Share

Bak Putri Keraton

"Bi Minah tolong bikinin saya kopi sekalian bawa sini oleh-oleh yang kemaren beli di Bandung." serunya dengan lantang, dia langsung membuat kopi goodday yang majikannya biasa minum.

"Kopi kebangsaan Si Bu Bos." kalau kata bi Minah.

Ketika bi Minah menyediakan kopi majikannya sekaligus oleh-olehnya di meja.

"Kenapa gak disediain cemilan oleh-olehnya bi?" tanyanya datar.

"Tadi sudah saya tawarin bu bos tapi pak bos gak mau masih kenyang katanya." dia menundukkan wajahnya, tangannya memegang baki nampan.

"Oh seperti itu ya sudah." ucapnya, bi Minah kembali ke dapur melanjutkan pekerjaannya.

"Gimana mudiknya? Lama juga ya kamu pulang kampungnya aku tahun ini gak mudik lagi repot." Andra sebenarnya bete Flower mudiknya lama.

"Gimana gak lama dua kampung dari ujung ke ujung pertama ke rumah mamah dulu terus baru ke rumah papah dari Banten ke Bandung kan berlawanan arah tuh mana hujan macet mampus, hadeh!" ia menjelaskan kronologi kampung halaman kedua orangtuanya.

"Oh iya lupa aku maaf ya Okem." dia pasang muka tanpa dosa cengangas-cengenges, wanita cantik itu menepok jidatnya.

"Kamu kan tahu gimana status orang tuaku mereka bercerai saat aku masih kecil." nada suaranya lemah.

Huft! Hela nafasnya berat.

"Jangan dibahas lagi ntar yang ada dirimu nangis bombay mending kita joget India kita ngumpet di pohon lari-lari sambil hujan-hujanan gitu kaya di film-film India." hiburnya.

"Dasar pria konyol!"

Mereka pun tertawa terbahak-bahak. Walaupun dia tertawa tapi matanya berkaca-kaca.

Dalam hatinya ngedumel, "Alangkah bahagianya aku melihat kedua putriku akrab dengan pria berkepala plontos itu tapi aku tidak berani apalagi terlalu banyak berharap karena sakit tapi tidak berdarah itu lebih pedih, menyesakkan dan menyakitkan. Njleb! Mengalahkan pedih dan sakitnya jika tergores oleh benda tajam." dia mengusap-ngusap pelan wajahnya.

"Aku mau belanja keperluan dapur sama kulkas ke Sunter Mall mumpung masih sore." dia melirik ke jam dinding.

"Ayo sekalian aku ikut ya nanti selesai belanja aku langsung pulang." Andra sangat bersemangat, dia sangat senang menghabiskan waktu dengan kedua putri kekasihnya.

"Aku gak bawa mobil ya? Sekalian gak bawa dompet ah." candanya sambil berlalu ke kamar mandi.

"Kan ada aku ngapain bawa dompet?!" ucapnya datar.

Wanita bertato itu mandi sambil bersenandung salah satu lagu kesukaannya, "Lihat ... Lihat hatiku ... Yang selalu begitu mengharap dekat denganmu ... Namun sungguh terlalu di mataku kau manjakan dia ... Biarkanlah oh kini ... Tak perlu jelaskan lagi ... Tentang dia sungguh ku tak mengerti ... Kau berpalingkan diri ... Ho u ho u ho u ho ... Hanya doa serta air mata yang menyertai kan kepergianmu ... Biarkan aku sendiri kasih ... Ho u ho u ho ..." ia menyanyikannya dengan penuh perasaan.

Pasti yang tahu potongan lagu di atas bacanya sambil nyanyi hehehe.

Ketika mendegar suara nyanyian dari kamar mandi Andra tergugu, "Suara Si Okem itu bagus berkarakter tapi kalau sudah mandi lamanya bak Putri Keraton! Haiiizzz." dia menggelengkan kepalanya.

Sambil menunggu tuan putri selesai mandi dia meminta bi Minah untuk mengganti baju Alana dan Alena.

"Kaka sama dede pake baju ini saja yang dipake baru ganti tadi pagi om. Bagus kan om?" mereka berdua memutar-mutarkan dan berjalan melenggak-lenggokkan badannya bergaya bak model internasional.

Andra tersenyum lebar, "Bagus dan cantik sayang-sayangku." dia mengacungkan kedua jempolnya dan mengedipkan sebelah matanya.

