Home / Romansa / JANGAN NGAKU CANTIK / Bak Putri Keraton

Share

Bak Putri Keraton

Author: Ayu Jarian Se
last update Last Updated: 2022-04-15 03:45:35

"Bi Minah tolong bikinin saya kopi sekalian bawa sini oleh-oleh yang kemaren beli di Bandung." serunya dengan lantang, dia langsung membuat kopi goodday yang majikannya biasa minum.

"Kopi kebangsaan Si Bu Bos." kalau kata bi Minah.

Ketika bi Minah menyediakan kopi majikannya sekaligus oleh-olehnya di meja.

"Kenapa gak disediain cemilan oleh-olehnya bi?" tanyanya datar.

"Tadi sudah saya tawarin bu bos tapi pak bos gak mau masih kenyang katanya." dia menundukkan wajahnya, tangannya memegang baki nampan.

"Oh seperti itu ya sudah." ucapnya, bi Minah kembali ke dapur melanjutkan pekerjaannya.

"Gimana mudiknya? Lama juga ya kamu pulang kampungnya aku tahun ini gak mudik lagi repot." Andra sebenarnya bete Flower mudiknya lama.

"Gimana gak lama dua kampung dari ujung ke ujung pertama ke rumah mamah dulu terus baru ke rumah papah dari Banten ke Bandung kan berlawanan arah tuh mana hujan macet mampus, hadeh!" ia menjelaskan kronologi kampung halaman kedua orangtuanya.

"Oh iya lupa aku maaf ya Okem." dia pasang muka tanpa dosa cengangas-cengenges, wanita cantik itu menepok jidatnya.

"Kamu kan tahu gimana status orang tuaku mereka bercerai saat aku masih kecil." nada suaranya lemah.

Huft! Hela nafasnya berat.

"Jangan dibahas lagi ntar yang ada dirimu nangis bombay mending kita joget India kita ngumpet di pohon lari-lari sambil hujan-hujanan gitu kaya di film-film India." hiburnya.

"Dasar pria konyol!"

Mereka pun tertawa terbahak-bahak. Walaupun dia tertawa tapi matanya berkaca-kaca.

Dalam hatinya ngedumel, "Alangkah bahagianya aku melihat kedua putriku akrab dengan pria berkepala plontos itu tapi aku tidak berani apalagi terlalu banyak berharap karena sakit tapi tidak berdarah itu lebih pedih, menyesakkan dan menyakitkan. Njleb! Mengalahkan pedih dan sakitnya jika tergores oleh benda tajam." dia mengusap-ngusap pelan wajahnya.

"Aku mau belanja keperluan dapur sama kulkas ke Sunter Mall mumpung masih sore." dia melirik ke jam dinding.

"Ayo sekalian aku ikut ya nanti selesai belanja aku langsung pulang." Andra sangat bersemangat, dia sangat senang menghabiskan waktu dengan kedua putri kekasihnya.

"Aku gak bawa mobil ya? Sekalian gak bawa dompet ah." candanya sambil berlalu ke kamar mandi.

"Kan ada aku ngapain bawa dompet?!" ucapnya datar.

Wanita bertato itu mandi sambil bersenandung salah satu lagu kesukaannya, "Lihat ... Lihat hatiku ... Yang selalu begitu mengharap dekat denganmu ... Namun sungguh terlalu di mataku kau manjakan dia ... Biarkanlah oh kini ... Tak perlu jelaskan lagi ... Tentang dia sungguh ku tak mengerti ... Kau berpalingkan diri ... Ho u ho u ho u ho ... Hanya doa serta air mata yang menyertai kan kepergianmu ... Biarkan aku sendiri kasih ... Ho u ho u ho ..." ia menyanyikannya dengan penuh perasaan.

Pasti yang tahu potongan lagu di atas bacanya sambil nyanyi hehehe.

Ketika mendegar suara nyanyian dari kamar mandi Andra tergugu, "Suara Si Okem itu bagus berkarakter tapi kalau sudah mandi lamanya bak Putri Keraton! Haiiizzz." dia menggelengkan kepalanya.

Sambil menunggu tuan putri selesai mandi dia meminta bi Minah untuk mengganti baju Alana dan Alena.

