Home / Romansa / JEJAK HASRAT / Bab 1 Akibat Chat Mesum

Share

JEJAK HASRAT
JEJAK HASRAT
Author: Irbapiko

Bab 1 Akibat Chat Mesum

Author: Irbapiko
last update Last Updated: 2025-09-10 16:20:40

Ada dua orang yang bersahabat yaitu Rina dan Robi. Mereka telah bersahabat sejak jaman kuliah dulu. Sayangnya Rina telah menikah dan dijodohkan oleh ortunya dengan anak dari teman ayahnya di kantor yaitu Rudi. Padahal Rina tak begitu menyukai meski Rudi sudah mapan dan baik cuma karena memang tak ada rasa cinta.

Makanya pernikahan mereka terasa hambar sampe-sampe saat Rina melayani hasrat suaminya itu di kamar pun ia lakukan dengan tanpa rasa kepuasan dirinya. Rina cuma menjalankan tugas sebagai istri saja. Rina pun mencoba mencari pelampiasan kegundahannya itu dengan curhat kepada sang sahabat yaitu Robi. Mereka berda sering bertemu di cafe favorit dekat kampus dulu saat mereka masih sama-sama di bangku kuliah.

Pertemuan Rina dan Robi di kedai kopi favorit mereka berlangsung seperti biasa. Mereka duduk di sudut yang tenang, berbagi cerita dan tawa. Namun, belakangan ini, Rina semakin sering mengungkapkan perasaannya kepada Robi, termasuk masalah privasi dalam hubungan suami istri dengan Rudi.

Sambil mengela nafas Rina berucap, “Robi, aku benar-benar merasa seperti dalam penjara. Pernikahan ini semakin membuatku terjebak.”

Robi dengan wajah prihatin, “Rina, apa yang terjadi? Kamu tahu aku selalu di sini untuk mendengarkanmu.”

Sambil menatap secangkir kopi di hadapannya Rina berkata, “Aku tahu, Robi. Dan itu yang membuatku merasa lebih baik, bisa berbicara denganmu.”

Robi tersenyum, “Sahabat sejati selalu mendengarkan, Rina.”

Rina melanjutkan, “Rudi, dia adalah pria yang baik. Tapi aku tidak mencintainya, Robi. Orangtuaku menginginkan pernikahan ini, dan aku hanya menurutinya.”

Robi mengangguk), “Aku mengerti bahwa kamu melakukannya untuk orangtuamu, tapi pernikahan tanpa cinta itu seperti penjara. Kamu harus bicara dengan Rudi, Rina. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam perasaan yang tidak bahagia.”

Rina berbisik, “Robi, ini bukan satu-satunya masalah. Aku merasa seperti aku tidak pernah mendapatkan kepuasan saat kami berdua di kamar. Aku mencoba berbicara dengan Rudi, tapi aku takut melukainya.”

“Rina, aku mengerti itu adalah masalah yang serius. Kamu perlu mencoba berbicara terbuka dengan Rudi. Ini tentang kebahagiaanmu juga,” ucap Robi dengan mimik prihatin.

Setelah itu percakapan mereka berlanjut malam harinya lewat aplikasi W******p.

Rina mengirim pesan, “Robi, bisakah kita bertemu lagi besok? Aku butuh seseorang untuk diajak berbicara.”

Robi membalas pesan, “Tentu, Rina. Aku akan di sana. Apa yang terjadi?”

“Aku hanya ingin berbicara denganmu tentang semuanya,” balas Rina lagi.

Robi mengirim pesan lagi, “Aku selalu di sini untukmu, Rina.”

Pertemuan berikutnya, Rina merasa semakin nyaman berbicara dengan Robi tentang masalah yang ada dalam pernikahannya. Mereka bahkan membahas masalah yang sangat pribadi.

Waktu berlalu, dan Rina terus merasa nyaman berbicara dengan Robi tentang semua masalah dalam pernikahannya. Pertemuan mereka di kedai kopi menjadi tempat di mana Rina bisa membuka hatinya tanpa rasa takut atau malu. Robi selalu mendengarkan dengan sabar dan memberikan nasihat yang baik.

Robi menyeduh secangkir kopi, “Bagaimana perkembanganmu dengan Rudi, Rina?”

