Share

26. Suami Idaman

"Aduh, Mbak, pelan-pelan. Sakit ...." Elrangga meringis kesakitan karena salah satu pelayan di rumahnya tanpa sengaja menekan pipinya yang terlihat sedikit memerah.

Elrangga tidak pernah menyangka tamparan Jena sangat keras hingga membuat pipinya lebam. Padahal postur tubuh gadis itu kecil, tapi tenaganya mirip badak.

"Mau saya ambilkan salep, Tuan?"

"Ya, boleh," jawab Elrangga sambil memegangi pipi kanannya yang masih terasa nyeri.

Pelayan itu pun segera meninggalkan kamar Elrangga untuk mengambil salep pereda nyeri yang berada di lantai bawah. Dia sontak menundukkan kepala ketika berpapasan dengan Abi di depan pintu.

Abi berjalan menghampiri Elrangga sambil menyilangkan tangannya di depan dada. Rasanya dia ingin sekali memberi adik laki-lakinya itu pelajaran karena sudah menghina Jena. Namun, dia sudah berjanji pada Jena agar tidak bertengkar dengan Elrangga.

"Pipimu kenapa?"

Elrangga tergagap mendengar pertanyaan Abi barusan. "Tidak kenapa-napa," jawabnya tanpa berani menatap Abi.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status