Share

14. Bermanja-Manja

“R-restu?” ulang Amira.

“Hm!” Arsyil mulai menyendok nasi dan kawan-kawannya untuk masuk ke dalam mulut.

“Emang bunda dan ayah kamu kasih restu? Kayaknya mereka tadi cuma bercerita, deh.”

“Iya. Itu, kan, sekalian mereka ngasih tahu ke aku kalau ternyata aku dan ayah satu sekte. Sama-sama suka yang lebih matang. Ayah dukung aku buat merjuangain hati Mbak Mira.”

Nyesss. Hati Amira adem dan bahagia mendengar kalimat dari bibir tipis Arsyil. Ada senyum tipis yang sengaja ia tahan saat melihat pria muda di hadapannya makan dengan sangat lahap.

“Masakan Mbak Mira enggak pernah gagal,” komentar Arsyil.

“Itu Ibu yang masak.”

“Oh, calon ibu mertua juga jago masak, to. Pantes anaknya cantik.”

Kening Amira berkerut. “Hubungannya apa?”

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status