Rina tersenyum getir, “Kami mencoba untuk lebih terbuka satu sama lain, Robi. Tapi aku masih merasa seperti ada tembok di antara kami. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.”

Robi membungkuk dekat, “Rina, jangan pernah merasa sendirian dalam hal ini. Kamu akan menemukan jalan keluar bersama-sama, seperti yang selalu kita lakukan.”

Rina meraih tangan Robi, “Terima kasih, Robi. Kamu adalah sahabat terbaik yang bisa kumiliki.”

Robi tersenyum, “Dan kamu juga sahabat terbaikku, Rina.”

Rina dan Robi terus mendukung satu sama lain dalam perjalanan hidup masing-masing. Rina tahu bahwa meskipun pernikahannya mungkin rumit, dia memiliki sahabat sejati yang selalu siap mendengarkan dan memberikan dukungan. Dan sementara Rina mencari cara untuk mengatasi masalahnya, dia tahu bahwa Robi akan selalu ada di sisinya, memandanginya dengan mata penuh kasih dan kepercayaan, siap mendukungnya dalam setiap langkah yang dia ambil.

Pada suatu malam, Rina menelpon lewat WA ke Robi ketika sang suami sedang menginap di rumah ortunya karena ada urusan persiapan pernikahan sodara dari keluarga Rudi. Percakapan mereka pun semakin intim dan bahkan Robi mulai bertanya hal-hal yang sensitif ke Rina dengan harapan Rina bisa mendapatkan kepuasan dari chat mesra mereka malam itu. 

“Rin, kamu biasanya melayani suami jam segini kan, heheh, maaf sekedar nanya!” ucap Robi seolah kepo banget dengan urusan ranjang Rina.

“Hihih, koq tau aja sih Rob?” balas Rina sambil tertawa memencet tombol WA di ponselnya.

“Biasanya dia yang minta duluan ya, Rin?” tanya Robi lagi semakin berani

“Yaa...gitulah...kan laki-laki rata-rata begitu!” balas Rina sambil senyum-senyum

“Trus, kalo malam ini dia gak pulang gimana tuh?”

“Gimana? Gimana maksudnya?” tanya Rina yang masih menebak-nebak kemana arah pertanyaan Robi itu.

“Ya untuk kamu dapet kepuasan, Rin!” ujar Robi akhirnya terus terang.

“Hihi, kamu benar-benar mau tau ya?” balas Rina sambil tertawa lagi di depan layar ponselnya.

“Iya Rin, kan aku jadi kepo banget setelah kamu sering curhat betapa kamu gak dapet kepuasan dari suamimu itu!” ujar Robi menjelaskan alasan kenapa ia bertanya tentang hal yang sensitif itu.

Tidak lama kemudian tiba-tiba ada pesan WA masuk ke Robi berupa gambar dan Robi terbelalak ketika membuka gambar yang dikirim Rina ternyata adalah Penis Buatan yang cukup besar, panjang dan berurat.

“Hahhh...Serius, Rin?” tanya Robi setengah tak percaya

“Ya iyalah, aku kan gak dapet enak dari suami, ya aku cari kepuasan lewat bantuan alat ini aja, heheh!” balas Rina dengan antusias.

“Emangnya enak Rin pake itu?” tanya Robi lagi semakin penasaran.

“Yahhhh...ini kan salah satu pelampiasanku! Terpenting bisa ada saluran! Meski....” Rina tak menyeleaisan ucapannya.

“Meski apa Rin?”

“Meski gak seenak pake yang aslinya, hihih!” ucap Rina lagi sambil tergelak di depan ponselnya.

“Emangnya punya suamimu kecil atau gimana?” tanya Robi semakin berani dan blak-blakan.

“Sedang sih, tapi kalo sudah tegang, efeknya gak lama, begitu masuk langsung selesai, Payah!” ucap Rina kini dengan nada mulai sedih lagi.

“Yah ampun, kesian kamu ya Rin!” ucap Robi dengan suara terdengar sangat prihatin dengan nasib sahabatnya itu.

“Pernah sih aku ajak ke dukun urut untuk kejantanan dia, tapi gak ngefek Rob!” ujar Rina menjelaskan.

“Sayang banget yah, padahal bodimu aduhai banget!” ujar Robi menilai bentuk tubuh sahabatnya itu.

