Beranda / Romansa / JEJAK HASRAT / Bab 2 Akibat Chat Mesum

Share

Bab 2 Akibat Chat Mesum

Penulis: Irbapiko
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-10 16:22:35

Setelah menunggu agak lama, tiba-tiba ada pesan masuk ke WA Rina berupa gambar dari Robi.

Saat Rina membuka gambar kiriman Robi, ia pun terbelalak melihat kejantanan milik Robi yang sedang tegak berdiri dengan bentuk panjang dan berurat hampir mirip dengan alat penis buatan milik Rina.

“Ini beneran Rob?” tanya Rina setengah tak percaya sambil Rina menelan ludahnya berkali-kali melihat penis milik sahabatnya itu.

“Heheh, ya iyalah beneran Rin! Kalo kamu gak percaya kapan-kapan kamu boleh liat langsung!” tantang Robi semakin berani ke Rina.

Deggg....Jantung Rina terasa berdegup kencang karena Rina mulai terangsang dengan ajakan Robi tersebut.

“Oiya Rob, kalo kamu gimana tuh salurin hasratmu, kan kamu belum kawin sampe sekarang?” tanya Rina tiba-tiba

“Ehmm....ya aku keluarin sambil nonton film anu di ponsel atau laptop, heheh!” balas Robi dengan santainya.

“Emang enak maen sendirian gituh?” tanya Rina lagi menyelidik.

“Yahhh...gimana lagi...yang penting aku bisa crot Rin, biar fresh pikiran!”

“Hemmm....Kalo dipikir-pikir nasib kita ini sebenarnya sama ya Rob!” ujar Rina dengan suara agak pelan.

“Iya ya Rin!” balas Roni dengan singkat.

“Ehhh...dah malem nih, aku mau bobo dulu yah!” ucap Rina sambil mulai menguap lebar mulutnya.

“Iya deh...ehhh...tapi Rin, besok-besok kita cari waktu yuk untuk kita bisa saling liat!”

“Liat apa Rob?” tanya Rina yang belum paham banget ide dan ajakan Robi tersebut.

“Ituloh...saling liat anu kita masing-masing!” ucap Robi blak-blakan.

“Emang kamu mau liat anuku?” tanya Rina yang semakin nekat.

“Ehmmm...aku sekarang sih cuma pengen ngintip dadamu Rin, heheh, kalo boleh!”

Agak lama Rina belum merespon permintaan Robi tersebut. Namun, tiba-tiba ada pesan masuk ke WA Robi berupa foto.

“Wahhhh....gede dan montok banget, Rin!” Eshhh...aku jadi ngaceng lagi nih!” ucap Robi sambil terbelalak melihat buah dada Rina yang meski masih terbungkus BH namun sudah nampak begitu mencuat di mata Robi.

“Sabar yah! Besok kita cari waktu untuk ena-ena deh!” balas Rina dan respon Rina itu membuat Robi girang bukan kepalang.

“Bener nih, awas kalo bohong yak, heheh!” ancam Robi sambil terkekeh.

“Liat aja besok yah, yuk ah bobo dulu!” ucap Rina mengakhiri obrolan mesum mereka malam itu.

***

Pagi dini hari sekitar pukul 04.30 saat Rina masih terlelap ternyata Rudi sang suami pulang ke rumah. Dengan mata masih berat Rina membukakan pintu depan untuk sang suami.

“Koq pulangnya pagi gelap gini sih abang?” sambil mata Rina kriyep-kriyep dan menguap tanda ia masih mengantuk.

“Iya maaf de, abang pulang pagi ini karena bantu bantu sodara di persiapan pernikahan sodara!” ucap Rudi sambil mengunci pintu depan kembali.

Rina pun berjalan kembali ke kasur di kamarnya untuk melanjutkan tidurnya. Rudi pun menyempatkan diri untuk duduk sebentar di dapur sambil ia minum air putih segelas. Setelahnya ia pun masuk ke kamar dan liatnya Rina telah kembali ngorok dalam tidurnya. Namun, karena posisi tidur Rina itu sehingga dasternya tersingkap dan terbukalah paha mulus dan pantat Rina yang setiap tidur ia memang selalu tak memakai celana dalam.

