MasukPagi itu rafa sudah rapi, untuk berangkat kekantor,dia tidak melirik sedikit pun kearah istrinya itu yang belum sadarkan diri diatas kasur.dia masih memikirkan kalau istrinya tidur dari semalaman.
"Sudah tidak bisa melayani suami, kerjaan tidur, kayak pelihara binatang saja"kata rafa dengan nada kesal sambil mengambil tas kantor nya yang berada diatas meja,lalu keluar. "Pagi tuan"sapa mbak asih yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk majikannya itu. "Iya mbak,saya mau makan buah saja sama yogurt mbak ya! tidak perlu nasi,telor ayam kampung saya yang biasa sudah dibuatkan?"tanya rafa kepada mbak asih yang sedang mengupas apel. "Sudah tuan.baru saja saya masukkan kedalam air mendidih.tinggal tunggu dua menit lagi.tuan mau makan buah dulu atau telur dulu?"tanya mbak asih memastikan keinginan majikan nya itu. "Telur dulu mbak habis itu baru buah"jawab rafa sambil duduk dimeja makan. Setelah memecahkan lima butir telur setengah matang kedalam gelas.mbak asih menambahkan sedikit garam dan lada kedalam telur tersebut. "Ini tuan"mbak asih meletakkan telur rebus itu dan sendok didepan rafa. Rafa pun menghabiskan telur setengah matang itu dalam waktu kurang semenit. Mbak asih langsung cepat cepat meletakkan bebetapa potongan buah dan sedikit yogurt didepan rafa takut kelamaan rafa menunggu nanti mbak asih bakalan dimaki maki sama majikannya itu. "Ini buah nya tuan"kata mbak asih sambil memberikan satu piring putih dengan potongan buah diatasnya. "Ini yogurt nya juga tuan"lanjut mbak asih meletakkan semangkok kecil yogurt didepan rafa. Selesai sarapan pagi rafa pun segera menuju kantor. "Bagaimana gak tiap saat minta jatah.toh makanannya seperti itu"ujar mbak asih sambil membereskan sisa makanan rafa. Mbak asih lanjut menyiapkan nasi goreng untuk nada,seperti biasa nada sarapan pagi dengan nasi goreng dan telur dadar. TeTapi setelah setengah jam mbak asih siap memasak,nada belum juga turun dari kamarnya. "Tumben ibu sudah jam setengah sembilan belum turun"ucap mbak asih sambil melihat kearah pintu kamar nada yang berada dilantai dua. "Kadang ibu terlalu capek atau lelah jadi dia tertidur pulas sekali sampai jam segini belum bangun.aku tunggu lah sekitar jam sembilan kalau ibu belum bangun kuantarkan saja nasi ini kedalam, mungkin ibu mau makan dikamar saja pagi ini" ujar mbak asih, memilih menunggu nada tiga puluh menit lagi untuk sarapan. Namun sudah jam sembilan pas nada belum juga turun untuk sarapan, mbak asih pun membawakan nasi goreng dengan segelas air putih ditangan nya menuju kamar nada dilantai dua. "Bu...boleh saya masuk.."mbak asih mengetok pintu kamar nada.namun waktu mbak asih memegang gagang pintu.pintu kamar tidak ditutup. Mbak asih pun langsung masuk untuk meletakkan sarapan ditangan nya itu. "Ya allah ibu..."mbak asih terkejut melihat nada tergeletak diatas kasur dengan kondisi setengah telanj*ng karna dia hanya menggunakan leng*rly. Mbak asih langsung menutul badan nada dengan selimut disamping nya itu. "Bu..bu.."mbak asih mencoba membangunkan nada. "Hah??kenapa ini memar ?"tanya mbak asih yang melihat ada bekas pukulan dipant*t nada. Mbak asih pun turun dengan mengambil air dingin dan mengompresnya .selesai mbak asih mengompres tubuh nada mbak asih sadar kalau nada pingsan bukan tidur. "Ya allah sampai sebegini lah kejadiannya.."kata mbak asih sambil melihat kondisi nada. Mbak asih mengambil baju daster nada dan memakaikan ditubuh majikannya itu.lalu