"Kaka sama dede pake baju ini saja yang dipake baru ganti tadi pagi om. Bagus kan om?" mereka berdua memutar-mutarkan dan berjalan melenggak-lenggokkan badannya bergaya bak model internasional.

Andra tersenyum lebar, "Bagus dan cantik sayang-sayangku." dia mengacungkan kedua jempolnya dan mengedipkan sebelah matanya.

Mereka berdua langsung memeluk dan mencium pipinya masing-masing cium sebelah.

Menunggunya selesai mandi dan berhias natural mau sejam lama dimandinya. Setelah penantian berabad-abad akhirnya nongol juga batang hidungnya dia berjalan keluar dari kamarnya rambut dikuncir kuda mengenakan setelan baju santainya kaos hitam dan celana jeans coklat dengan tas selempangnya. Bi Minah sudah pasti disuruh ikut.

Di Sunter Mall...

Kedua putrinya bermain game di time zonenya jadi bisa ditinggal. Bi Minah ikut majikannya buat belanja semua bahan dapur dan kulkas dimasukin ke troli dorong sampe penuh banget tuh troli. Dia meminta pembantunya untuk antri di kasir, selagi menunggu antrian dia menghampiri kedua putrinya karena waktu bermainnya sudah selesai.

Lalu kembali ke pusat perbelanjaan ngecek antrian bi Minah di kasir, kedua putrinya belok ke bioskop mereka melihat ada film kartun Rapunzel.

Mereka berdua berdiri di depan mading film kartunnya.

"Mih mau nonton Rapunzel i like it (aku suka)." seru kedua putrinya matanya memelas.

Andra langsung berjalan ke loket untuk membeli tiketnya dia membeli lima tiket. Flower menoleh ke arahnya, bibir tipis di wajahnya ketarik hingga ujung kedua pipinya sehingga benda putih yang berjejer rapi itu terlihat, lesung di pipinya sebelah kanan membuatnya semakin cantik dan manis jika tersenyum.

Lalu Andra menghampirinya dia memberikan kertas yang ada di tangan kanannya.

"Nih tiketnya, kamu di sini saja biar aku yang ngecek bi Minah nanti sekalian aku simpen belanjaan ke mobil semoga gak lama." terangnya.

Wanita itu menganggukkan kepalanya, Andra keluar bioskop.

Menunggu Andra sama bi Minah urus belanjaan dia memesan popcorn, kopi jelly cappucino dia titipkan di outletnya untuk nanti di bawa masuk ke dalam bioskopnya. Kedua putrinya maen game yang ada di lobby bioskop dia mendampingi kedua putrinya sembari menikmati popcorn dan kopi jelinya sesekali menyuapi mereka berdua bergantian.

Sementara di pusat perbelanjaan di kasirnya bi Minah masih menunggu giliran

Sesekali dia melirik jam tangan yang dipakai sebelah kiri tangannya, "masih sejam lagi filmnya mulai moga keburu nih. Antrian bi Minah tinggal dua orang lagi di kasir." batinnya, dia duduk tak jauh dari kasir menunggu giliran bi Minah sembari menghisap rokoknya. Bi Minah menoleh ke arahnya tersenyum simpul. Dia hanya mengangguk.

Tiba waktunya giliran bi Minah di kasir setelah semua sudah dihitung sebelum dia memanggil Andra dia sudah menghampirinya. Dia membuka dompetnya mengeluarkan kartu debitnya, menggesekkannya pada alat pembayaran tidak lama keluarlah kertas putih bukti pembayaran. Struk belanjaan jangan ditanya lagi sudah pasti panjang banget. Kemudian mereka berdua membawa semua belanjaan menggunakan troli ke tempat parkir mobil memasukkannya ke bagasi, trolinya dibawa kembali ke pusat perbelanjaan. Mereka berdua kembali ke bioskop di tengah lobby tersedia kursi panjang bi Minah langsung mendudukinya.

Andra menghampiri kekasihnya, Flower menoleh ke arahnya seketika melirik ke arah bi Minah, "Sudah beres belanjaannya?" Andra mengangguk, tangannya menyomot popcorn dimasukkan ke mulutnya diambilnya kopi jelly cappucino yang ada di tangan Flower dia meneguknya sampai habis, dahaga.

