Share

39. Kekhawatiran

Sejak tadi Evan menompangkan dahu dengan tangan kini tatapan beralih ke depannya. “Memangnya harus begitu?” Pertanyaan itu terlontar polos. Sebenarnya Evan tidak berani menghubungi Liana dahulu.

Liana menegakkan badan lalu menjawab, “Ya harus dong, biar aku dandan dulu. Direktur nggak liat baju aku sama celana aku gimana? Satu harian full dan aku sama sekali belum mandi.” Liana jadi mengungkapkan tentang dirinya yang satu hari ini bersama Nova kini malahan bersama sosok pangeran tampan bak artis Korea.

Mendengar itu Evan pun melirik penampilan Liana, menggunakan sweater putih dan celana traning serta sepatu olahraga serta tidak lupa tas slempang berukuran sedikit besar. Memangnya apa yang salah? Seperti menyadari sesuatu, Evan malah tertawa kecil.

Ya ampun. Ketawa saja manis.

“Direktur, kenapa ketawa?” tanya Liana dengan suara manjanya.

Evan menggeleng setelah tawa mereda, dia tidak mau melanjutkan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status