“Ehhh...Robi, kira-kira punyamu lebih besar dari punya suamiku atau alatku ini?” pertanyaan Rina itu kali ini membikin Robi terkejut tapi Robi juga senang karena pancingannya ke Rina mulai kena.

“Kamu mau liat?”

“Hihih, kalo kamu bersedia sih!”

“Bentar....!” balas Robi dan Rina pun dengan berdebar menunggu kiriman gambar dari Robi.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • JEJAK HASRAT   Bab 1 Keluarga Penuh Gairah

    Riki, seorang mahasiswa yang tinggal bersama pamannya Bondan, mendapati kehidupan mereka berdua berubah sejak Bondan menikahi Riana, seorang perempuan cantik dan seksi. Meski perbedaan usia mereka cukup mencolok, kebahagiaan tampak merebak di setiap sudut rumah.Riki, yang tidur di ruangan sebelah kamar pengantin, tak bisa menghindari terdengarnya kemesraan di antara pasangan itu. Setiap malam, ketika keheningan malam tiba, Riki tanpa sengaja terdengar bisikan-bisikan mesra dan tawa lembut dari kamar sebelah.Seiring berjalannya waktu, Riki semakin tertarik untuk 'mengintip' momen-momen romantis mereka. Awalnya, dia hanya merasa canggung dan mencoba mengabaikan, tetapi lambat laun, rasa itu berubah menjadi ketertarikan yang sulit dihindari.Suatu malam, Riki duduk di kamarnya, merenung tentang situasi yang dia temui."Apa yang terjadi padaku?" gumamnya dalam hati. "Seharusnya aku merasa canggung, bukan malah tertarik mendengar kemesraan mereka."Riki mencoba memahami perasaannya sendi

  • JEJAK HASRAT   Bab 8 Kisah Hansip dan Bu RT

    “Cepp..cuppp..cuppp...mmpphh..cuppp!” suara bibir dan mulut serta lidah Yono dengan buas melaha semua yang ada pada tubuh telanjang Sari. Sari pun makin menggeliat kemana-mana tubuhnya.“Eshhh..ahhh...owhhh..ahhhhh!” tubuh telanjang keduanya bahkan bergantian saling bertindihan di ranjang kamar penginapan itu.Setelah mereka terkapa lemas di atas ranjang saat uncak kenikmatan telah mereka raih bersama mereka pun saling bertatapan dengan nafas tersengal-sengal dan dada mereka naik turun.Sari pun memandang Yono dengan mata yang penuh hasrat dan cinta. "Kita harus menyelesaikan ini, Yono. Kita tidak bisa terus seperti ini."Yono mengangguk setuju. "Aku tahu, Sari. Kita berdua sudah terlalu jauh masuk dalam situasi ini."Mereka berdua merasa sangat bingung dan terombang-ambing. Perasaan mereka untuk satu sama lain sangat kuat, tetapi mereka juga tahu bahwa perbuatan mereka telah menyakiti orang lain.Sementara itu, Imam dan Ida juga merenungkan situasi mereka. Mereka berdua merasa bahwa m

  • JEJAK HASRAT   Bab 7 Kisah Hansip dan Bu RT

    Ida pun membalas cumbuan Imam itu dengan penuh gairah.“Ceppp..cupp..ahh...pakk imamm...ahhh..terus pakkk..eshhh..ahhhh!” tubuh Ida mulai meggeliat kesana kemari sambil mendeaah tak karuan.Sedangkan Imam telah gelap mata dan telah dikuasai nafsu birahi tingkat tinggi malam itu di atas ranjang dengan tubuh montok sang janda yang telah dalam keadaan bugil di bawahnya. Imam terus merangsek dan mencumbu Ida sedangkan Ida dengan penuh nafsu terus melayani hasrat sang ketua RT yang sedang galau berat itu.“Ayo pakkk..lakukan saja pakkk...aku pasrah dan rela menerimanya!” ucap Ida sambil mengusap wajah Imam yang sedang di atas tubuhnya. Ida pun merenggangkan kedua kakinya sehingga rudal Imam yang sudah ngaceng berat telah siap mengarah liang senggamanya yang ternyata telah basah itu.“Tahan yahhh....!” ucap Imam dengan suara pelan namun bergetar karena menahan nafsu birahi yang terus semakin membuncah.“Heuppp...sleepppp...blesss...arghhhhh!” seketika rudal ngaceng milik Imam telah menembus