membaguskan posisi tidurnya nada. Setelah itu, mbak asih memilih untuk menghubungi dokter segera.dengan kondisi kalang kabut, mbak asih membereskan kamar nada yang masih berantakkan,sambil menunggu datannya dokter. Tidak lama kemudian dokter pun datang untuk memeriksa nada. "Mungkin ini efek kecapean mbak,kayak nya dia terlalu lelah.ini ada beberapa vitamin "kata dokter sambil menyerahkan beberapa obat vitamin nada ke mbak asih. "Trimakasih dok.tapi kapan kira kira ibu sadar dok?"tanya mbak asih yang dari tadi mulai mengkhawatirkan dengan keadaan nada. "Insya allah sebentar lagi ibu nada akan segera sadar, biarkan saja dia beristirahat dulu mbak.kalau bisa nanti setelah sadar dikasih makanan yang berserat ya mbak dan perbanyak makan buah"pesan dokter kepada mbak asih. "Baik dok.terima kasih sekali lagi sudah cepat cepat dokter datang kesini"ucap mbak asih. "Sama sama mbak.saya pulang dulu mbak ya"dokter pun pamit untuk pulang. Mbak asih yang merasa iba dengan kondisi nada hanya duduk disamping tempat tidur melihat keadaan nada. "Ya allah bu.sayang nya nasib ibu.seandainya dokter tadi melihat lebam dipantat ibu pasti dia akan menyarankan untuk visum karna sudah memar."ujar mbak asih sambil melihat kearah nada yang belum sadarkan diri. "Ting ting ting.."bunyi hp nada dimeja membuat mbak asih terkejut. "Eh siapa yang menelepon"tanya mbak asih sambil bangun menuju meja yang berada didalam kamar nada. "Emak.."mbak asih membaca nama yang tertulis dilayar hp nada. "Emak bu nada rupanya menelepon"kata mbak asih yang hanya berdiri disamping meja dan memperhatikan hp nada karna tidak berani mengangkatnya. "Ting...tingg..ting..."telpon itu kembali berdering. "Ya allah kalau ku angkat dianggap lancang gak ya"tanya mbak asih pada dirinya. "Ting....ting...ting..."bunyi hp untuk kesekian kali.dan akhirnya mbak asih memilih untul mengangkatnya. "Assalamualaikum.."mbak asih memberi salam dengan sedikit grogi. "Waalaikum salam nada!! Kamu lagi dimana?"tanya emak nya nada. "Maaf bu.bu nada sedang kurang sehat jadi lagi istirahat saya pembantunya bu"jelas mbak asih. "Owalah...sakit apa dia..saya sedang di kost adeknya ini dikota.kalau dari kota rumah nada jauh gak mbak?"tanya emak nya nada yang rencana mengunjungi nada. "Oh gak terlalu jauh bu sekitar dua puluh menit"jawab mbak asih. (Emak bilang suruh share lokasi) Suara adek nada menyahut dari kejauhan. "Oh iya mbak bisa di share lokasi tanya desi (adek nada)"tanya emak nya nada. "Oh bisa bu.ini saya share bu ya"jawab mbak asih. Mbak asih pun mengirim lokasi rumah nada. "Trimakasih mbak ya.saya tutup dulu telpon nya insya allah habis dhuhur saya kesana"ucap emak nada. "Baik bu.kami tunggu."mbak asih pun menutup panggilan tersebut. "Gak apa lah emak nya bu nada tau.mungkin nanti ada solusi dari beliau."ujar mbak asih sambil meletakkan kembali ponsel nada dimeja. Mbak asih pun keluar dari kamar nada,lalu turun kedapur. Untuk menyiapkan makan siang, karna emaknya nada akan datang. "Biasanya orang kampung lebih suka kaya ikan bakar, sambal sama pete deh"fikir mbak asih yang sedang membuka kulkas serta memegang plastik ikan dan plastik daging.dia lagi memilih menu mana yang cocok dengan lidah emaknya nada. "Iya betul,aku bakar ikan saja, buat sambal terasi,serta cocolan kecap. dan sayur rebus.seperti nya emak bu nada akan suka imi.aku pun ngebayanginnya kayak enak makan siang kalau menu nya itu.hehheh"kata mbak asih dengan sedikit tertawa kecil.mbak asih pun