Share

PART - 02

Aldrick Axton Mansion, London

Selain wanita, Zafier tidak bisa dipisahkan dari yang namanya pesta. Dia akan hadir dengan pesona yang menyilaukan, memilih wanita di antara semua yang hadir dan membawanya pergi untuk di ajak kencan di atas ranjang. Sudah banyak wanita yang datang padanya untuk mengajaknya berhubungan jangka panjang tapi batas maksimal dia berhubungan hanya tiga bulan.

"Kenapa pesta topeng auranya suram begini?"

Ketiga lelaki yang berdiri di masing-masing sisinya serempak menoleh ke satu-satunya wanita yang berdiri bersama mereka di lantai dua mansion, memandangi keramaian di bawah sana yang dipenuhi dengan lelaki juga wanita cantik bergaun mahalan lengkap dengan topengnya yang sedang berdansa diiringi musik dansa.

"Karena kita sedang merayakan hari patah hati untuk Aldrick, Jenna sayang," jawab Zafier di sisi paling ujung.

"Pesta yang membosankan, Papa Aldrick!"

Kellan dan Zaf tertawa sementara Aldrick mencubit pipi Jenna lalu mengalihkan tatapannya ke bawah seraya melipat lengan di dada, mencoba memperhatikan satu persatu wanita yang ada untuk dia pilih menjadi partner dansa tapi dia malah bingung sendiri.

"Kau sudah menemukan burung merak yang akan kau robek gaunnya malam ini?" Bisiknya ke Zaf.

"Sudah." Aldrick langsung menoleh. "Aku mengincar wanita bergaun hitam berkilau yang dari tadi sendirian dan sibuk berputar ke sana kemari entah mencari siapa."

"Playboy memang memiliki insting berburu yang luar biasa ya," sindirnya.

Zaf tersenyum smirk. "Jangan pikirkan aku, brother. Ini pestamu." Aldrick mendengkus, Zaf memakai topengnya. "Kita turun sekarang. Aku sudah tidak sabar menarik wanita cantik berambut coklat itu dalam pelukanku."

"Aku juga sudah tidak sabar merusak pesta ini agar lebih meriah," sahut Jenna seraya menyeret Kellan untuk mengikutinya turun begitu juga Zaf, meninggalkan Aldrick yang kesal lalu menyusul turun membuat semua pasang mata terutama wanita menatapnya lapar dan berusaha tebar pesona.

Zaf tidak peduli dengan itu semua karena setelah menuruni anak tangga terakhir, dia langsung melintasi ruang dansa menuju targetnya yang mengedarkan pandangan lalu tertegun saat menemukan tatapan matanya dan menunggu Zaf berdiri di depannya.

"Hai, beautiful woman. Are you alone here?" sapanya.

Wanita itu bergeming seraya memperhatikan lekat seluruh penampilannya tanpa sekalipun menampilkan senyuman membuat Zaf tambah penasaran dengan apa yang sedang dia pikirkan.

"Yes. who are you? Aldrick?" Suaranya begitu lembut.

Zaf mengulurkan tangan yang disambut ragu-ragu oleh wanita itu tapi tidak menolak saat dibawa ke tengah lantai dansa berbaur dengan lainnya. Zaf merapatkan tubuh mereka dan bergerak sinkron di sana.

"Not, but your prince tonight," gombal Zaf yang disambut tanpa ekspresi oleh wanita dalam dekapannya. Matanya yang indah menghipnotis meskipun warnanya hitam pekat.

"Ah, sial banget," gumam wanita itu seraya mengalihkan tatapannya ke samping. Zaf menaikkan alis saat mendengar wanita itu bergumam dalam bahasa Indonesia. "Lelaki playboy."

"Excusme, lady. What did you says?" Zaf sengaja bertingkah seperti tidak mengerti bahasa Indonesia.

"Nope."  Lalu mereka saling menatap intens.

"Jangan tatap mataku lebih dari lima detik sayang kalau kau tidak mau terjerat dalam pesonaku." Zafier tersenyum smirk untuk wanita bermata indah dalam pelukannya.

Wanita itu tidak menampilkan ekspresi apapun meski tangannya perlahan bergerak mengelus rahangnya dan tanpa terduga mencium lembut Zafier Gaster yang langsung terdiam. Mereka berhenti berdansa di tengah ruangan saat wanita itu menarik bibirnya menjauh.

"Kalau kau tidak bisa melupakan kecupanku tadi, tampan. Temukan aku," bisiknya tanpa ekspresi membuat Zaf penasaran setengah mati.

Wanita bertopeng itu mundur menjauh darinya dan menghilang. Meninggalkan Zafier tertegun di tempatnya berdiri karena penolakannya. Lalu seperti tersadar dia langsung berlari keluar meninggalkan area dansa yang musiknya tiba-tiba berubah. Melintasi taman Mansion milik Aldrick menuju parkiran depan, Zaf melihat wanita itu masuk ke mobil hitam mengkilat dan pergi meninggalkannya mengumpat sembari mengacak rambut.

"Ah brengsek!" desisnya kesal.

***

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Dela Sutinah
ka ir kapan bikin cerita adric
goodnovel comment avatar
Wikasumi Sumiwika
saya suka jalan ceritanya ,asik sekali
goodnovel comment avatar
Meilinda Paputungan
aku suka jalan ceritanya ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status