Share

PELITNYA MAS PRAS

Dua jam sudah Ibu pergi dengan Aa Hadi dan belum juga kembali. Selesai mandi, aku hanya bermain dengan Nindy dan Hamdi.

Kata Teh Lina, aku enggak perlu masak. Dia sengaja bikin makan siang yang banyak biar kami bisa ikut mencicipinya.

Ah, Teh Lina ... aku hanya bisa berdoa semoga kamu selalu sehat dan bahagia. Dan rahasia ini, tetaplah menjadi rahasia kami, agar Teteh tidak merasakan sakit hati lagi, batinku.

Tak lama, suara derum mobil Aa Hadi terdengar jelas. Beberapa saat kemudian, Ibu datang membawa beberapa paper bag. Gegas kukunci pintu untuk sementara waktu, karena aku kelewat penasaran dengan apa yang terjadi pada mereka selama perjalanan.

Setelah itu, kami masuk ke dalam kamar belakang, lalu Ibu pun mulai bercerita.

Kata Ibu, Aa Hadi tak hentinya meminta maaf padanya. Seperti yang dia ceritakan, kalau dia dulu tidak mencintai istrinya.

Berarti sekarang udah cinta atuh? Duh A, Jani patah hati boleh enggak?

Selain itu, Ibu juga bercerita panjang lebar mengenai apa saja yang ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status