Andra langsung gabung maen game dengan Alana dan Alena.

"Pintu bioskop nomer empat telah di buka dimohon untuk segera masuk." terdengar suara pengumuman di area bioskop, ia memberikan tiga tiket meminta kedua putrinya sama bi Minah masuk duluan dia dan Andra mengambil popcorn dan kopi jelly yang dia titipkan.

Bi Minah menganggukkan kepalanya, dia bergegas mengajak kedua anak majikannya masuk ke dalam bioskop.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Ngena Di Hati

    "Mau mandi, gak bebeb? Kalo mau aku ambilin handuknya, silahkan masuk dan anggap saja rumah sendiri." Flower merapihkan sendal mereka berdua ke lemari sendalnya."Mandi dong aku udah bobo kan tadi di mobil biar pun sebentar jadi bisa mandi, assalamualaikum." Martin masuk ke dalam. "Aku ikut rebaban bentar ya di sofa sayang, lurusin pinggang nih pada sakit pinggang aku tidur di jok mobil.” ijinnya, ia kretegin pinggang, tangan dan lehernya.Kreteg! Kreteg! Kreteg!Flower anggukkan kepalanya tersenyum lebar. "Wa'alaikumsalam, eh iya lupa kan ada kamar tamu rebahan di kamar tamu aja, ntar aku anterin handuknya ke kamar. Aku juga pada sakit nih pinggang, untung joknya kamu ke belakangin punya aku kalo gak leher aku juga pasti sakit." ia pun kretegin badannya seperti yang dilakukan kekasihnya, Martin anggukkan kepalanya.Kreteg! Kreteg! Kreteg!Flower berjalan duluan ke arah kamar tamu yang terletak tidak jauh dari kamarnya dan kamar anak-anaknya, Martin mengikuti di belakangnya. "Aroma h

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Mimpi Yang Sangat Buruk

    "Ya ampun, apa-apaan sih Si Andra? Setel musik kenceng banget masih pagi gini, berisik! Bukannya bantuin bini dikit kek, anter anak-anak gitu sekolah ini mah boro-boro malah sibuk sama Si Jablay Flower aja, najis! Gue yakin dia masih suka berhubungan sama Si Jablay, biar pun dua bulan ini dia anteng-anteng aja di rumah!" dumel Sari dalam hati. "Tunggu aja ntar pasti ada apesnya dia ketahuan sama gue chattingannya sama Si Jablay, serapih-rapihnya ditutupin tuh bangke pasti kecium juga. Gue sangat menantikan moment itu, biar pun hati gue sakit dan perih bagai disayat-sayat silet, kita tunggu saja!" ultimatumnya, ia tersenyum sinis melengos ke luar mengantar kedua anaknya sekolah sedangkan yang paling kecil masih terlelap.Kecurigaan dan feeling Puspitasari sebagai istri Andra sangat kuat, dia begitu yakin kalo suaminya masih menjalin hubungan dengan wanita yang berhasil membuat Andra berpaling darinya, Flower. "Bi, mamih belom pulang ya tadi Dede lihat kamar mamih masih kosong?" tanya

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Melukai Harga Diri

    Flower menyeka bulir-bulir bening yang membasahi kedua pipinya dengan telapak tangannya, dadanya terasa sangat sesak menahan tangis yang tertahan. Martin terdiam seribu bahasa karena tidak ingin memperbesar masalah mencoba mengalah pada wanitanya walau pun banyak yang ingin dia katakan. "Sayang, mau mampir dulu gak ke Alfamart? Mana tahu ada yang mau kamu beli, untuk kamu dan anak-anak." ucap Martin mencairkan suasana yang tegang membuatnya tidak nyaman. "Gak usah mampir ke Alfamart, masih banyak jajanan anak-anak di kulkas. Aku mau cepet sampe rumah aku mau istirahat, capek!" timpal Flower, suaranya jadi parau dan bergetar."Oh gitu, baiklah nyonya besar. Tapi kenapa suaramu kedengaran serak ya kaya orang habis nangis, aku gak salah denger kan?" tanya Martin, ia menoleh ke arah Flower. "Mana ada, kupingmu salah denger kali!" sahutnya, ia menutup mulutnya dengan sebelah tangannya."Coba nengok sini aku mau lihat, kamu jangan bohongin aku ya aku ini bukan