Hal itu membuat gairah Rudi tiba-tiba muncul untuk menjamah tubuh indah sang istri. Rudi pun membuka semua pakaiannya sehingga kini tubuhnya telanjang bulat dengan penisnya yang telah ngaceng berat. Perlahan Rudi naek ke atas kasur dan mendekati sang istri yang masih terlelap tidur.

“Hemm...indah banget tubuh istriku ini!” ucap Rudi dalam hati sambil mengelus bagian paha dan pantat milik Rina. Rudi pun merunduk dan mulai mencium paha mulus dan bagian pantat Rina. sementara Rina sama sekali tak menyadari sentuhan sang suami saat itu karena Rina memang sedang tertidur pulas.

Setelah puas menjamah paha dan pantat sang istri, Rudi yang nampaknya sudah sangat terangsang langsung menggeser tubuhya sehingga posisi selangkangan dan senjata tegang milik Rudi mengarah ke lubang milik Rina. Tanpa menunggu lama Rudi pun menghentak tubuh sang istri dengan mendorong masuk senjatanya ke lubang kenikmatan milik Rina.

“Heughhh...ahhh...slepppp...ahhhh!” maka masuklah batang senjata andalan milik Rudi itu ke dalam liang inti Rina. Tubuh Rina sesaat bergerak meski Rina sama sekali belum bangun dari tidurnya.

Rudi pun yang sudah sangat terangsang birahinya mulai menggenjot tubuh sang istri. Awalnya gerakannya cukup pelan tapi lama-lama karena nasfu yang makin membuncah gerakan genjotan Rudi ke pantat Rina makin cepat dan keras ia menekan.

Setelah sempat menggeser tubuh Rina menjadi terlentang, Rudi pun melanjutkan genjotannya dengan terlebih dahulu ia menyingkap daster sang istri sehingga dua bukit kembar milik Rina terpampang begitu menantang.

“Slerppp..cepp..cuppp..arghhh!” suara kecupan dan jilatan bibir serta lidah Rudi terdengar lagi subuh itu di kamar mereka.

Meski matanya masih terpejam namun Rina mulai merasakan gerakan dan jilatan di dadanya   dan mulai merasakan terangsang oleh gerakan sang suami. Kedua tangan Rina mulai menjambak rambut Rudi sambil mendesah dan melenguh.

“Eshhh...ahhh...ahhh...masss....owhhh!:” desahan dan lenguhan Rina membakar semangat Rudi untuk menggenjot lebih kencang dan cepat.

Hingga akhirnya Rudi pun mencapai klimaksnya.

“Crottt...crottt...serrr...serrr...ahhhh...Rinaaa...enakkk!”

Rudi pun terkulai lemas disamping Rina, sementara Rina yang mulai terbangun dari tidurnya dan ia merasakan liang senggamanya telah basah. Ia pun menoleh ke samping dan dilihatnya sang suami sedang terlentang sambil terengah-engah nafasnya dan Rina melihat Rudi telanjang bulat.

“Hemmm...abang koq gak bilang-bilang kalo mau maen?” tanya Rina dengan nada kesal.

“Maafin saya de, tadi abang sudah gak tahan liat de tidur dasternya tersingkap gituh!” ucap Rudi kasih alasan.

“Terus abang sudah klimaks tadi?” tanya Rina masih dengan nada gusar.

“Ya de, abang tiba-tiba tadi pengen banget!” timpal Rudi sambil ia mulai memejamkan matanya.

“Heuhhh....!” Rina mendengus keras dan ia pun langsung bangun dengan membawa ponselnya serta Rina sempat mengambil penis buatan miliknya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang berlumuran cairan milik sang suami di bagian selangkangan Rina.

Sesampainya di kamar mandi Rina pun mengunci pintu kamar mandi dan ia membuka dasternya sehingga kini Rina telah telanjang bulat. Lalu Rina membuka isi pesan foto gambar penis milik Robi dan ia pun mengengkang dengan berlanjut menusuk liang senggamanya dengan penis buatan itu.

“Sleppp...ahhh...eshhhhh!” tangan Rina mulai menggerakan pensi buatan itu keluar dan masuk sambil ia menatap foto penis kiriman Robi semalam.

