mangga muda dan membuat sambal rujak untuk Naira. Sementara Rendra, dirinya langsung saja pergi ke apartemen untuk menemui Bianca. Istri pertamanya, jujur saja dirinya tidak ingin terlalu dekat dengan Naira. Rendra takut rasa cintanya untuk Bianca terbagi dua untuk Naira.

Namun pada saat dirinya berada di apartemen, Rendra tidak menemukan Bianca. Hingga akhirnya ia pun memutuskan untuk menelepon Bianca.

"Bianca, kamu ada di mana?" tanya Rendra. 

"Rendra, aku lagi ada di mall sama teman-teman. Ada apa?" tanya Bianca yang saat ini sedang berada di restoran bersama dengan teman sosialitanya.

"Pulang!" perintah Rendra tegas.

"Apa maksudmu? Aku baru aja keluar dari apartemen. Masa kamu minta aku pulang," balas Bianca dengan ekspresi wajah kesalnya karena kesenangannya diganggu. Padahal pergi ke mall, jalan-jalan bersama temannya adalah salah satu menghilangkan rasa stresnya karena perbuatan Rendra yang memilih menikah lagi.

"Kalau kamu tidak pulang, jangan salahkan aku jika besok aku tidak akan pulang." 

"Kamu mengancamku, mas!" seru Bianca terkejut.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri yang kau khianati    Bab 43. Serangan Bianca yang tiba-tiba

    "Darimana kamu Mas? ? Kenapa semalam gak pulang?" cerca Bianca pada saat Rendra baru pulang. "Dari apartemen Naira." Rendra mengatakan itu dengan tanpa rasa bersalah. "Wow! Gampang banget ya jawaban kamu. Dari apartemen Naira." "Kamu itu punya otak gak sih, Mas. Sudah tahu Naira itu bersalah karena sudah mencoba mencelakai Keyla. Tapi kenapa tetap saja mempertahankan wanita itu hah!" teriak Bianca. "Ini masih pagi. Aku tidak ingin ribut, aku harus cepat-cepat pergi ke kantor." "Tidak, aku ingin kita bicara. Aku mau kita selesaikan masalah kamu sama Naira sekarang juga!" "Sudah aku katakan, pagi ini aku tidak ingin bertengkar. Lain kali kita akan membicarakan soal masalah ini." "Arghhh!" Bianca melempar vas bunga yang ada di meja. Rendra yang melihat itu hanya meliriknya sekilas dan masuk ke dalam kamar mereka lalu mengganti pakaiannya. Hari ini adalah hari terbaik menurut Rendra setelah apa yang terjadi semalam. Untuk itu Rendra tidak ingin merusak harinya dengan berten

  • Istri yang kau khianati    Bab 42. Menghabiskan malam bersama dengan istri kedua

    Rendra marah ketika mendengar jika orang yang berusaha mencelakai putrinya itu tidak mau buka suara siapa orang yang sudah menyuruhnya mencelakai putrinya. Dan hal yang paling membuatnya marah adalah ternyata tujuan perawat bohongan itu adalah membunuh putrinya. "Sialan! Siapa yang berani bermain-main denganku. Apalagi sampai melibatkan anak kecil yang tidak tau apapun!" Rendra memukul meja kerja yang ada di kantornya. Setelah insiden perawatan bohongan masuk. Keesokan paginya Keyla sudah Kem pulang ke apartemen. Demi menjaga keselamatan Keyla. Rendra memutuskan untuk menjawab beberapa pengawal untuk menjaga keamanan Keyla. Bukan hanya itu saja Rendra juga memasang CCTV semakin banyak di apartemennya, bahkan di setiap sudutnya tidak luput dari pantauan kamera CCTV dan perekam suara jika seandainya memang ada orang dalam yang mencelakai putrinya. Hingga beberapa hari berlalu kasus perencanaan pembunuhan Keyla tidak berhasil dipecahkan. Sore harinya setelah Rendra pulang dari kantor

  • Istri yang kau khianati    Bab 41. Gagal

    Bianca melihat ponselnya. Ada beberapa panggilan tidak terjawab dan pesan yang belum ia baca dari Rendra. "Pasti Rendra menyuruhku ke rumah sakit untuk menjaga Keyla," dengus Bianca kesal. "Semuanya, gue balik dulu." "Udah sono balik, urus anak lo." "Baru juga mau bersenang-senang ada aja gangguannya." "Itu adalah resiko yang harus ditanggung bagi wanita yang sudah menikah dan memiliki anak." "Hah!" Bianca menghembuskan nafasnya kasar. Jujur saja Bianca mulai lelah dengan keadaan ini, dimana ya dimadu oleh suaminya dan mengharuskan mengasuh anak dari madunya itu. Wanita mana yang tahan dengan posisinya sekarang. Kalau bukan harta warisan yang akan dimilikinya nanti. Bianca ogah mengasuh Keyla dan membiarkan suaminya berlama-lama dengan Naira. "Sebaiknya aku cepat pergi ke rumah sakit kalau tidak ingin mendengar kemarahan Rendra," ucap Bianca dalam hati. Hingga tidak lama kemudian Bianca sudah sampai di rumah sakit dan menemukan wajah suaminya yang sudah dipenuhi oleh emosi.