membersihkan ikan dan mengulek beberapa bumbu untuk dioleskan ke ikan tersebut.setelah diolehkan ke ikan mbak asih mendiamkan sebentar sampai bumbunya meresap. "Sambilan menunggu bumbunya meresap, aku kupas saja bawang sama bersihin sayuran agar tidak terlalu lama menunggu nya"ucap mbak asih sambil mengambil beberapa jenis sayur didalam kulkas.setelah selesai membersihkan sayur dan bahan bahan lainnya mbak asih pun membakar ikan .lalu dia mengulek sambal terasi serta merebus sayuran yang telah dibersihkannya tadi. "Jangan lupa metimun untuk lalapan,kan enak pakek sambal terasi"ujar mbak asih setelah menghidangkan semua menu makanan yang dimasaknya dimeja makan tersebut. Setelah memotong timun untuk lalapan, mbak asih pun lalu meletakkannya dimeja pas disamping terasi. "Ya allah sudah tidak terbanyangkan betapa enak nya ini"kata mbak asih dengan penuh semangat ,melihat makanan yang ia masak tersebut terhidang dengan begitu cantik dimeja makan.Dua tahun telah berlalu,kehidupan ningsi semakin bahagia dengan warung makannya yang semakin maju."Itu mama ningsi" tunjuk nada kepada dara anak gadis kecilnya."Eh anak mama" ucap ningsi saat melihat dara dalam gendongan nada."Kakak sendiri saja?"tanya ningsi sambil mengambil dara dari gendongan nada."Gak,kakak sama mas rafa,mas rafa sedang ngobrol di depan dengan beberapa temannya"jawab nada."Itu lah kak,selama ini banyak perusahaan yang bekerja sama mengambil makan siang di warung ku rata rata kenalan mas rafa"ucap ningsi."Mas rafa membantu promosiin saat rapat katanya,eh kamu bagaimana sudah ada dambatan hati?"tanya nada."Aku sedang memikirkan bisnisku kak,kakak silakan menikmati jamuannya ya! Aku mau main sama dara sebentar" kata ningsi sambil membawa dara berkeliling pembukaan warung ke tiganya."Sayang mama mau makan apa?"tanya ningsi kepada dara." beb,," eka memukul pundak ningsi."Jam segini meneger baru sampai?"tanya ningsi sambil memainkan tangan dara."Aku baru saja
Tiga bulan setelah melahirkan ningsi kini semakin menikmati kehidupan yang berlaku untuknya,dia sudah mulai mengikhlaskan kepergian anak nya."Ayo beb kita pulang!"ajak eka,sudah hampir satu jam lebih ningsi menatap pusara anaknya itu."Sebentar lagi beb ya!! Setelah tiga bulan dia meninggal baru ini aku pergi ke makamnya,"jawab ningsi sambil terus memandangi kuburan kecil yang sudah mulai ditumbuhi rumput,"Tidak bagus juga beb kalau kau terlalu berlama lama di sini,keadaan kau pun belum begitu sehat"kata eka,mencoba menasihati ningsi."Sayang,, mama pulang ya!, kalau sayang rindu sayang datang lah sesekali ke dalam mimpi mama"ucap ningsi sambil mengelus batu nisan anaknya itu."Assalamualaikum,muhammad rafi mama, "lanjutnya.Lalu ningsi bangun dari duduknya,dan melihat ke arah eka memberi kode kalau mereka sudah bisa pulang sekarang."Yok beb" eka memegang tangan ningsi.Lalu mereka berjalan meninggalkan pemakaman tersebut.Mereka pulang menggunakan sepeda motor eka yang di parkir d
"Euuum,,"eka terlihat kebingungan saat ingin mempersilakan tamu tamunya untuk duduk."Kenapa dek?"tanya nada yang menyadari kebingungan dari wajah eka."Putri di dalam kamarnya,jadi yang bisa masuk ke dalam cuma kak nada dengan mbak asih saja,dikarnakan putri sedang berpantang,mas sama bapak bisa duduk di ambal ini,atau kak nada sama mbak asih mau istirahat disini dulu pun bisa"jelas eka."Kami langsung ke dalam saja dek,kakak ingin langsung bertemu dengan ningsi"jawab nada."Betul bu,saya pun ingin melihat kondisinya yang sekarang"sambung mbak asih."Ya sudah kami duduk di sini saja" sahut pak karno.lalu pak karno dan rafa pun langsung duduk di ambal yang sudah di gelar oleh bu ani."Assalamualaikum" nada memberi salam saat memasuki kamar ningsi."Waalaikum salam kak"jawab ningsi,hendak duduk dari tidurnya saat melihat nada dan mbak asih telah sampai."Eh eh gak usah bangun!!"cegah mbak asih."Kamu tidur saja,kondisi tubuhmu belum begitu sembuh"ucap mbak asih."Iya dek,tidak usah ban