Tak lama kemudian Rina pun mencapai klimaksnya di kamar mandi itu.

“Esshh...ahhh...owhhh...crotttt...serrrr!” tubuh Rina sesaat bergetar menahan nikmat akibat semburan cairan di dalam liang senggamanya.

Sesudahnya Rina pun segera mandi dan membersihkan dirinya. Usainya ia menuju ke kamar untuk mengambil daster masih bersih. Saat di kamar itulah ia melihat sang suami telah ngorok pulas tertidur dengan tubuh masih telanjang. Rina pun sesaat menghela napas dan ia pun menuju dapur untuk memasak sarapan pagi untuk sang suami. Sambil menunggu Rudi bangun dari tidurnya.

Hari sudah menunjukkan pukul 6 pagi dan Rudi masih belum bangun dari tidurnya. Tiba-tiba ponsel Rina ada notif masuk dan itu ternyata dari Robi.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • JEJAK HASRAT   Bab 9 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Di sisi lain, Edi juga merasa gelisah selama tiga hari itu. Tanpa Indri di dekatnya, dia merasa kehilangan dan kesepian. Dia menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah, tetapi dia juga merindukan Indri dengan sangat.Ketika tiga hari berlalu, Indri dan Edi akhirnya bertemu kembali di rumah Indri. Mereka bertemu di ruang tamu, dan wajah mereka penuh dengan perasaan campur aduk.**Indri:** (dengan suara lirih) "Pak Edi, kita harus berbicara.Nampaknya kita harus mengakhiri semua ini!"**Edi:** (dengan ekspresi serius) "Benar, Bu Indri. Ini tidak bisa terus berlanjut."Indri merasa berat hati, tetapi dia tahu bahwa mereka harus mengakhiri hubungan terlarang ini sebelum semuanya semakin rumit.**Indri:** (dengan rasa sedih) "Saya pikir kita harus berhenti, Pak Edi. Ini salah, dan saya tidak bisa terus melangkah di jalur ini."Edi merasa terpukul, tetapi

  • JEJAK HASRAT   Bab 8 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Kembali ke ruang renovasi, Dodi dan Budi terus bekerja, tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di belakang layar. Indri dan Edi merasa lega bahwa mereka berhasil menjaga rahasia mereka tetap terjaga dengan baik. Tetapi dalam hati mereka, mereka tahu bahwa mereka harus mencari cara untuk mengakhiri permainan berbahaya ini sebelum semuanya hancur.Saat Dodi menuruti instruksi Indri, Budi terus bekerja di sudut ruangan yang lain. Semuanya tampak normal, dan Indri berusaha untuk tidak menunjukkan tanda-tanda perubahan dalam dirinya, meskipun hatinya masih terasa berat karena perasaan bersalah yang dia rasakan.Dalam waktu yang berlalu, Indri dan Edi terus berusaha untuk menjaga rahasia hubungan mereka, meskipun semakin sulit. Mereka tahu bahwa suatu hari nanti, kebenaran akan terungkap, dan mereka harus siap menghadapi konsekuensinya. Namun, hingga saat itu, mereka masih terjebak dalam perasaan yang membingungkan dan rumit.

  • JEJAK HASRAT   Bab 7 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Liang senggama Indri terus menjepit senjata tegang milik Edi sehingga Edi merasa terbang ke langit ketujuh merasakan nikmat luar biasa bersetubuh untuk kesekian kalinya dengan perempuan seksi itu.“Ayo pakkkk...genjot teruss...jangan berenti...!” desahan Indri yang semakin ketagihan nikmatnya rudal milik Edi yag terus menancap sangat dalam ke vaginanya saat itu. Keringat mulai mengucur dari tubuh keduanya namun, genjotan dan saling berciuman tak mereka hentikan.Edi pun juga mengincar kedua bukit kembar yang menantang milik Indri yang kini terasa semakin kencang dan menegang karena telah terangsang hebat. Putingnya ia gigit-gigit kecil sehingga bu Indri sempat berteriak sesaat namun itu justru membuat keduanya makin bergairah.“Ceppp...cuppp...mmphh...arghhh!” bibir dan lidah serta gigi Edi tak berhenti melumat buah dada montok milik Ibu Indri. Tubuh telanjang bu Indri telah bergeser ke berbagai s

