Home / Romansa / Istriku, Jangan Lari Dariku / Bab 1 Kehidupan Sia-sia

Share

Istriku, Jangan Lari Dariku
Istriku, Jangan Lari Dariku
Author: Fachra. L

Bab 1 Kehidupan Sia-sia

Author: Fachra. L
last update Last Updated: 2025-10-07 09:40:31

“Nona, Anda sudah bangun?”

Esme Andreas baru saja membuka matanya. Ketika suara seorang gadis muda menggema di telinganya, Esme belum merespon apa yang ada di sekelilingnya.

Namun, panggilan ini terlalu asing.

Bahkan jika dia masih menjalani kehidupan di istana, pelayan istana seharusnya memanggil dia dengan sebutan Niang Niang [referensi ke posisi Selir ekspansi].

Kenapa sekarang jadi berbeda?

Dalam keadaan setengah sadar, Esme merasa tersesat.

Bulu mata panjang yang tebal dan melengkung itu bergetar. Pupil hitamnya bergerak-gerak dalam kebingungan.

Apakah dia tidak ‘dianugerahkan’ dengan tiga kaki sutra putih? [Tiga kaki sutra putih. Seperti dalam drama, Permaisuri atau Selir dianugerahi dengan kaki panjang sutra putih oleh Kaisar sebagai cara untuk mengatakan, ‘Saya tidak ingin menyakiti Anda, tolong bunuh diri’]

Mengapa dia tidak merasakan sakit apa pun?

Seluruh tubuhnya masih bisa dia rasakan dengan benar. Padahal dia masih ingat jelas jika dia mengalami kematian beberapa menit yang lalu.

Apakah mungkin dia tidak mati?

Tapi bagaimana dia masih hidup?

Mengingat serentetan kejadian yang telah dialaminya, Esther Andreas merasakan sakit di lehernya. Seperti tercekik sampai sesak.

Namun, tentu saja tempat yang paling menyakitkan tak diragukan lagi adalah hatinya.

Dia telah menjalani hidup dan kematian yang begitu sulit. Pria yang dicintainya pernah berjanji pada Surga, di hari dia dinobatkan sebagai Kaisar, dia yang akan dinobatkan menjadi Permaisuri dan akan menjadi kekasih harem kekaisaran.

Tapi setelah dia menemaninya di setiap langkah, pria itu datang untuk menikmati sumpah yang dia buat untuknya. Tidak hanya mengurungnya dalam istana, tapi pria itu memvonisnya bersalah sampai membunuh sembilan generasi keluarganya.

Tidak cukup sampai di sana, pria yang dia cintai telah ‘menganugerahkan’ dia dengan tiga kaki sutra putih.

Memikirkan ini membuatnya patah hati yang paling menyakitkan.

“Nona, jangan berpikir lagi.” Emilia yang duduk di samping tempat tidur telah memperhatikan ekspresi Esme yang terlihat sangat menyedihkan. Kesedihan itu sampai bisa dia rasakan dalam hatinya. Emilia ikut merasakan kepedihan itu.

Suara Emilia menarik jauh pikiran Esme kembali ke masa kini. Beberapa menit yang lalu, dia hampir melupakan wanita itu.

Esme mengedipkan matanya dengan lembut, dan mencoba memahami sekelilingnya dengan baik.

Langit-langitnya seputih salju. Ada juga cahaya putih yang menyilaukan mata, lalu bau desinfektan yang tersisa. Semua ini terlalu aneh. Dia berada di dunia yang berbeda, memaksanya untuk menerima keadaan, di saat dirinya baru saja mengalami kejadian mengerikan.

Untuk sesaat, dia merasa jika sudah berada di Surga. Ketika dia melihat Emilia, alisnya berkerut.

Mengapa gadis ini berpakaian sangat aneh?

Apakah dia benar-benar mati? Jika dia belum meninggal, seharusnya dia masih berada di istana. Bagaimana dia bisa berada di sini?

Lalu gadis yang duduk di sebelah tempat tidurnya ini … siapa dia?

“Anda ….” Esme menatap Emilia dengan lembut. Matanya penuh kebingungan.

“Nona, apakah Anda ingin minum air?”

Ketika mendengar suara Emilia yang serak, Esme bertanya penuh kesedihan. “Kau menangisiku?”

Emilia sangat terkejut dengan respon Esme. Untuk beberapa saat, dia melihat Esme yang diliputi kebingungan. Pikiran buruk mulai terlintas dan dia menjadi emosional. “Nona, apakah Anda baik-baik saja?”

“Saya ….”

Awalnya Esme ingin bertanya siapa dia, tapi kemudian rasa sakit tiba-tiba datang dari kepalanya.