"Sayang,coba perhatikan mobil avanza hitam yang di belakang kita"ujar rafa kepada nada,di pertengahan perjalanan mereka.sementara pak karno dan mbak asih sedang ketiduran."Iya mas!! Memang nya kenapa mas?"tanya nada."Sepertinya dia ikutin kita deh"jawab rafa sambil memperhatikan mobil tersebut."Gak ah mas!! Mungkin itu perasaan kamu saja,"ujar nada."Coba ya,mas tes berhenti sebentar,"kata rafa,lalu meminggirkan mobilnya dan berhenti."Lihat sayang!! Dia pun berhenti,berarti betul dugaan mas kalau dia ikutin kita,ini kalau mas jalan dia pun ikut jalan mas samperin dia,siapa berani ngikutin mas," ucap rafa dengan perasaan kesalnya."Lebih baik mas bangunin pak karno,jadi kalau ada apa apa,mas tidak sendirian"usul nada."Aman sayang"" jawab rafa lalu dia melanjutkan perjalanannya,dia tetap memantau mobil yang mengikuti mereka.Sekitar lima belas menit rafa pun mencari tempat untuk mehentikan mobilnya lagi."Mas kenapa berhenti lagi?"tanya nada"Kayaknya yang di belakang itu cari masa
"Mass...kami sudah siap !!" Pagi itu Nada memanggil rafa yang masih duduk di taman bersama pak joel.menikmati secangkir kopi sambil bercerita satu sama lain sambil sesekali tertawa sampai terbahak bahak.,seakan mereka seumuran padahal rafa hampir seumuran sama anak pak joel yang pertama."Tuan,,itu"pakjoel memberi isyarah dengan menaikkan kedua alisnya."Apa pak"rafa menoleh kebelakang."Sayang sudah siap?"tanya rafa,saat melihat nada sudah berdiri tepat di belakangnya."Sudah mas,bahkan kami sudah menunggu mas sedari tadi di dalam,mbak asih fikir mas joging,karna pakek celana trening,ternyata mas sedang menggosip dengan pak joel di sini,sampai suara tertawa mas terdengar ke dalam" jelas nada,dengan sedikit ketus di wajahnya,karna sedikit kesal melihat penampilan rafa.sebab dia belum siap siap."Mas minta maaf ya sayang!! Sudah jangan ngambek nanti tidak comel!!" Ucap rafa sambil bangun dari duduknya,lalu memegang dagu nada,dengan sedikit di goyang goyang kannya."Ya sudah pak saya p
Malam itu,Rafa memperhatikan nada saat sedang menggunakan skincare yang sudah menjadi aktivitas rutinnya pada malam hari."Mas memperhatikan aku?"tanya nada,saat melihat pantulan bayangan rafa di cermin riasnya."Eummm,sebenarnya ada yang ingin mas tanyakan,tapi nanti saja lah"jawab rafa."Apa itu mas?aku jadi penasaran"tanya nada."Nanti saja,saat sudah siap pakai skincare,sayang tidur di samping mas,baru mas tanyakan "jawab rafa.Nada tersenyum saat mendengar jawaban tersebut,dia segera menyelesaikan aktivitasnya itu,agar segera bisa berbaring di samping suaminya."Sudah!!" Ucap nada sambil mendekat ke arah rafa."Kalau sudah pakai skincare tidak bisa di cium ya?"tanya rafa sambil tersenyum malu."Tidak !!"jawab nada,dengan ekpresi manjanya."Nanti lengket"lanjut nada."Ya sudah sini "kata rafa sambil membuka kan selimutnya.Lalu nada mendekat dan berbaring di samping rafa."Apa yang ingin mas tanyakan?"tanya nada,sambil menatap wajah suaminya itu."Mas hanya ingin memperjelas infor







