Home / Romansa / JERAT CINTA RENTENIR MUDA / Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

Share

Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

Author: DV Dandelion
last update Last Updated: 2025-07-30 15:06:47

“Kamu bohong, Yu,” ucap Bahtiar lirih. “Padahal saya sudah salat dan belajar agama. Saya meninggalkan pekerjaan yang haram. Tapi kenapa Allah masih memberi ujian seberat ini?”

Ucapan Gugun kembali terngiang di kepala Bahtiar. Aboylah yang menyebarkan fitnah bahwa kantor ekspedisi mereka sebenarnya adalah gudang penyelundupan narkoba. Pasca dipecat dari sana, Aboy menempel ke pengusaha lain dan membantunya mendirikan konter ekspedisi baru.

Yang paling membuat Bahtiar tak habis pikir, ternyata motif dari semua perbuatan Aboy adalah asmara. ASMARA! Sejak SMA, Aboy rupanya menyimpan perasaan tak lazim kepada Bahtiar. Ia menjadi sangat geram sebab semenjak menikah, Bahtiar sangat bucin kepada istrinya.

Ayu menggenggam jemari Bahtiar. Pandangannya menyapu deretan bunga krisan yang bermekaran di halaman. Ia lantas teringat ayat Alquran surat Al-Ankabut ayat 2.

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji?”

Dita
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • JERAT CINTA RENTENIR MUDA   Dear, Mantan Rentenir

    [1 Tahun Kemudian]Ruang keluarga di kediaman Bahtiar dipenuhi aroma suka cita. Tercium wangi bolu pisang berpadu dengan semerbak kopi. Obrolan diselingi canda tawa mampu menghangatkan hati.“Belinda mana?” tanya Bu Ely sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling.“Biasa, bikin konten mukbang, Ma,” sahut Ayu. “Sekarang Sekar yang jadi target kolabnya.”Yang lain tertawa. Semenjak dinyatakan sembuh dan keluar dari panti rehabilitasi, Belinda ikut tinggal di rumah itu atas permintaan Ayu. Mereka ingin Belinda tetap dalam pengawasan agar tidak salah pergaulan lagi.Gadis itu mulai mencoba berbagai hal baru. Terbaru, ia ketagihan membuat konten makan besar tanpa memperlihatkan wajah. Katanya, uang dari hasil membuat konten itu akan ditabung untuk mendaftar wisuda. Padahal Bahtiar sudah berulang kali bilang ingin membayar, tapi ia menolak agar bisa mandiri.“Ayo, Pak, Bu, dimakan lagi kuenya.” Bu Ely mengangsurkan sepiring kue bolu kepada besannya.“Makasih, Bu.”Bu Ratna mencomot sepotong

  • JERAT CINTA RENTENIR MUDA   Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

    “Kamu bohong, Yu,” ucap Bahtiar lirih. “Padahal saya sudah salat dan belajar agama. Saya meninggalkan pekerjaan yang haram. Tapi kenapa Allah masih memberi ujian seberat ini?”Ucapan Gugun kembali terngiang di kepala Bahtiar. Aboylah yang menyebarkan fitnah bahwa kantor ekspedisi mereka sebenarnya adalah gudang penyelundupan narkoba. Pasca dipecat dari sana, Aboy menempel ke pengusaha lain dan membantunya mendirikan konter ekspedisi baru.Yang paling membuat Bahtiar tak habis pikir, ternyata motif dari semua perbuatan Aboy adalah asmara. ASMARA! Sejak SMA, Aboy rupanya menyimpan perasaan tak lazim kepada Bahtiar. Ia menjadi sangat geram sebab semenjak menikah, Bahtiar sangat bucin kepada istrinya.Ayu menggenggam jemari Bahtiar. Pandangannya menyapu deretan bunga krisan yang bermekaran di halaman. Ia lantas teringat ayat Alquran surat Al-Ankabut ayat 2.“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "Kami telah beriman," sedangkan mereka tidak diuji?”Dita

  • JERAT CINTA RENTENIR MUDA   Musuh dalam Selimut

    “Bos, ternyata ini semua ulah si Aboy!” bisik Gugun, tangan kanan Bahtiar selama bekerja di koperasi.“Maksudnya?” Kening Bahtiar berkerut. Ia tak mengerti permasalahan apa yang sedang Gugun bicarakan.Gugun lantas mengeluarkan beberapa lembar dokumen serta foto. Ada dua laporan keuangan koperasi yang selisih nominalnya mencapai ratusan juta rupiah.Bahtiar mengambil laporan itu dan membacanya sepintas lalu. Selembar foto di sebelahnya lebih menarik perhatian. “Ini … apa?”“Si Aboy itu pengkhianat, Bos! Dia bersekongkol dengan Anita. Bukti palsu yang Anita serahkan ke polisi itu bikinan Aboy!”“Apa?!”Bahtiar membaca laporan keuangan sekali lagi. Ia pernah melihat bukti palsu yang Anita serahkan ke polisi. Bentuk dan formatnya sama persis dengan yang Gugun bawa.“Bagaimana dengan foto ini?”“Ini!” Gugun menunjuk foto yang Bahtiar pegang. “Ini buktinya kalau Aboy juga bersekongkol dengan pesaing kita!”Dalam foto itu, Aboy tampak sedang berbincang dengan pemilik koperasi pesaing dan pe

