Share

Dulu yang Indah

“Aku bisa sendiri.” Ayu menolak uluran tangan Hide yang akan membantunya turun dari mobil. Ayu sudah puluhan kali menyentuh tangan itu—dulu, bukan berarti Ayu ingin menyentuhnya lagi sekarang.

Ayu tidak mungkin lagi membayangkan bagaimana tangan itu mengelus kepalanya dulu, atau saat dengan lembut selalu menghiburnya saat rasa sakit menyerang kepalanya. Bagaimanapun, tangan itu adalah tangan yang sama yang memaksanya untuk mencumbu dirinya kemarin. Ayu tidak ingin tangan itu menyentuhnya lagi.

Terlihat Hide mengepalkan tangan, tidak membahas lebih lanjut dan hanya berjalan terlebih dulu masuk ke rumah. Ayu melirik ke arah punggung Hide sambil berjalan perlahan di belakangnya. Ayu tiba-tiba merasa menyesal. Sikapnya menghindar tadi terlalu kasar. Semalaman Hide menemaninya di rumah sakit. Paling tidak dia muncul. Masih lebih baik daripada Kaito yang sama sekali tidak terlihat, bahkan sampai pagi ini.

Ayu tidak tahu apakah Kaito tidak muncul karena Kaede melarangnya atau sebab yang lain
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status