  • Istri yang kau khianati    Bab 40. Rencana Laras, Keyla merajuk

    Naira beberapa kali mengusap air matanya yang jatuh membasahi pipinya. Naira tidak bisa menahan kesedihannya kala mengingat kondisi putrinya saat ini. Rasanya Naira ingin melihat Keyla di rumah sakit. Akan tetapi Rendra tidak memperbolehkan dirinya keluar dari apartemen. "Keyla, maaf kan Mama karena gak bisa jaga Keyla. Keyla harus tau Mama ingin sekali bersama dengan kamu. Tapi Papa tidak mengizinkan Mama keluar," Isak tangis Naira. "Kamu harus kuat, buat anak kamu Keyla. Kamu gak boleh sedih, kamu harus kuat." Naira mencoba memberikan semangat untuk dirinya sendiri. "Keyla…." panggil Naira lirih. Di rumah sakit saat ini, Raffi dan Laras tengah menjenguk Keyla. Raffi begitu khawatir dengan keadaan cucunya saat ini. Begitu juga dengan Laras yang saat ini pura-pura menunjukkan raut wajah khawatirnya. "Aduh Keyla cucuku. Kenapa kamu bisa seperti ini? Apakah ini semua ulah pengasuh baru itu. Memang ya orang kampung tidak tahu diri." Maki Laras. "Laras, jangan berkata kasar di depan

  • Istri yang kau khianati    Bab 39. Mengusir Naira

    Sejak polisi membebaskan Naira. Sikap Rendra berubah menjadi lebih dingin dan tidak peduli pada Naira rasa kecewanya mengalahkan rasa cintanya pada Naira. Keyla adalah anak yang sudah lama dia nantikan, tapi dengan seenaknya. Naira mencoba membunuh anaknya. Rendra tidak terima akan hal itu. "Mas…" Panggil Naira. Ia ingin mencoba menjelaskan pada Rendra bahwa dirinya sama sekali tidak meracuni anaknya. Akan tetapi sangat sulit membuat Rendra percaya. Entah apa yang harus di lakukan Naira. Hingga tidak terasa akhirnya mereka sampai di apartemen mereka. Rendra langsung saja masuk ke dalam apartemen dan berjalan menuju kamar Naira. Tanpa mengatakan apapun, Rendra mengeluarkan seluruh barang-barang milik Naira dengan kasar. "Mas….," panggil Naira. Naira tidak tau kenapa semua barang-barangnya dikeluarkan oleh suaminya itu. "Mulai saat ini, kamu pergi dari apartemen ini!" usir Rendra. "Tapi, Mas. Aku ingin dekat dengan Keyla." Naira menggelengkan kepalanya. Dia tidak mau keluar dari

  • Istri yang kau khianati    Bab 38. Naira di bebaskan

    Rendra dan Bianca keduanya sudah sampai di rumah sakit untuk melihat keadaan Keyla yang ternyata sudah sadar. "Bunda, Ayah!" panggil Keyla. Ia membuka tangannya lebar meminta untuk dipeluk. Tentu Renda yang melihat kode itu pun memeluk Keyla dengan erat. Dia begitu bahagia melihat anaknya baik-baik saja dan bisa tersenyum ceria. "Anak Ayah bagaimana kabarnya? Apakah ada yang sakit?" tanya Rendra dengan nada lembut. Tidur lupa ia sesekali mengecup harum rambut anaknya. "Aku baik, Ayah. Tapi Mbak Naira mana? Kenapa gak ada datang untuk jenguk Keyla?" tanya Keyla. Rendra yang mendengar pertanyaan anaknya tentang Naira seketika ia mengetatkan rahangnya. Kenapa Keyla harus bertanya tentang Naira. "Sayang, Mbak Naira lagi sibuk, gak bisa ke sini." "Yah, padahalkan Keyla mau bertemu dengan Mbak Naira. Keyla rindu, Keyla ingin makan merasakannya Mbak Naira." "Stop Keyla, mulai saat ini kamu tidak boleh makan makanan yang di buat oleh Mbak Naira. Kamu paham." "Tapi kenapa Ayah? Bukanka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status