Share

Part 25

"Jangan macam-macam. Aku tidak takut padamu!" Aku menantang.

"Kalau tidak takut kenapa buru-buru?" Dia maju selangkah mendekatiku. Mataku membesar melihat tingkahnya.

"Berikan kuncinya!" Aku menjulurkan telapak tangan. Bersikap wajar agar dia tahu aku masih bisa melawan saat dia ingin berbuat yang aneh-aneh.

Dia tersenyum tipis memandangi tanganku. Lalu tanpa aba-aba langsung menenggelamkannya dalam genggaman.

"Apa yang kau lakukan? Jangan kurang ajar!" Aku menarik paksa tanganku. Namun kejadian yang sama selalu terjadi.

Ren tak membiarkanku begitu saja. Aku merasa seperti tikus yang terjebak, dan masuk dalam perangkapnya. Dia meremas kuat tanganku, lalu mengangkat tinggi hingga menyentuh wajahnya. Mataku langsung mendelik dengan sikap lancangnya.

"Aku sedang demam. Tak bisakah kau bersikap lembut sebentar saja?" Mataku berkedip-kedip mendengar rengekannya. Seperti anak kecil yang sedang mengadu pada ibunya.

Entah kenapa aku membiarkan tanganku berada di pipi itu, lalu kugerakkan send
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status