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Sangat Tidak Menyenangkan

    Martin mulai mengetik pesan untuk Andra, Flower memicingkan matanya ke arahnya. Perasaan Flower udah campur aduk semua jadi satu was-was, watir, marah, bimbang dan pasrah. Jantungnya berdetak kencang!"Apa yang dia ketik ya, serius bener mukanya? Waduh gak tahu deh, bodo amatan ah gak mau pusing! Aku lagi ngambek karena dia belom jawab pertanyaan yang soal serius, eh dia malah nanyain Si Andra bukannya jawab pertanyaan aku, capedeh! Sampe males bahasnya takut ribut malah dia bahas Si Andra, ampun dah!" batinnya, ia mengalihkan pandangannya ke luar kaca di samping kirinya. Huft! Hela nafas Martin berat berulang kali.Flower menoleh ke arahnya, "Apa balesannya bebeb, kenapa kamu sampe tarik nafasnya berat banget seperti orang yang sedang menghadapi masalah besar aja?" tanya Flower, ia begitu penasaran dengan isi chat mereka berdua. Martin menoleh ke arahnya, "Dia gak mau diputusin, dia ngajak ketemu lagi tuh. Aku suruh dia ke apartment aja besok minggu, aku

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Di Pagi Hari

    "Janji yang mana, ya? Kalo aku sebutin takut salah, secara ya kan bukan sama dia aja bikin janji sama Si Andra juga bikin janji. Pucing pala inces, mana masih berasa ini inek. Dah ah gak mau pucing, maunya enak aja ha-ha-ha menggila!" batinnya, ia cengar-cengir merasa lucu sendiri.Martin mengerutkan keningnya, "Kenapa kamu cengar-cengir sendiri, ada yang lucu? Jangan bikin aku watir ya, sayang!" selidik Martin, Flower nyengir kuda. "Gak pp bebeb, aku cuma lagi ketawain diri sendiri aja. Boleh ganti lagunya gak, bebeb?" pintanya, ia melirik ke arah Martin dan vcdnya."Boleh sayang mau ganti lagu apa, ajep-ajep?" goda Martin lagi, Flower mencubit kecil tangannya. "Nakal ya kamu, godain aku terus ih bebeb ..." ucap Flower manja, ia mengerucutkan bibirnya seraya ganti lagunya. "Tapi serius aku nanya, tadi kenapa ketawain diri sendiri?" tanya Martin, ia penasaran. "Oh, jadi selama ini kamu gak serius gitu sama aku?" timpalnya cepat. "Nah ini baru

  • JANGAN NGAKU CANTIK   Barang Bagus

    "Kalo yang lain mungkin udah bilang Si Jhon kepo kali ya soalnya nanyain hal-hal kecil, jaman sekarang banyak nanya dibilangnya kepo sampe kadang jadi males banyak nanya semenjak ada kata KEPO, kan horor beud!" Flower menghisap rokoknya.Setelah beberapa jam dan efek ineknya mulai drop Jhon menghampiri Flower yang sedang berada di toilet. "Beb!" seru Jhon ketika masuk ke toilet seraya membuka pintu, Flower menoleh ke arah nya."Ya, ada apa Jhon?" timpal Flower, ia merapihkan bajunya. "Udah bab-beb bab-beb aja dia, barang bagus!" batin Flower.Jhon memeluk Flower dari belakang, "Masih mau gak, beb?" bisik Jhon. "Mau apaan, inek?" Jhon geleng-geleng. "Terus, apa dong? Flower mengerutkan dahinya. "Ngamar, yuk!" bisik Jhon lagi."Serius, emang bisa?" tanya Flower memastikan, ia merasa tak percaya apa yang didengarnya. "Wah, ngeledek! Bisa lah masa gak bisa, makanya ayo biar tahu!" jawab Jhon dengan sangat percaya diri, semangat 45 mamen."Dih, siapa yang ngeledek orang nanya. Kalo b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status