Share

Andai Saja

"Tahunya sudah jam empat lewat lima belas menit enak banget tidurku terus ini rokok, kopi, cemilan pas baru bangun tidur sangat sempurna! Nikmat mana lagi yang kau dustakan, alhamdulillah ..." batinnya, ia tersenyum simpul.

          "Mih, maen yuk ke Kotu?" ia berdiri di depannya dengan wajah memelas, Flower melirik ke arahnya.

"Nanti ya habis dede sama kaka ngaji terus kalau gak hujan baru kita ke Kotu. Agree (setuju)?" ia mengedipkan sebelah matanya.

          "Agree (setuju)! Hore ..." mereka berdua bersorak kegirangan, Flower tersenyum lebar.

"Pantas saja mereka berdua sudah pada cantik, wangi ternyata pada mau minta jalan ke Kotu." ia menaikkan alis kanannya.

          "Pada mandi dulu sana." candanya, ia menutup hidungnya. Kedua putrinya mengerucutkan bibirnya.

"Kaka sama dede sudah mandi, sudah wangi mih." ia menciumi tangan dan bajunya sendiri Alena pun demikian, Flower tertawa te
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status