Mereka berdua langsung memeluk dan mencium pipinya masing-masing cium sebelah.

Menunggunya selesai mandi dan berhias natural mau sejam lama dimandinya. Setelah penantian berabad-abad akhirnya nongol juga batang hidungnya dia berjalan keluar dari kamarnya rambut dikuncir kuda mengenakan setelan baju santainya kaos hitam dan celana jeans coklat dengan tas selempangnya. Bi Minah sudah pasti disuruh ikut.

Di Sunter Mall...

Kedua putrinya bermain game di time zonenya jadi bisa ditinggal. Bi Minah ikut majikannya buat belanja semua bahan dapur dan kulkas dimasukin ke troli dorong sampe penuh banget tuh troli. Dia meminta pembantunya untuk antri di kasir, selagi menunggu antrian dia menghampiri kedua putrinya karena waktu bermainnya sudah selesai.

Lalu kembali ke pusat perbelanjaan ngecek antrian bi Minah di kasir, kedua putrinya belok ke bioskop mereka melihat ada film kartun Rapunzel.

Mereka berdua berdiri di depan mading film kartunnya.

"Mih mau nonton Rapunzel i like it (aku suka)." seru kedua putrinya matanya memelas.

Andra langsung berjalan ke loket untuk membeli tiketnya dia membeli lima tiket. Flower menoleh ke arahnya, bibir tipis di wajahnya ketarik hingga ujung kedua pipinya sehingga benda putih yang berjejer rapi itu terlihat, lesung di pipinya sebelah kanan membuatnya semakin cantik dan manis jika tersenyum.

Lalu Andra menghampirinya dia memberikan kertas yang ada di tangan kanannya.

"Nih tiketnya, kamu di sini saja biar aku yang ngecek bi Minah nanti sekalian aku simpen belanjaan ke mobil semoga gak lama." terangnya.

Wanita itu menganggukkan kepalanya, Andra keluar bioskop.

Menunggu Andra sama bi Minah urus belanjaan dia memesan popcorn, kopi jelly cappucino dia titipkan di outletnya untuk nanti di bawa masuk ke dalam bioskopnya. Kedua putrinya maen game yang ada di lobby bioskop dia mendampingi kedua putrinya sembari menikmati popcorn dan kopi jelinya sesekali menyuapi mereka berdua bergantian.

Sementara di pusat perbelanjaan di kasirnya bi Minah masih menunggu giliran

Sesekali dia melirik jam tangan yang dipakai sebelah kiri tangannya, "masih sejam lagi filmnya mulai moga keburu nih. Antrian bi Minah tinggal dua orang lagi di kasir." batinnya, dia duduk tak jauh dari kasir menunggu giliran bi Minah sembari menghisap rokoknya. Bi Minah menoleh ke arahnya tersenyum simpul. Dia hanya mengangguk.

Tiba waktunya giliran bi Minah di kasir setelah semua sudah dihitung sebelum dia memanggil Andra dia sudah menghampirinya. Dia membuka dompetnya mengeluarkan kartu debitnya, menggesekkannya pada alat pembayaran tidak lama keluarlah kertas putih bukti pembayaran. Struk belanjaan jangan ditanya lagi sudah pasti panjang banget. Kemudian mereka berdua membawa semua belanjaan menggunakan troli ke tempat parkir mobil memasukkannya ke bagasi, trolinya dibawa kembali ke pusat perbelanjaan. Mereka berdua kembali ke bioskop di tengah lobby tersedia kursi panjang bi Minah langsung mendudukinya.

Andra menghampiri kekasihnya, Flower menoleh ke arahnya seketika melirik ke arah bi Minah, "Sudah beres belanjaannya?" Andra mengangguk, tangannya menyomot popcorn dimasukkan ke mulutnya diambilnya kopi jelly cappucino yang ada di tangan Flower dia meneguknya sampai habis, dahaga.

Andra langsung gabung maen game dengan Alana dan Alena.

"Pintu bioskop nomer empat telah di buka dimohon untuk segera masuk." terdengar suara pengumuman di area bioskop, ia memberikan tiga tiket meminta kedua putrinya sama bi Minah masuk duluan dia dan Andra mengambil popcorn dan kopi jelly yang dia titipkan.

Bi Minah menganggukkan kepalanya, dia bergegas mengajak kedua anak majikannya masuk ke dalam bioskop.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status