Kerutan di keningnya semakin dalam. Sementara wajahnya pucat dengan ekspresi menyakitkan. Hal ini tentu saja langsung membuat Emilia panik bukan main.

“Nona, apakah Anda baik-baik saja? Di mana Anda merasa tidak nyaman?”

Emilia secara refleks kebingungan sekaligus merasa takut jika terjadi sesuatu pada Esme.

“Saya akan menghubungi dokter.” Tubuh wanita itu langsung meloncat ke atas untuk menggapai tombol darurat.

“Tunggu.”

Esme memegang kepalanya, mencekram rambutnya sendiri demi menghalau rasa sakit yang luar biasa itu. Seperti ada sebuah batu besar yang menghantam kepalanya berulang kali. Bersamaan dengan itu, ada potongan gambar tak berujung di benaknya.

Ya, ini sebuah kenangan.

Dari potongan-potongan kenangan yang terputus-putus, Esme akhirnya tahu mengapa dia berbaring di tempat tidur ini.

Sepertinya jiwanya telah melintasi waktu. Dia telah merasuki tubuh wanita lain, dan mewarisi ingatan wanita tersebut.

Saat ini dia bernama Esme Andreas yang dikenal sebagai putri manja keluarga Andreas. Akan tetapi, Esme Andreas ini telah menikah dengan seorang pria yang menguasai Ford Country―Jason Hall.

Rupanya, pemilik tubuh asli ini sejak kecil sudah memiliki mimpi untuk menikah dengan Jason Hall. Karena itu, dia sudah menggunakan segala cara untuk menggapainya.

Pada akhirnya, setelah dia mendapatkan apa yang dia impikan, Jason Hall membencinya sampai ketulang. Jason Hall tidak dapat menghadapi istri yang tidak patuh, sulit diatur, egois, dan memiliki pemikiran yang sempit.

Sampai tiga bulan yang lalu, pemilik tubuh asli ini tidak bisa menahannya lagi. Dia mengambil tindakan nekat, membius Jason agar mereka bisa tidur bersama.

Rencananya berhasil, dia hamil. Pada awalnya Esme ingin menggunakan anak itu untuk meraih cinta Jason, tapi pria itu dengan kejam menyuruhnya melakukan aborsi.

Penolakan Esme membuat Jason yang marah semakin jengkel. Kebencian dalam diri pria itu naik hingga level tertinggi.

Di kehidupan asli Esme sebelumnya, wanita ini akan mengeluh pada Tuan Besar Hall tentang Jason jika dia menghadapi kemarahan pria itu. Bahkan kadang-kadang Esme akan muncul di perusahaan, membuat onar dan memicu keramaian.

Hanya melihat seorang wanita yang sedang bicara dengan Jason saja, itu bisa menjadi keributan besar. Esme akan memperlakukan pihak lain sebagai saingan cintanya. Bukan hanya itu, dia juga mengutuk wanita yang berani mendekati Jason.

Hal seperti ini membuat Jason semakin bersikeras untuk menceraikannya.

Mendengar kata perceraian, Esme benar-benar mendapat pukulan mental yang besar. Setelah ancaman jika dia akan bunuh diri sudah tidak berguna bagi Jason, Esme yang dalam kegilaan mengemudi ke Hall Manor.

Harapan terakhirnya hanya Tuan Besar Hall. Dia berharap Pria Tua itu akan menegakkan keadilan untuk dirinya dan cucunya kelak.

Sayangnya, hal-hal tak direncanakan selalu muncul tak terduga. Dalam perjalanan, Esme mengalami kecelakaan parah yang membuatnya koma selama delapan hari di rumah sakit. Dia juga kehilangan anak dalam rahimnya.

Selama itu juga Jason Hall tidak pernah mengunjunginya di rumah sakit. Tidak sekalipun!

Memikirkan hal ini, dia menangkap jika Jason begitu membenci pemilik tubuh asli sampai ingin meninggalkan darah dagingnya sendiri.

Setelah memilah-milah kenangan ini dan memahami siapa dia sekarang, rasa sakit di kepalanya tadi berangsur mereda. Ekspresi kaget dan kebingungan tadi berubah ganas.

Apakah itu di kehidupan dia sebelumnya atau saat ini, jelas dia telah salah mencintai seseorang. Pemilik tubuh asli ini juga telah mencintai Jason di usianya yang masih tiga belas tahun. Sungguh pemilik tubuh asli telah menghabiskan seluruh hidupnya dengan sia-sia.

Setelah dokter memeriksa keadaan Esme, dia berkata jika kesembuhannya berjalan dengan sangat baik. Menunggu beberapa hari untuk observasi, dan setelah itu dia bisa pulang sesuai prosedur.

Esme duduk di tempat tidur dan masih mencoba menyerap semuanya.