  • JEJAK HASRAT   Bab 6 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    Namun, Bu Indri juga tahu bahwa hubungannya dengan Pak Edi adalah sesuatu yang harus dia simpan dengan rapat. Dia tidak ingin suaminya mencurigai apa pun. Oleh karena itu, dia berusaha keras untuk tetap berperilaku seolah semuanya normal di depan Yadi.Malam ini, dia merasa sulit untuk berpura-pura seperti biasa. Sementara Yadi berusaha mendekatinya, Bu Indri merasa bersalah dan bingung. Dia tahu bahwa apa yang dia lakukan adalah salah, tetapi dia tidak tahu bagaimana mengatasi perasaannya yang semakin bertentangan.Pada akhirnya, malam itu berlalu tanpa keintiman antara Yadi dan Bu Indri. Yadi tidur dengan perasaan kebingungan dan ketidakpastian, sementara Bu Indri terjaga dengan rasa bersalah yang memenuhi hatinya.Pagi subuh itu, ketika hari masih sangat gelap sekitar pukul 4 pagi, Yadi terbangun dari tidurnya. Dia masih merasakan hasrat yang kuat melanda dirinya seperti kemari malam terhada sang istr

  • JEJAK HASRAT   Bab 5 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    “Sleppp...ahhh...pelan-pelan mas....ahhhh!” tubuh bu Indri tersentak sesaat merasakan ada benda besar dan panjang mulai menerobos lubangnya dari belakang.“Tahan ya buuu..eshhh...ahhh..blessss...ahhhh!” maka ambleslah semua bagian batang rudal tegang dan besar milik Edi.“Arghhh....Kontol pak Edi gede bangett..ahhhh!” bu Indri merem melek merasakan lubangnya dipenuhi oleh batang tegang milik Edi. Pak Edi pun mulai menekan dn menarik pinggulnya untuk memulai gerakan inti persetubuhan mereka di kasur itu.“Sleppp...blesss..sleppp..blesss!”“Arghh...ahh....enak pakkk terus pakkk genjottt!” suara bu Indri itu makin membakar semangat birahi “Eshhh..ahhh...memek ibu enak bangettt ahhh..kejepittt!” teriak Edi sambil merem melek terus menggempur pantat bu Indri yang juga sedang meraskan nikmat tak terkira pagi itu.Setelah puas menggenjot dari belakang bu Indri meminta berbalik badan dan kini Edi menindih tubuh Indri dari atas sehingga kini wajah mereka telah saling berhadapan. Tanpa menung

  • JEJAK HASRAT   Bab 4 Kuli Bangunan Pemuas Nafsu

    “Kalo boleh tau, kalo Pak Edi maen sama istri gimana?” Pak Edi pun terkejut dengan pertanyaan berani dari Bu Indri itu.“Saya kan sudah lama bu gak ketemu istri, kan dia di kampung!” jawab Edi dengan wajah agak muram.“Owh maaf ya pak, saya lupa kalo istri pak Edi di kampung.”“Ya bu gapapa!”“Lalu gimana pak Edi salurin hasrat kalo lagi pengen?” Deggg....Pak Edi tertegun dengan pertanyaan bu Indri tersebut.“Yaa...gimana ya...bingung jawabnya, heheh!” balas Pak Edi sambil garuk-garuk kepala“Hemm...pasti onani, ya kan?” tanya Bu Indri dengan senyum makin nakal dan mengedipkan satu matanya pada pak Edi.“Heheh, iya bu....!” balas Edi dengan senyum sambil cengengesan.“Ehmm...Pak Edi....ehmmm....!” bu Indri tiba-tiba berbicara tapi tidak diterusin.“Ya bu kenapa?” Edi mulai penasaran.“Anu...ehmmmm...saya lagi pengen sekarang!” jawab bu Indri blak-blakan.“Pengen apa ya bu?” tanya pak Edi yang pura-pura gak ngerti untuk memancing bu Indri berterus terang. Bu Indri pun mendekati pak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status