  • JERAT CINTA RENTENIR MUDA   Jalan Cahaya

    Ayu menghambur ke dalam pelukan Bahtiar. Air matanya tak terbendung. Hatinya mengharu biru setelah melihat tampilan notifikasi di ponsel Bahtiar.Pesanan baruTitik Penjemputan: Jalan KenangaTujuan: Stasiun KotaTerima ✓Bahtiar diam terpaku. Napasnya tercekat. Pelukan sang istri serupa mantel tebal di musim hujan. Hangat dan menenangkan. Selama ada Ayu, ternyata hidup masih baik-baik saja.“Sejak kapan Abang jadi driver taksi online?” tanya Ayu setelah mengurai pelukan.“Sudah seminggu,” jawabnya gugup.“Maaf kemarin-kemarin aku sempat suudzon. Abang, sih, nggak mau ngaku. Kenapa coba ditutup-tutupi segala? Jadi driver online kan juga pekerjaan halal.” Bibir Ayu cemberut.Bahtiar mengalihkan pandangan ke arah lain, tak kuasa menatap mata Ayu yang berbinar-binar.Ayu mendekat lalu menangkup pipi Bahtiar agar kembali menatapnya. Bahtiar melingkarkan kedua tangan di pinggang ramping istrinya.“Aku bangga sekali padamu, Bang. Terima kasih ya sudah berjuang meskipun harus dari bawah.”Ra

  • JERAT CINTA RENTENIR MUDA   Berjuang Sebisanya, Bertahan Semampunya

    Ayu tak bisa tidur. Berulang kali ia berganti posisi, tapi tidak sedetik pun bisa terlelap. Kepalanya terlalu berisik untuk diajak beristirahat.“Ada apa?” tanya Bahtiar pelan. Ia pun sulit memejamkan mata, stress memikirkan besok harus ke mana lagi melamar kerja.Tempo hari, Silvia menawarkan pekerjaan sebagai kapster atau pemotong rambut. Bahtiar menolak mentah-mentah. Meskipun Silvia bersedia menyediakan pelatihan sampai Bahtiar mahir, lelaki itu merasa malu jika harus bekerja di salon.Ayu memiringkan tubuh dan menghadap Bahtiar. Wajahnya tampak ragu. “Bang, semua baju di lemari itu punyaku, kan?”Bahtiar mengernyit. Buat apa menanyakan sesuatu yang jawabannya sudah jelas? Tentu saja semua baju itu milik Ayu. Bahtiar memang menghadiahkannya setelah menikah.“Kenapa memangnya?”“Emm, maaf sebelumnya. Ada beberapa baju yang tidak pernah kupakai karena ukurannya terlalu ngepas badan. Ada juga yang modelnya kurang cocok. Kalau misalnya aku jual baju-baju itu, boleh?”“Ya, boleh-boleh

  • JERAT CINTA RENTENIR MUDA   Bantuan Tak Terduga

    Bahtiar membuka lemari dan mengambil map biru berisi surat tanah. Jari-jarinya gemetar saat menyentuh surat tersebut. Tanah di pinggir kota itu dahulu dihadiahkan oleh neneknya saat lulus kuliah.“Abang yakin?” tanya Ayu pelan.“Mau bagaimana lagi?” Bahtiar tersenyum kecut.“Sayang, Bang. Kalau Nenek masih hidup, beliau pasti sedih.”“Lebih sedih lagi kalau membayangkan anak-anak mantan karyawan saya tidak bisa makan.”Ayu menghela napas. Ia tidak tahu jumlah pasti dan detail peruntukannya. Yang jelas, ruko sudah kosong. Koperasi resmi ditutup. Masih ada tanggungan dana operasional yang belum diselesaikan.Bahtiar berniat ke kantor properti hari ini. Mungkin tidak bisa laku cepat sebab lokasinya tidak terlalu strategis. Setidaknya, emas-emas yang sebelumnya dijual sudah cukup untuk menutup sebagian tagihan mendesak. Sisanya akan dipakai untuk membuka usaha baru–entah apa.Mereka sarapan dengan menu sederhana. Sejak Bahtiar bangkrut, jatah belanja juga otomatis berkurang. Kebutuhan seh

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status