“Nona, apakah Anda lapar? Apa Anda ingin memakan sesuatu? Saya akan mendapatkannya untuk Anda.” Melihat Esme yang lebih baik, Emilia bertanya dengan lega.

“Aku tidak lapar.” Esme menggelengkan kepalanya. Mungkin karena terlalu lama koma, suaranya jadi sedikit serak. “Tolong beri aku segelas air.” Tenggorokannya terasa kering seperti kulit pohon.

Emilia mengangguk dan segera mendapatkan itu.

Esme memperhatikannya diam-diam ketika Emilia menuangkan air. Dalam ingatannya, wanita ini adalah pelayan keluarga Andreas. Usianya tidak jauh berbeda dengan dirinya sendiri.

Dalam keluarga Andreas, Emilia adalah satu-satunya orang yang baik baginya. Jadi ketika dia menikah dengan Jason, dia juga membawa Emilia bersamanya.

Delapan hari dia dalam keadaan koma, jangan bertanya apakah Jason mengunjunginya atau tidak. Bahkan tidak satu pun keluarga Andreas yang datang menemuinya. Hanya Emilia yang tetap berjaga siang dan malam untuk merawatnya.

Emilia menuangkan segelas air, dan tepat dia hendak berbalik, dia melihat siluet tinggi di pintu seperti Dewa yang turun dari langit.

Melihat orang ini, Emilia tertegun beberapa saat sebelum dia sadar lalu dengan cepat menyambut hormat, “Tuan Muda Hall?”

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istriku, Jangan Lari Dariku   Bab 10 Mengemis Padaku

    Clara benar-benar marah atas ucapan Esme. Wajahnya jadi memerah padam. Wanita sialan ini! Berani mengatakan kalau mulutnya bau?Bertentangan dengan Esme, Clara tumbuh sebagai anak yang disayangi dan dimanjakan. Mendapat penghinaan seperti itu, kemarahan membakar tubuhnya seperti kobaran api yang hebat. Kebenciannya pada Esme semakin meningkat dan meningkat.“Di zaman ini, orang-orang yang mengatakan kebenaran diperlakukan seperti orang bersalah seperti kejahatan yang mengerikan.” Esme menggeleng tak berdaya melihat kemarahan Clara.“Memang apa yang sangat kau banggakan?” Clara mengejek, “Meskipun kau tidak meninggal dalam kecelakaan mobil, anak dalam perutmu meninggal. Kakak berkata, Kakek Hall sudah menyetujui Tuan Muda Hall untuk menceraikanmu. Posisi Nyonya Muda Hall tidak akan menjadi milikmu tidak lama lagi. Pada saat itu aku akan menunggu dan melihat akhir dari hidupmu. Mari kita lihat, apakah kau masih bisa bangga.”“Pada saat itu, aku tidak akan mengecewakanmu.” Esme melirik d

  • Istriku, Jangan Lari Dariku   Bab 9 Sebagai Amal

    Kenapa Jason sudah membuatnya kesal pagi-pagi begini?Tidak berhenti di sana, Jason menambahkan, “Jika memang kau tidak dirasuki setan, maka kau pasti sudah gila.”“Itu benar. Aku memang orang gila dan kau harus tinggal jauh dariku.”“Malam sudah berlalu. Sudahkah kau mempertimbangkannya dengan cermat?” Jason bertanya seolah-olah dia begitu peduli. Padahal, dia terus mendesak Esme sampai batasnya.Esme menarik kursinya dan duduk, menatap Jason kesal. “Tidak bisakah kau membiarkanku makan dengan tenang?”“Semakin cepat kamu mengambil keputusan, semakin banyak manfaat yang akan kamu terima.”Saat Jason mengatakan itu, pandangannya jelas menyindir dengan jelas menyatakan, AMAL. Seolah mata itu berkata padanya jika berapa pun uang yang dia berikan, dia tidak akan menyesalinya asalkan berhasil menyingkirkan Esme. Anggap saja dia sedang beramal untuk kebaikannya sendiri.“Mengapa kau begitu terburu-buru menceraikan aku? Apakah agar kamu bisa menikahi Layla sesegera mungkin?”“Itu bukan urus