  • JEJAK HASRAT   Bab 6 Kisah Hansip dan Bu RT

    Beberapa hari kemudian, Imam mencoba untuk menghubungi Sari untuk membicarakan hubungan mereka, tetapi tidak ada jawaban dari istrinya. Sari masih merasa terluka oleh pertengkaran mereka dan merasa bahwa dia perlu waktu untuk merenung.Saat Imam akhirnya tiba di rumah orangtuanya Sari, dia mendapati rumah tersebut tak ada Sari di rumah itu. Sari telah meninggalkan rumah orangtuanya dan tidak memberitahu siapa pun tentang tujuannya. Imam merasa semakin cemas dan khawatir.Sementara itu, Ida masih menunggu Imam untuk datang kepada dirinya. Dia merasa yakin bahwa mereka bisa menjalani hidup bahagia bersama. Namun, Ida tidak tahu bahwa Imam sedang mencari tahu keberadaan Sari. ***Imam telah mencari-cari Sari di rumah orangtuanya, tetapi tidak menemukannya. Keadaan semakin rumit dan membuatnya semakin gelisah. Ida, yang mengetahui Imam datang mencari Sari, merasa ini adalah kesempatan bagus untuk mencoba merayu Imam.Ketika Imam tiba di rumah Ida, dia merasa semakin frustasi. Ida menyamb

  • JEJAK HASRAT   Bab 5 Kisah Hansip dan Bu RT

    Sari mengumpulkan barang-barangnya dengan cepat dan meninggalkan rumah dengan gemetar. Pergi ke rumah orangtuanya adalah satu-satunya jalan yang dia lihat untuk menghindari konflik lebih lanjut dengan Imam.Namun, saat Sari sedang dalam perjalanan menuju desa sebelah, takdir mempertemukannya dengan sesuatu yang tak pernah dia duga. Yono, sang hansip, melintas dengan sepeda motornya di depannya.Yono segera berhenti dan menawarkan bantuan. "Sari, apa yang terjadi? Kenapa kau terlihat begitu marah?"Sari yang masih penuh emosi menceritakan pertengkarannya dengan Imam dan keputusannya untuk pergi ke rumah orangtuanya sementara waktu. Yono mendengarkan dengan simpati dan menawarkan bahu untuk menangis jika Sari membutuhkannya.Tidak lama kemudian, Yono mengantarkan Sari ke rumah orangtuanya. Sebelum pergi, ia memberikan Sari sebuah pelukan hangat dan memastikan bahwa Sari akan baik-baik saja.Di rumah, Imam merasa marah dan bingung dengan keputusan Sari. Dia tahu bahwa hubungan mereka tel

  • JEJAK HASRAT   Bab 4 Kisah Hansip dan Bu RT

    RT Imam terkejut mendengar pertanyaan itu. "Tentu tidak, Sari. Ida adalah warga desa yang baik hati. Dia hanya ingin menunjukkan rasa terima kasihnya karena bantuanku untuk Andi."Sari masih merasa curiga. "Apa kamu yakin, Imam? Aku melihat bagaimana kalian berdua tadi pagi. Aku tidak ingin ada yang merusak hubungan kita."RT Imam mencoba meyakinkannya. "Tidak, Sari. Kita adalah suami istri yang bahagia, dan aku hanya ingin membantu warga desa. Aku tidak memiliki hubungan lebih dengan Ida."Namun, meskipun RT Imam telah berusaha meyakinkannya, Sari masih merasa cemburu dan curiga. Ia merasa bahwa suaminya mungkin menyembunyikan sesuatu darinya.Ketegangan dalam hubungan Sari dan Imam semakin meningkat. Sari merasa tak nyaman setiap kali Ida mendekati suaminya, bahkan hanya dengan membawa hidangan. Ia mulai merasa bahwa Ida mungkin memiliki perasaan yang lebih dalam terhadap suaminya.Sementara itu, RT Imam yang curiga terhadap istrinya karena semakin kesini Sari selalu tampak tidak be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status