  • Istriku, Jangan Lari Dariku   Bab 8 Dirasuki Setan

    Menurut memori pemilik tubuh yang asli, kamar yang dia masuki ini adalah kamar yang seharusnya dia tiduri.Seluruh ruangan dihiasi dengan warna merah muda, sangat mirip dengan kamar seorang Putri. Dinding, sprei, korden, semuanya berwarna merah muda yang semakin menyempurnakannya. Dia merasa warna ini benar-benar kekanak-kanakan.Oh, dia lupa. Pemilik tubuh asli hanya dua puluh satu tahun ketika dia meninggal dalam kecelakaan mobil.Jadi, Esme yang saat ini memiliki penampilan berusia dua puluh satu tahun dengan keahlian seorang wanita berusia tiga puluh tiga tahun.Tak perlu dijelaskan lagi, pemilik tubuh asli ini terlalu naif. Jika tidak, dia tidak akan mungkin ‘makan cuka Jason Hall’ setiap kali seorang wanita muncul di sisi pria itu. Setiap kali hal itu terjadi, pemilik tubuh asli akan mengancam untuk memotong nadinya sendiri, atau melompat dari gedung dan seterusnya.Esme duduk di depan meja rias, menopang dagu dengan mata yang mengamati wajahnya sendiri di pantulan cermin.Fitur

  • Istriku, Jangan Lari Dariku   Bab 7 Aku Menginginkan Hatimu

    Jason sudah merasakan hawa panas yang menjalar ke seluruh tubuhnya, tapi dia membenci sesasi seperti ini. Matanya tiba-tiba menjadi dingin saat dia menampar tangan Esme lalu bangkit dan keluar dari kamar mandi.“Satu menit. Keluar dari sini!” Jason dengan suara dingin mengeluarkan perintah ini sebelum dia berbalik dan meninggalkan kamar mandi.Esme bangkit perlahan, menopang dirinya dengan memegangi tepi bak mandi. Alisnya berkerut saat dia berpikir, ‘Kenapa tubuh ini begitu lemah?’Dalam kehidupan sebelumnya, dia telah bergabung dengan tentara yang menyamar di medan perang selama satu dekade. Ketrampilan seni bela dirinya adalah kelas atas. Tapi sekarang, tubuh barunya begitu lemah hingga dia tidak bisa menyeimbangkan dirinya sendiri setelah terpeleset.Esme menggertakkan gigi. Dia keluar dari bak kamar mandi, mengambil jubah mandi dari rak.Tanpa menggunakan alas kaki, dia keluar dari sana.Pada saat dia berjalan keluar, Jason sudah menanggalkan pakaian basahnya yang menempel, berga

  • Istriku, Jangan Lari Dariku   Bab 6 Tidak Bisa Menahan Godaan

    Ketika waktu makan malam tiba, Emilia memanggil Esme untuk turun ke bawah. Dia sudah membuat sup tonik untuk kesehatan Esme dan itu masih mengepulkan asap. Aroma harumnya membuat Esme tidak tahan untuk menyisakan.Setelah makan dua mangkuk penuh, dia berkeringat dan pergi ke kamar untuk mandi.Berendam dalam air hangat, pikiran Esme melayang ke kehidupan sebelumnya.Sejak ditinggalkan di istana, dia tidak pernah lagi menikmati mandi yang nyaman dan hangat seperti ini. Meskipun tinggal di istana, tapi statusnya sebagai tahanan.Ini adalah kelahiran kembali yang sangat indah. Di masa depan, terlepas dari apa yang mungkin terjadi, dia harus mencintai dirinya sendiri dengan baik dan hidup nyaman.Pada saat Jason kembali ke vila, seluruh lampu di lantai pertama telah padam. Bukan hanya lantai pertama, tapi hampir seluruh ruangan sudah gelap.Mata Jason tajam seperti burung hantu di malam hari. Meskipun semua lampu padam, tapi vila ini memiliki dinding dengan banyak kaca tebal. Masih ada ca

  • Istriku, Jangan Lari Dariku   Bab 5 Sebagai Ganti Kesejahteraan Hidup

    Esme menerima ponsel Noe dan menyapa Jason dengan acuh tak acuh. “Hai, Tuan Jason Hall.”Suara tenang dan santai terdengar tajam di ujung telepon. Meskipun Jason sangat yakin ini adalah bagian dari trik-nya, dia mengakui kemampuan Esme ini membuatnya merasakan kejutan terus menerus.“Esme Andreas, trik apalagi yang akan kau mainkan sekarang?”Dia cukup murah hati untuk memberikan Esme lima puluh juta dolar dengan apartemen kelas atas, tapi Esme masih berpikir jika itu belum cukup.“Kau berpikir aku sedang bermain trik denganmu?” Esme menertawakannya. “Tuan Jason Hall, Anda terlalu berharga untuk diri sendiri.”“Esme Andreas!”Satu kali dihina oleh Esme, dan sekarang untuk kedua kalinya. Jason Hall merasa sangat kesal.“Ubah perjanjian distribusi aset, dan semua akan berjalan lancar.”Sudut bibir Jason melengkung dengan ekspresi mengejek. “Bagaimana kau ingin itu diubah?”“Aku ingin sepuluh persen dari saham Hall Industry dan vila keluarga Hall di sungai selatan. Juga, kau harus menyet

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status